5. Keragu-raguan

4.3K 176 7
                                    

'Perbedaan keyakinan membuat aku menjadi ragu untuk mencintai mu lebih dalam' -Melody

Setelah puas memakan makanan yang mereka santap sedari tadi mereka pun beranjak pulang, karena waktu telah menunjukkan jam 9 malam.

"Mau saya antar sampai depan rumah kamu?" Tanya Kevin.

"Eh gausah makasih kayak biasa aja, kamu nganterinnya di depan kompleks aja," Ucap Melody berusaha sopan.

"Yahh yaudah deh nanti kalo saya udah resmi jadi pacar kamu saya jemput sama nganterinnya sampe depan rumah kamu," Ucap Kevin sedikit menggoda Melody.

"Eh...Hmm aku gaada niatan pacaran," Ucap Melody sedikit gugup.

"Iya gaada niatan pacaran kalo bukan sama saya," Ucap Kevin usil.

"Geer kamu, mau sama kamu atau ga aku tetep gaada niatan buat pacaran," Ucap Melody serius.

"Kenapa?" Tanya Kevin sambil menautkan sebelah alisnya.

"Gaboleh sama orang tua aku," Ucap Melody.

"Yaudah kalo gitu pacarannya tanpa sepengetahuan ayah kamu aja," Celetuk Kevin asal.

"Ngaco kamu, Ga lah aku juga lagi pengen fokus sama sekolah dulu, lagian ayah tuh maunya aku langsung nikah, makanya gaboleh pacaran hehe," Ucap Melody.

"Kalo kayak gitu gimana caranya buat tau dia baik atau buruk kalo ga pacaran dulu?" tanya Kevin lagi.

"Kan ada taaruf, di agama aku tuh gaada yang namanya pacaran, makanya ayah ngelarang aku untuk pacaran," Ucap Melody.

"Kalo deket tapi gaada status boleh kan?" Ucap Kevin kembali menggoda Melody.

"Apa bedanya? Sama aja dong deket deket juga, yaa emang kamu mau friendzone?" Kini giliran Melody yang bertanya.

"Iya mau asalkan friendzonenya sama kamu," Ucap Kevin usil.

"Ish apaan sih gombal," Ucap Melody Jutek.

Tak terasa mereka telah sampai di parkiran Mall dan segera melangkahkan kaki mereka menuju mobil milik Kevin.

Hening. Mereka memilih saling diam entah mengapa, biasanya Kevin selalu memulai obrolan lebih dulu kini memilih untuk diam, begitu juga Melody.

Setelah mengenali jalan kompleks rumah Melody, Kevin pun menepikan Mobilnya. Sebenarnya Ia tak tega membiarkan Melody turun di depan Kompleks seperti itu, dirinya merasa sebagai laki laki pengecut.  Namun mau bagaimana lagi daripada Dirinya tak bisa jalan lagi dengan Melody dan Melody pun kena marah terpaksa ia menuruti keinginan Melody.

***

Pagi Harinya Melody berangkat menuju ke sekolahnya dengan wajah yang gugup.

Sesampainya di kelas Melody terkejut sebab biasanya jam segini Kevin belum datang dan Biasanya juga ia menjemput dirinya, eh kok jadi berharap buat dijemput kevin sih.

"Pagi Calon pacar," Ucap Kevin.

Melody yang mendengar itu pun langsung menatap sinis Kevin.

"Yaelah ngambek, yaudah iya saya minta maaf, gajadi Calon pacar tapi langsung Calon Istri yaa," Ucap Kevin menggoda Melody.

Mendengar itu spontan kakinya menginjak kaki Kevin dengan kencang dan berlalu meninggalkannya.

"Aduh aduh sakit, Heii jangan marah dong, saya kan cuma bercanda," Ucap Kevin.

"Ga lucu," Ucap Melody dari luar kelas.

'Kenapa sikapnya berubah?Bukannya semalam dia bilang juga dia cinta sama saya' Batin kevin.

'Perbedaan keyakinan membuat aku menjadi ragu untuk mencintai mu lebih dalam' - batin Melody

"Ah yaudah lah biarin ntar juga baek sendiri," Ucap Kevin santai.

***
"Kepada seluruh murid kelas 10 harap berkumpul di lapangan untuk persiapan nanti siang dan kelas juga akan di acak kembali untuk kelas tetap kalian, terima kasih," Ucap Sang ketua osis.

"Mel, semoga aku sekelas yaa sama kamu," Ucap jeje.

"Iya berdoa aja je, dan semoga aku juga ga sekelas sama si Kevin lagi," Ucap Melody.

"Ga aamiin," Ucap Kevin yang kini berada di sampingnya.

"Eh,kok bisa ada disini?" Ucap Melody bingung.

"Gimana sih tadi kan ketos bilang buat kita pada ngumpul disini, Pikun ya? Pasti gara gara mikirin saya," Ucap Kevin.

"Gausah geer jadi orang," Ucap Melody yang menjauh dari Kevin.

***
Setelah serangkaian acara Mpls yang dilaksanakan Pada 3 hari kemarin dan sekarang waktunya penutupan di awali dengan apel dan diakhiri menerbangkan balon satu persatu serta membakar petasan asap berwarna.

Dan berakhir lah masa mpls mereka, Kini mereka resmi menjadi Murid SMA N 27 Jakarta.

"Oke untuk pembagian kelas tetap kalian, bisa dilihat di mading karena tadi sudah ditempel oleh pihak osis," Ucap Ketos menginstruksikan lagi.

Mereka pun berlari dan berdesak desakan ke mading untuk melihat Kelas tetap mereka.

"Mau ngeliat sekarang?" Ucap Melody.

"Gausah deh nanti aja nunggu sepi baru liat," Ucap jeje menanggapi.

Melody hanya menganggukan kepalanya pertanda setuju dengan Jeje.

"Selamat kalian sekelas, Saya dan kamu mel gabisa satu bangku lagi,"Ucap Kevin tiba tiba.

"Hore akhirnya kita sekelas mell," Ucap Jeje memeluk Melody dengan eratt.

Namun Entah mengapa Melody tidak bersemangat lagi, apa karena ia tak sekelas dengan Kevin? ga ga mungkin, bukannya tadi ia berdoa seperti itu.

"Kita ga sekelas lagi kan?" Ucap Melody kepada Kevin.

"Iya, Gausah sedih nanti saya sering sering ke kelas kamu kok," Ucap Kevin.

"Gausah ga perlu kok, justru aku bersyukur ga sekelas lagi sama kamu," Ucap Melody yang sebenarnya ia ragu untuk mengatakannya.

"Yaudah ayo je kita pulang udah tau juga kan kalo kita sekelas," Ucap Melody meninggalkan Kevin sendirian.

Jujur sebenarnya ia sedih namun ia tak ingin melanjutkan untuk mencintai Kevin, Ia masih ragu dengan Kevin.

Iya tau dikit di part ini, gimana lagi namanya juga lagi gaada ide wkwk:v
Yaudah intinya vote and komen jangan lupa:v

Cinta Beda AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang