Halo halo pada kangen ga nih sama cerita ini? HAHAHA Geer banget ya kalo cerita ini bakalan dikangenin sama kalian. Maaf guys kalo udah bikin kalian nunggu wkwk eh tapi sengaja sih biar kalian tau kalo nunggu itu gaenak. Gatau deh ceritanya makin amburadul HAHAHA.
Happy Reading Guys🌻🌻
Tuhan bagaimana bisa saya menjauhi perempuan secantik dan sebaik dia, kalau dia butuh bantuan seperti tadi siapa yang akan membantunya. Saya sangat menyayangi Melody tetapi haruskah saya tetap menjauhinya? -Kevin
Kevin melihat melody menuju rooftop, ia pun mengikutinya tanpa Melody ketahui. Kevin hanya ingin memastikan bahwa Melody tidak akan melakukan hal yang berbahaya untuk dirinya.
Ia bersembunyi ketika di rooftop agar Melody tetap tidak mengetahui keberadaannya. Kevin bersyukur akhirnya Melody tidak melakukan hal berbahaya yang ia pikirkan. Tetapi semakin lama ia mendengarkan keluh kesah Melody semakin ia menahan rasa sesak. Kata kata melody benar benar menusuk ke dalam hatinya. Sampai tanpa sadar Kevin pun ikut menangis.
Bel masuk pun berbunyi, ketika Melody melangkah untuk meninggalkan rooftop, barulah Kevin keluar dari tempat persembunyiannya. Ia pun mengusap air matanya sambil berkata "Maaf mel karena saya kamu jadi sedih. Saya juga sedih liat kamu kayak tadi, tapi ini semua terjadi bukan keinginan kita, tapi Tuhan dan semesta,". Ketika menyadari Melody sudah lama turun dari rooftop, akhirnya Kevin pun ikut turun juga. Ia sengaja turun agak lama agar tidak ketahuan oleh Melody.
Alih - alih ingin menghindar tetapi Melody kini bertemu lagi dengan Kevin di koridor kelas, dengan spontan ia mengalihkan pandangannya. Kevin menyadari hal itu, ia juga memberikan ruang untuk Melody menjauhinya, bukan karena tidak memperjuangkannya tetapi jika terus memaksa akan semakin memperburuk keadaan.
Tak terasa bel pulang pun berbunyi, Melody lega akhirnya ia lepas dari pelajaran yang melelahkan hari ini, bukan hanya pelajaran hati dan pikirannya pun lelah. Ia terpaksa menjauhi Kevin, bertengkar dengan kedua orang tuanya, pergi dan pulang sekolah tidak lagi bersama Jessica dan terakhir Kevin yang dekat dengan Angel, lengkap sudah. "Mengapa hanya karena 1 masalah membuatnya menjadi tidak se-menyenangkan dulu." Ucap batin Melody.
"Woy Mel gak mau balik lo?" Ucap Jessica mengagetkan Melody yang sedang melamun.
"Duluan aja, Melody lagi males ketemu Mang Deden," Jawab Melody.
"Lo yakin Mel gak mau cerita sekarang?" Tanya Jessica karena sudah penasaran dengan cerita Melody.
"Engga dulu ya, nanti aja Melody lagi gak mood," Ucap Melody.
"Lo kenapa si Mel, dari pas istirahat gak jelas, mana mukanya kayak abis nangis gitu. Lo disakitin Kevin, diapain lo sama dia, cerita Mel, biar gua yang kasih pelajaran ke tuh anak," Ucap Jessica kesal.
"Melody gapapa Jess, tenang aja. Kamu bawel, yaudah Melody aja yang pulang duluan," Ucap Melody sambil meninggalkan Jessica di kelas sendirian.
"Eh kok jadi lo yang ninggalin gue sih. Tunggu Mel, lagian gua bukan bawel tapi peduli," Ucap Jessica sambil teriak menyusul Melody.
Di depan gerbang sekolah, terlihat Mang Deden sudah siap menunggu Melody. Sebenarnya Melody paling malas jika sekolah diantar jemput seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, daripada ia pindah sekolah.
"Eh non Melody kok baru nongol temen temennya dari tadi sudah pada keluar," Ucap Mang Deden.
"Maaf ya Mang, tapi Melody lagi males ngomong, jadi Mang Deden mending diem aja ya," Ucap Melody.
Mang Deden pun mengangguk paham dan kemudian masuk serta mengendarai mobilnya. Melody baru ingat dia hari ini ingin membeli buku, padahal hari ini ia sedang malas sekali tapi mau bagaimana lagi bukunya akan ia pakai besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama
Teen FictionJika kebanyakan orang LDR hanya berbeda kota atau negara saja namun LDR ku dengannya jauh lebih berat dari pada itu. Kita saling mencintai namun jika perbedaan agama menjadi penghalang diantara kita untuk apa masih tetap mencintai? Bahkan mungkin...