"Bagaimana Sifat Wanita Akhir Zaman?? Mereka Terlalu Sibuk Memikirkan Kecantikan Dan Dunia Tapi Lalai Dengan Urusan Agama"
Allahu Yahdik
★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★Hari ini adalah hari kedua Ayna berada di kairo, dalam waktu singkat Ayna sangat merasa tenang di negara ini, apalagi melihat semua wanita yang sangat menjaga kehormatannya.
Nikmat tak akan menjadi petaka selagi diiringi dengan syukur.
Ujian tak akan berujung celaka selagi diiringi dengan sabar.Ujian dalam rangka taat kepada Allah itu, Lebih baik dibandingkan nikmat dalam maksiat kepada Nya.
Ada salah satu ulama yang berkata tentang kecantikan fisik wanita yang sebagaimana.
Jangan kau bangga dengan kecantikkanmu sehingga kau dikejar berjuta lelaki, itu bukan kemuliaan bagimu.
Jika kau merasa bangga, kau menyamakan dirimu dengan pepasir pantai yang boleh dipijak dan dimiliki oleh sesiapa sahaja.
Muliakanlah dirimu dengan taqwa setanding mutiara yang hanya mampu dimiliki penghuni syurga.
Saidatina Aisyah RA.
Ayna akan terus berusaha menjadi lebih baik lagi, meski dia tidak dapat berlomba dengan orang Sholeha, namun dia akan berlomba dengan para pendosa.
"Ah iya, aku lupa telfon Erina lagi, siap-siap aja kena omel dia." gumam Ayna yang sedang duduk di bangkunya pada ruangan dosen lainnya, tepatnya di dekat partnernya.
Ya, Ayna akan bekerja jika di mintai bantuan, dan kadang dia yang terinspirasi sendiri membantu lainnya jika ada yang kelihatan sulit dalam hal apapun.
"Kenapa Ay?" tanya Maisyaroh ketika mendengarkan gumaman Ayna.
"Ah ini Mai, aku izin keluar sebentar yah, mau menelfon sahabatku di Indo." ujar Ayna meminta izin keluar dahulu.
"Yaudah gih sana, nanti kena marahin loh, hehehe." ucap Maisyaroh terkekeh.
"Hahaha iya Mai, aku keluar sebentar." kata Ayna dan berjalan keluar.
Tut...tut...tut...
"Halo, Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh Sahabat ku." salam Ayna ketika telah tersambung.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Aynaaaaa!!!!" teriak Erina setelah menjawab salam dari Ayna yang membuat Ayna menjauhkan hp dari telinganya.
"Astagfirullah Na, ga usah teriak dong, iya aku tau kamu kangen sama aku kan?" ujar Ayna sambil terkekeh.
"Ga, aku sebel sama kamu, kenapa baru hubungi aku heh?!" omelan Erina.
"Yah... Ga kangen yah? Yaudah deh aku matiin aja." ucap Ayna yang memelaskan suaranya.
"Awas aja kalo kamu matiin Ay, huaaaa aku kangennn..." ujar Erina dengan nada sedih.
"Eh eh eh, iya iya ga aku matiin kok, udah jangan nangis, aku juga kangen sama sahabat aku yang bawell ini." kata Ayna sambil tersenyum.
"Iya aku udah tau kalo kamu kangen sama aku, secara aku kan orangnya ngangenin Ay," Kata Erina dengan pedenya.
"Ih ih ih, pede amat kamu Na, hahahaha..." tawa Ayna mendengarkan ucapan Erina yang kelewat pede tingkat dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA Penyempurna Imanku
Spiritual[Rank 1 #Gemar, 03 November 2020] Fllw dulu sblm baca ya. Dia, Penyempurna Imanku Kisah perjalanan Hijrah seorang wanita bernama Ayna Azkayra. Yang begitu dia nikmati dengan rasa syukur dan penuh rasa sabar. Hingga suatu saat, setelah melalui banya...