Bab - 56. Yuan Yang Kamu Harus Dewasa...Jika Aku Dewasa Apa Bonusku?...
.
GuQingPei menunda pertemuan sampai 10:30.Dia pergi ke atap perusahaan mencari udara segar untuk menjernihkan pikirannya. Setelah beberapa saat, aura depresi dari tubuhnya mulai menghilang.
Ketidakdewasaan YuanYang dan sifat tidak peka seringkali tak tertahankan baginya. Menurutnya, alasan kenapa dia dan YuanYang tidak bisa berkomunikasi mungkin karena ini. Dia benar-benar tidak bisa memahami pola pikir seorang anak laki-laki berusia awal dua puluhan, dia juga tidak ingin memahami bagaimana seseorang dapat melakukan sesuatu secara impulsif.
Berpikir dengan tenang, YuanYang tidak akan pernah menjadi partner yang cocok, terlepas dari apakah partner tersebut adalah dia, GuQingPei, atau orang lain.
Tangan GuQingPei memegang pegangan saat dia melihat ke gedung perkantoran di depannya. Moodnya sama seperti berlindung di hutan beton.* Tidak ada keterbukaan sama sekali dengan hanya tersisa celah sempit. Jika dia hanya memisahkan urusan YuanYang, itu akan macet dan tidak bisa dilewati.
Hutan Beton : Wilayah perkotaan atau pemukiman lain yang memiliki kepadatan tinggi bangunan yang terbuat dari beton atau bahan serupa, terutama bangunan yang tidak memiliki tanaman hijau dan tampaknya tidak menarik, keras, atau tidak aman.
Masalah yang ditimbulkan oleh YuanYang telah melampaui proyek sulit atau mitra kerja yang sulit. Dia tidak bisa menggunakan pengalaman, pengetahuan, atau bahkan akal sehat untuk menang. Dia marah karena YuanYang atau dia secara emosional tersentuh oleh YuanYang.
Keberadaan YuanYang telah membuatnya mengalami konflik, konflik yang sangat dalam.
GuQingPei turun ketika sudah hampir waktunya untuk rapat.
Semua peserta sudah tiba. Dan seperti biasa, YuanYang duduk di baris terakhir. Sejak GuQingPei memasuki ruangan, mata YuanYang mengikutinya dengan tajam hingga dia duduk di posisi tengah.
Sepanjang seluruh pertemuan, GuQingPei tidak meliriknya sekali pun.
Merasa rugi, YuanYang menundukkan kepalanya.
Memikirkan apa yang baru saja terjadi, dia (YuanYang) masih sangat marah sampai ujung jarinya gemetar. Dia tidak menyangka reaksi GuQingPei menjadi begitu ekstrim, menjadi marah sepenuhnya padanya. Itu membuatnya sedikit menyesal. Awalnya, dia tidak punya niat untuk berurusan dengan wanita itu, tetapi melihat mereka berpelukan menyalakan kemarahan di dalam dirinya. Selain itu, status ZhaoYuan sebagai mantan istri GuQingPei membuatnya sedikit gelisah.
Wanita itu mungkin satu-satunya orang yang pernah tinggal bersama GuQingPei selain dia. Dia bahkan pernah menikah dengan GuQingPei dan mereka adalah suami-istri yang mengikat secara hukum. Hanya pada titik ini saja adalah sesuatu yang tidak pernah bisa dia lakukan sepanjang hidupnya.
Dia cemburu pada ZhaoYuan ini.
Akankah ada hari seperti itu ketika GuQingPei akan membelanya seperti ini dan memperlakukannya dengan sikap yang begitu lembut? YuanYang sangat iri karena matanya merah.
Setelah pertemuan berakhir, tibalah waktu makan siang.
GuQingPei tidak nafsu makan. Dia tinggal di kantor untuk menonton berita.
Setelah beberapa saat, YuanYang membuka pintu dan masuk, tangannya memegang nampan.
YuanYang berjalan mendekat dan meletakkan nampan di atas meja, suaranya merendahkan, "Makan."
GuQingPei tidak mengucapkan sepatah kata pun, ekspresinya bahkan tidak memiliki fluktuasi sedikitpun.
Ini pertama kalinya YuanYang melihat GuQingPei dengan sikap dinginnya. Dia marah dan cemas saat dia mengetuk meja dan memerintahkan, "Cepat makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) BL Terjemahan (Beloved Enemy)
RomanceBeloved Enemy (Musuhku Tersayang) Author: Shui Qian Cheng 水千丞 Status: 118 chapters + 2 extra (Complete) Peringatan : Mengandung adegan eksplisit. Adult/dewasa. GuQingPei, direktur baru yang diburu dengan gaji tinggi, tantangan pertamanya di jabatan...