Melupakan

166 19 18
                                    

Jangan Ungkit
Jika seseorang telah berubah
Jangan lah di ungkit lagi kisah silamnya
𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 tau
B𝐞𝐭𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐮𝐬𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐢𝐭 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐭𝐮🍂

@riripuspita
___________________________________________

Selamat membaca🤗
Happy Reading


"Jadi yang kemaren memang dia? dan dia akan menikah minggu besok!" ujar Erina terkejut.

"Iya Na," kata Ayna dengan senyum yang di paksakan.

"Sabar ya Ay, InsyaAllah nanti akan ada yang jaaauuuhhh lebih lebih baik dari dia, aamiin." doa Erina memberi semangat untuk Ayna.

"Aamiin, uuuuuhhhh makasih sayang, InsyaAllah aku udah ikhlas, mungkin Istiqomah ku masih kurang, sekarang aku ingin menjadi lebih taat atas-Nya." tekad Ayna sambil memeluk sahabatnya.

"Ututu tayang, semangat ya, kita sama-sama belajar menjadi muslimah sejati, oke." ujar Erina sambil menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajah Ayna.

"Oke dong, hehehehe" sahut Ayna dengan senyuman manis nya.

"Ya Allah, terimakasih kau telah memberi hamba orang-orang yang baik di sekitar hamba, hamba sangat bersyukur." batin Ayna tersenyum haru.

Semuanya telah mulai membaik, begitu juga dengan hati Ayna, hatinya sudah bisa mengikhlaskan semuanya.

Proses materi sedang berlalu, hari ini adalah hari penyetoran hafalan akhir di semester akhir ini juga.

☘☘☘☘

Semuanya terus berjalan, hari-hari telah berlalu, kejadian itupun sudah berlalu selama seminggu ini, kini Ayna sudah benar-benar melupakan segalanya, dia cukup menjadikan pelajaran agar tidak salah melangkah lagi, dia sudah meneguhkan hati nya supaya tidak terlalu berharap ke pada manusia, dia akan berharap penuh hanya ke pada yang maha kuasa.

"Alhamdulillah Erinaaaa...." pekik tertahan Ayna karena masih di lingkungan kampus.

"Gimana-gimana Ay, lulus ga? Bisa wisuda ga? ayo jawab Ay." tanya Erina tanpa berhenti karena saking penasarannya.

"Ish kamu mah, diem dulu, Aku..." gantung Ayna.

"Aku...?" kata Erina mengikuti.

"Aku..." ulangnya.

"Ih buruan Ay, aku penasaran tauuuu." ujar Erina gemas.

"Hehehe, oke deh. Alhamdulillah Na, aku lulus yeyy," kata Ayna sambil tersenyum lebar.

"Ha?!, Alhamdulillah, yeay akhirnya Ayna bisa wisuda tahun ini bareng aku, yeye," senang Erina juga dan memeluk erat sahabatnya sambil ketawa bahagia.

Tanpa mereka sadari, Akram juga ikut tersenyum di ujung koridor kampusnya melihat Ayna tertawa bahagia, dan melupakan kejadian minggu silam, ntah kenapa hatinya merasa hangat ketika melihat senyum Ayna yang menenangkan itu, yang bahkan senyumannya mampu meruntuhkan pertahanan Akram untuk tidak ikutan tersenyum.

Ketika Ayna mau pulang, tiba-tiba mobil Akram berhenti di depannya, dan membuka kaca mobil itu.

"Tipe imam kamu." ucapnya to the poin.

"Hah?" bingung Ayna, kenapa tiba-tiba ni dosen satu nanyain tipe imamnya.

"Lupakan." ucap Akram dan menjalankan mobilnya.

DIA Penyempurna ImankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang