Kehidupan

108 7 0
                                    

**✿❀❤❀✿**

Bukan Aku yang terlihat Baik, Hanya saja Allah yang menutupi aib-aib Ku.

_Ayna Azkayra
❃❃◆◇◆◇◆◇◆◇❃❃◆◇◆◇◆◇◆◇❃❃


Aku...

Aku adalah wanita yang mungkin tidak akan terlalu kamu kenali wataknya.

Aku hanya wanita yang rupanya hanya sederhana, tidak aduhai, tidak mempesona, tapi Allah sudah menciptakan aku sebaik-baiknya.

Aku adalah wanita yang tak cerdas, yang fakir ilmu.

Aku adalah wanita yang tak terlalu hebat dalam urusan Agama, tidak terlalu alim seperti kata orang-orang.

Kadang pun iman naik turun, tapi selalu ingin memupuk ilmu serta ketaqwaan untuk menjadi bekal saat kematian datang menjemputku.

Aku wanita yang tak punya gelar, seperti wanita lainnya yang luar biasa, bergelar tinggi dan ilmunya luar biasa.

Aku masih dibawah mereka, jauuhh, karna tak punya gelar sama sekali, tapi aku bersyukur dengan diriku saat ini.

Tapi jikalau aku boleh berkeinginan punya gelar, aku hanya ingin bergelar istri sholehah, ibu yang baik bagi anak-anakku kelak.

Dan mungkin ini terdengar berlebihan, aku ingin bergelar bidadari Syurga dimata Allah, jika nanti Allah berkenan.

Untukmu yang tertulis di Lauhul Mahfudz, semoga engkau berkenan nanti menerima kekuranganku, menerima wanita yang tak punya gelar ini, dan selalu akan membimbingku untuk membangun Cinta yang bertujuan mendapatkan Ridho-Nya.

Wanita Akhir Zaman
❤Ayna Azkayra❤

"Lagi ngapain Ay?" tanya Maisyaroh mengejutkan Alya yang sedang melakukan kegiatan nya setiap saat, yaitu mencurahkan kata-katanya melalui buku diary.

"Eh gak kok, lagi coret-coret buku aja nih, kenapa?" tanya Ayna yang sudah menutup buku diary nya dan memasuk kedalam tas nya.

"Gak, cuma ngajak makan siang aja, yuk." ajak Maisyaroh sambil menganggukkan kepalanya.

"Owh gitu, yaudah yuk, pas banget aku lagi laper." ujar Ayna sambil berdiri dari tempat duduknya.

Keduanya berjalan beriringan dengan sesekali berbincang-bincang seputar keagaman, saling bertukar pikiran mengenai zaman milenial ini.

"Eh Mai, aku baru tau loh kalo ternyata kamu bisa bahasa Indonesia." ujar Ayna ketika keduanya telah sampai di kantin dekat gedung Universitas itu.

"Hahaha iya Ay, aku bisa kok pakai Bahasa Indonesia," jawab Maisyaroh sambil terkekeh.

"Kok bisa?" tanya Ayna sambil melihat wajah Maisyaroh penasaran.

"Iya, jadi umi aku itu orang Indonesia dan abi aku itu orang Kairo, kelahiranku memang asli Indonesia hanya saja waktu Madrasah aku pindah ketempat kelahiran abi aku, yaitu negara ini, Kairo." jelas Maisyaroh dengan tersenyum kearah pelayan yang mengantarkan makanan mereka.

"Ooo jadi begitu pantesan saja kamu mahir Bahasa Indonesia..." ujar Ayna sambil menarik makanannya.

"Iya Ay."

DIA Penyempurna ImankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang