Happy reading guysss 🌻
Bel pelajaran pertama pun berbunyi pertanda akan dimulainya pelajaran. Namun, hari ini menurut Jessica merupakan hari yang berbeda, pasalnya teman sebangkunya itu tidak masuk dan tidak memberi tahunya mengapa dirinya tak masuk sekolah.
"Melody sakit kah? Tumben banget ga sekolah tuh anak," Ucap jessica bergumam sendiri.
Guru pun memasuki kelas dan pelajaran akan segera di mulai. Yang kini guru tersebut mulai mengabsen satu persatu murid yang ada di kelas. Namun ketika nama Melody disebut ia tak tahu harus menjawab apa. Apakah Melody sakit? Atau bahkan Alfa karena ia kesiangan. Tapi rasanya seorang Melody gamasuk karena hal itu gamungkin banget deh. Begitu lah yang ada di fikiran Jessica.
"Jessica ini si Melody keterangannya apa kok tidak masuk?" tanya guru tersebut kepada Jessica.
"Duh pak saya gatau soalnya dia juga ga ngasih tau saya pak," Jawab Jessica.
"Gimana sih kamu, kamu kan teman dekatnya masa tidak tahu," Ucap guru itu.
"Yah iya pak tapi kan saya bukan Tuhan yang tau semuanya," Ucap Jessica.
Guru itu pun memasang tatapan tajam ke Jessica atas jawaban yang jessica beri. Jessica yang tahu pun tak menaggapi ia justru mengalihkan pandangannya sambil bergumam
ya lagian mentang - mentang Jessica temen deketnya, jadi dikira tau semua tentang Melody gitu, kalo tau mah jessica juga ga khawatir kenapa dia ga masuk kali.Pelajaran pun berlangsung dengan Jessica yang tetap tak fokus pada pelajaran yang guru itu jelaskan. Pikirannya masih memikirkan Melody yang hari ini masuk tapi tidak memberi tahunya. Ia sudah coba menelfonnya tetapi tidak diangkat, apakah dia masih tidur? Jessica rasa Melody ga sekebo itu deh. Dia selalu bangun pagi dan lebih awal dari Jessica.
***
Di tempat lain, Melody terus terisak menangis ketika tidak ada yang mendengar ia meminta tolong. Kevin kamu dimana? Aku butuh bantuan kamu sekarang. Ia tak tahu harus berbuat apalagi selain menangis, rasanya percuma jika ia berteriak meminta tolong, orang - orang pun tak akan ada yang mendengarnya.Apakah aku bakalan bertahan di tempat ini sampai kevin datang nolongin aku? Atau bahkan gaada yang nolongin aku. Gadis itu pintar sekali menjebak aku ketika Kevin tidak ada di sekolah.
Ia semakin terisak menangis merasa dirinya lemah sekali. Ya Allah tolong Melody, kirim siapapun orang yang bisa nolongin Melody keluar dari ruangan ini. Hanya harapan dan doa itu yang kini ia bisa lakukan, karena ia percaya Tuhan tidak akan pernah tidur dan akan menolong Hamba-Nya yang sedang kesulitan.
***
Istirahat pertama pun tiba, Jessica buru - buru menghubungi Kevin, menanyakan perihal tidak masuknya Melody. Namun, nihil Kevin tak mengangkat telepon dari Jessica karena ia tahu pasti Kevin sedang sibuk, hari ini kan ia lomba di sekolah lain."Vin plis angkat telepon Jessica," ucap Jessica sambil berjalan ke sana kemari.
"Jes lo perasaan dari tadi mondar mandir aja kek setrikaan," ucap salah satu teman kelasnya.
"Berisik lo," Ucap Jessica.
"Jangan diganggu pea, dia lagi sensian tadi aja dijawabnya begitu kan pas guru nanya," ucap salah satu teman yang lainnya mengingatkan.
Jessica tak menanggapi dan memilih untuk keluar dari kelasnya. Menghirup udara kantin, siapa tahu lebih menenangkan daripada ia di dalam kelasnya yang justru malah semakin memperburuk moodnya.
"Bu es tehnya satu ya, jangan manis- manis," Ucap Jessica memesan minuman. Ketika selesai memesan minuman ia segera menghampiri bangku dikantinnya untuk duduk sambil menunggu kabar dari Melody. Yaelah mel gue berasa doi lo yang nungguin kabar dari lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama
Teen FictionJika kebanyakan orang LDR hanya berbeda kota atau negara saja namun LDR ku dengannya jauh lebih berat dari pada itu. Kita saling mencintai namun jika perbedaan agama menjadi penghalang diantara kita untuk apa masih tetap mencintai? Bahkan mungkin...