luka Ayna

182 24 10
                                    

Tugas Kamu Hanya Berdo'a...
Tak Perlu Risaukan,Jika Memang Berjodoh Allah Pasti Akan Jagakan Dia Untuk Kamu😊

@riripuspita❤
——————————————————

Baca dengan ikhlas ya:')

Sad reading:'(


Hari-hari telah berganti, dan wisuda Ayna juga semakin dekat, jadi tak lama setelah itu dia juga akan menikah dengan orang pilihan Abi dan Umminya.

Tetapi seiring berjalannya waktu juga ada hal aneh yang terjadi tentang calonnya, semakin hari semakin cuek dan sekarang tidak ada mengasih kabar apapun.

Hingga muncul lah perasaan gelisah pada dirinya.

"Ulangi." kata Akram sambil meletakkan skripsi yang telah di buat Ayna dengan susah payah.

"Loh pak? seriusan nih salah lagi? padahal udah 3 kali loh sama ini ulangnya, bapak yang benar aja." ucap Ayna sedikit tidak percaya.

"Apa wajah saja kelihatan bercanda?" ujar Akram dengan ekspresi datar.

"Y..ya..yaudah sih, saya permisi, Wassalamualaikum." pamit Alya kesal menghentakkan kakinya dan pergi menghindar kan tatapan dingin dari Akram.

Entah kenapa, akhir-akhir ini pun Akram sering menjahili bahkan sering di suruh ini dan itu. Karena melihat kedekatan mereka berdua, banyak yang mengira bahwa Ayna dan Akram ada hubungan lain.

"Hah, harus ekstra sabar ini mah." ucap Ayna kepada dirinya sendiri.

"Ay, salah lagi?" tanya Erina menghampiri Ayna yang sudah keluar dari ruangan menakutkan itu.

"Hhmm ya begitulah Na, capek aku tu." keluh Ayna.

"Sabar ya Ay," ucap Erina.

"InsyaAllah,"

"Oiya, udah ada kabar dari Dia?" tanya Erina.

Yang dimaksud dengan Dia itu adalah calon suami dari Ayna yang tidak ada kabar apapun.

"Huhhh, masih ga ada Na," kata Ayna sedih.

Tiba-tiba ada seseorang yang tampak familiar di pandangan Ayna, tapi masalahnya orang tersebut lagi merangkul seorang cewek.

"Astagfirullahalladzim....." Istighfar Ayna sambil mata berkaca-kaca.

"Loh, kamu kenapa Ay?!" panik Erina melihat mata Ayna yang sudah berembun.

"Dia Na..." ucap Ayna masih dengan pandangan ke arah calon suaminya.

"Subhanallah, dia bukannya..." kata Erina menggantung ucapannya.

"Ay, tenang dulu ya, siapa tau cewek itu sepupunya Amar." lanjut nya sambil menenangkan Ayna.

"Iya Na," ujar Ayna mencoba tersenyum, dan menyakinkan hatinya, bahwa fikiran ia salah mengenai calon imamnya.

"Yaudah kita pulang yuk, nanti di coba lagi chat dia, siapa tau di balas." saran Erina yang hanya di beri senyuman oleh sang empu.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang melihat itu semua, dan mendengarkan pembicaraan mereka, seketika aura dinginnya bertambah, dia marah, terdengar dari suara gigi yang bergelatuk.

Mereka kembali pulang masing-masing, jadwal mengajar Ayna hari ini di liburkan, karena lagi sibuk mengejar skripsi, dan Alhamdulillah anak-anak bisa memakluminya.

DIA Penyempurna ImankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang