kabar buruk

90 8 2
                                    


Bersabar atas segala masalah memang hal yang sangat berat, namun akan terasa mudah jika dilakukan dengan ikhlas. Semua masalahmu pasti berlalu, seiring berjalannya waktu, segala semua bebanmu akan diangkat satu persatu, Allah tidak akan pernah meninggalkanmu, Allah akan selalu bersamamu disetiap langkah kakimu.”

-Erina Khairunnisa-


Pagi telah kembali datang, Ayna pun telah sampai ketempat ia mengajar. Saat ini ntah mengapa ia merasakan ada hal yang akan terjadi.

"Ustadzah??" ucap salah satu murid perempuan yang bernama Aisyah.

"Ustadzah Ayna!" teriak nya sedikit lebih kencang.

"Astagfirullah, ah iya kenapa? ada apa?"

Aisyah yang melihat wajah terkejut sang guru pun langsung bertanya sambil memegang tangan Ayna, "Ustadzah ada masalah?"

" laa ba'sa Ais, tidak ada masalah, afwan tadi Ustadzah tidak mendengar kan kamu," lirih Ayna sambil memegang kembali tangan Aisyah dan tersenyum dibalik cadar nya.

"Alhamdulillah jika begitu Ustadzah," Ucap syukur Aisyah.

"Kamu ada apa memanggil ana tadi Ais?" tanya Ayna seakan teringat Aisyah memanggilnya tadi.

Aisyah yang mendapat pertanyaan dari Ayna pun menepuk jidatnya pelan "Ah iya itu bel nya sudah berbunyi beberapa menit tadi Ustadzah, hehe..." cengir Aisyah.

"Sudah berbunyi? baiklah Ustadzah permisi dahulu ya Aisyah, syukron Katsiron sudah memberitahu," ujar Ayna sambil melihat jam tangannya dan berdiri.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..." sambungnya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..."

Ayna pun meninggalkan kelas itu dengan terus mengucapkan dzikir atas perasaannya yang tidak karuan.
Setibanya didalam ruangan, belum sempat Ayna mendudukkan diri, terdengar HP yang berdering dari dalam tas ia bawa. Tanpa menunggu lama Ayna pun merogoh tas dan mengambil HP yang tertera nama 'Ummi tersayang' dilayar.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ummi," Salam Ayna dengan senyuman yang mengembang dibibirnya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, nak..." Terdengar jawaban dari Ummi nya yang seperti sedang menangis.

Ayna dengan perasaan nya yang sudah tidak tenang langsung bertanya cemas "Ada apa Ummi? Ummi nangis? Apa yang sedang terjadi?"

Mendengar pertanyaan beruntun dari putrinya, Ummi Ayna pun menahan diri untuk tidak menangis kencang.

"Abi... Abi mu nak..." Tutur Ummi dan kembali menangis terisak.

Mendengar nama Abinya disebut Ayna bertanya ragu. "Ada apa dengan Abi, Mi?"

"Abi mu sudah kambali kepangkuan Illahi... dia pergi, dia sudah dipanggil dahulu Ayna..." Sahut Ummi lirih.

deg...

"Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un... Abi..." Tangis Ayna pecah mendengar kabar tersebut.

Maisyaroh yang baru saja masuk kaget melihat Ayna menangis sambil memanggil Abi nya.

"Ay? kamu kenapa menangis??" Tanya Maisyaroh khawatir.

"Abi, Abi aku udah pergi Mai..." jawab Ayna setelah panggilan terputus.

"Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un... Ay kamu yang sabar," sahut Maisyaroh menenangkan.

"Lebih baik kamu kembali ke Indonesia, kasihan Ummi mu disana, beliau pasti membutuhkan kamu Ay," lanjut Maisyaroh dengan mengusap lengan Ayna lembut.

DIA Penyempurna ImankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang