Halo halo pada kangen ga nih sama cerita ini? HAHAHA Geer banget ya kalo cerita ini bakalan dikangenin sama kalian. Maaf guys kalo udah bikin kalian nunggu wkwk eh tapi sengaja sih biar kalian tau kalo nunggu itu gaenak. Gatau deh ceritanya makin amburadul HAHAHA.
Happy Reading Guys🌻🌻
'Rumah bukan hanya sebuah bangunan tapi rumah adalah tempat dimana ia menerimamu dalam keadaan apapun, tidak peduli kamu sedang bahagia atau hancur. Lelah atau patah. Dan kamu adalah rumah pulang terbaikku.'
-MelodyKetika hampir sampai di kompleks perumahan Melody dan ingin menurunkan Melody hanya di depan kompleks tersebut. Namun, semesta sedang tidak berpihak padanya. Melody terheran mengapa Bundanya ada di luar padahal beliau sedang sakit. Dan juga Bunda Melody melihat mereka berdua pulang bersama menggunakan motor. Berpelukan. Iya, Bundanya pasti melihat itu.
Melody sudah berkeringat dingin karena pasti Bundanya akan sangat marah besar. Langkah Bunda Melody semakin menipis mendekati ke arah mereka berdua.
"Ini siapa mel?," Tanya Bunda Melody to the point.
"Assalamualaikum Bunda," Ucap Melody sambil mencium punggung tangan Bundanya dengan tangan yang gemetar.
"Waalaikumussalam, jawab bunda mel," Ucap Bunda dingin.
"i..i..inii temen sekolah Melody bun, namanya Kevin," Ucap Melody berusaha menjelaskan dengan sisa sisa keberaniannya.
"Bunda gamau tau namanya siapa, ga penting. Ayo pulang," Ucap Bundanya dengan ketus.
"Bun.. tapi sebentar, makas.." Ucap melody sambil menengok ke arah Kevin.
"Udah ayo cepat, kamu hutang penjelasan sama Bunda di rumah," Ucap Bunda sambil menarik tangan Melody.
Mau tak mau ia mengikuti perintah Bundanya. Ini lah resikonya ketika Melody ketahuan jalan dengan laki - laki apalagi tadi ia sempat memeluk pinggang Kevin dari belakang. Habislah ia. Hari ini benar - benar hari yang menyebalkan bagi Melody. Kurang beruntung. Kurang bersahabat dirinya dengan hari ini.
Setelah sampai di rumahnya, bersiaplah ia dengan begitu banyaknya pertanyaan yang akan Bunda Melody siapkan. Dan benar, baru saja duduk di sofa Bunda sudah langsung bertanya.
"Tadi beneran temen? Kok peluk - pelukan gitu?" tanya Bunda dengan nada menyindir.
"i..i..iyaa bunda beneran temen sekolah Melody," Jawab Melody dengan gugup.
"Kalo cuma temen sekolah kenapa bisa sampe peluk - pelukan? Kamu sekolah mau cari ilmu atau pacar? Baru berapa hari sekolah udah kayak gini ya kelakuan kamu, gimana nanti kalo sampe ayah tau, bisa marah besar," Ucap Bunda Melody.
"Bun itu Melody refleks soalnya tadi mau jatuh. Dan dia beneran cuma temen, Melody sekolah juga buat cari ilmu. Terus Melody mohon jangan bilangin Ayah bun, Melody gamau ayah sampe marah atau bahkan kecewa sama Melody," Ucap Melody.
"Ini peringatan ya buat kamu. Kamu emang gaboleh pacaran tapi bukan berarti bebas jalan sama cowo. Apalagi masih pake seragam sekolah dan pulang 15 menit sebelum waktunya, Bunda jadi curiga sama kamu. Dan maaf Bunda akan tetap bilangin Ayah, kamu salah Mel perlh ditegur bukan ditutupi masalah ini dari Ayah," Ucap Bunda panjang kali lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama
Teen FictionJika kebanyakan orang LDR hanya berbeda kota atau negara saja namun LDR ku dengannya jauh lebih berat dari pada itu. Kita saling mencintai namun jika perbedaan agama menjadi penghalang diantara kita untuk apa masih tetap mencintai? Bahkan mungkin...