Rindu bukan tercipta karena adanya jarak namun rindu tercipta karena sebuah kebiasaan yang sudah tiada lagi dilakukan. -Melody
Hari ini dimana hari ditetapkannya Ia menjadi siswi tetap SMA N 27 Jakarta. Yang kemarin selama tiga hari mereka memakai seragam smp masing masing kini telah memakai seragam batik yang sama.
Dengan langkah tergesa gesa Jessica menarik lengan Melody begitu kerasa hingga "Aww," Pekik Melody karena merasakan sakit di pergelangan tangannya.
"Maaf Mell aku terlalu semangat jadinya gini deh, yaudah yuk nyari tempat duduk," Ucap Jessica.
"Semangat sih boleh tapi ga tangan aku juga kali yang jadi korban," Ucap Melody yang masih setia mengusap bagian pergelangan tangannya yang sakit.
Jessica pun yang mendengar itu hanya menunjukkan deretan giginya sambil tersenyum kikuk.
Melody dan Jessica pun duduk di Barisan kedua dekat jendela. Sebenarnya Melody lebih senang duduk dibagian belakang, namun apa daya jika jessica menginginkannya di depan. Alasannya simple, katanya supaya guru menjelaskan bisa langsung paham. Padahal bagi Melody itu alasan klasik, menurutnya Duduk dibelakang lebih menarik. Dan Ia dapat mengingat seseorang itu dengan jelas.
Melody pun menoleh ke bangku bagian paling belakang, Ia teringat kepada Kevin, teman sebangkunya pada masa MPLS. Ketika sadar akan lamunannya dengan kuat Melody menggelengkan kepalanya.
"Apaan sih mel, ngapain kamu mikirin cowo kayak dia," Gumam Melody."Mell ayo! Kamu masih mau disini? Ga takut dihukum sama Ketos?" Ucap Jessica yang telah berada di depan pintu kelas.
"Emang kamu mau kemana?" Tanya Melody bingung.
"Aku mau kebaktian di Ruang Multi, kalo kamu kan tadarusan di lapangan, ini kan hari Kamis," Ucap Jessica mengingatkan.
"Astagfirullah aku lupa bawa alquran terjemah, gimana dong?" Ucap Melody sedikit gugup.
"Yah gimana dong aku juga kan bawanya Alkitab bukan alquran," Ucap Jessica.
"Yaudah ayo jalan aja, siapa tau kamu dapet keringanan dari Ketos, Aku Ke Multi dulu yaa," Sambung Jessica.
Memang Mereka harus berpisah karena kelas mereka berada di lantai dua tepat dengan Ruang Multimedia juga yang terdapat dilantai dua, sedangkan Melody harus turun ke bawah dengan perasaan gusar dan sedikit takut.
"Ehh," Ucap Melody karena merasakan dirinya menabrak seseorang.
"Kalo jalan liat liat dong, untung saya yang kamu tabrak coba kalo orang lain," Ucap Kevin.
"Emang kenapa kalo orang lain?" Tanya Melody penasaran.
"Nanti saya cemburu," Bisik Kevin tepat di telinga Melody.
Melody sontak Melototkan Matanya ke arah Kevin dan hendak melangkah namun tangannya dicekal oleh Kevin.
"Nih," Ucap Kevin sambil menyodorkan alquran terjemah.
"Lho kok kamu bawa bawa quran? Bukannya kamu kristen?" Ucap Melody Heran.
"Saya gemes deh sama kamu. Ini Alquran bukan punya saya tapi punya kamu," Ucap Kevin.
"Aku ga ngerasa punya alquran kayak gitu, itu bukan punya aku, mungkin kamu salah orang," Ucap Melody.
"Ini emang bukan punya kamu tapi saya beliin ini buat kamu, gamungkin dong kalo ini buat saya sedangkan saya juga masih memegang teguh kepada alkitab," Ucap Kevin.
"Udah bawa sebelum nanti telat sampe dilapangannya," Ucap Kevin lagi.
Melody hanya menganggukan kepalanya pertanda dirinya setuju mengambil alquran yang dibelikan Kevin untuknya.
Melody pun mengikuti tadarusan dilapangan dengan baik, membaca alquran dengan khusyuk. Setelah tadarus selesai, Kepala sekolah memberi sedikit arahan kepada kami.
***
Ketika Melody masuk ke kelas barunya, ia terkejut karena seseorang tengah menduduki bangkunya dan ia tak asing dengan seseorang itu.
"Kevin?" Ucap Melody memastikan sambil mendekat ke arah bangkunya.
Kevin yang namanya disebut oleh Melody pun santai saja. Seakan akan memang itu adalah kelasnya dan tempat duduknya.
"Kamu ngapain sih di sini?Ini kan tempat duduk aku," Ucap Melody.
"Kenapa emangnya kalo saya duduk disini gaboleh?Kamu berani ngelarang saya ya sekarang," Ucap Kevin.
"Ih engga bukan gitu tapi kan ini bukan kelas kamu," Ucap Melody memperjelas.
"Kamu mau tau kenapa saya duduk disini?" Ucap Kevin sambil berbisik bisik.
Melody pun hanya mengangguk karena penasaran dengan jawaban Kevin.
"Karena saya tau kalo kamu lagi kangen sama saya," Ucap Kevin dengan ekspresi datar.
"Ih apaan sih! Gausah geer gitu yaa, siapa juga yang kangen sama kamu," Ucap Melody dengan sedikit salah tingkat.
"Yaudah kalo kamu gamau ngaku, yang penting saya tau," Ucap Kevin dengan santai sambil berjalan keluar dari kelas Melody.
Melody pun melongo dengan jawaban Kevin yang memang benar adanya pertanyaan yang ada di dalam benaknya saat ini
'Kevin tau darimana bahwa aku sedang merindukan dia'.Ah sudahlah ga penting juga toh dia bukan siapa siapa kamu Mel -Batin Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama
Teen FictionJika kebanyakan orang LDR hanya berbeda kota atau negara saja namun LDR ku dengannya jauh lebih berat dari pada itu. Kita saling mencintai namun jika perbedaan agama menjadi penghalang diantara kita untuk apa masih tetap mencintai? Bahkan mungkin...