HAPPY READING!!!
TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMEN🐳___
"Eh, gimana? Kok jadi saling nikung?"
___Baskara berangsur-angsur terbenam, menciptakan semburat senja menakjubkan. Banyak orang menyukainya, termasuk perempuan penakluk hati Rafa Fauzan Athalla.
Saat ini, Zahra tengah menyaksikan cakrawala berwarna jingga di ufuk barat. Anila membelai lembut wajahnya. Atma Zahra merasakan ketenteraman. Inilah yang ia suka dari senja, selalu melahirkan kesejukan hatinya.
"Kenapa teman Fahri jatuh cinta sama aku?" Zahra bermonolog.
Hayo, kenapa Zahra bisa kenal Fahri, ada yang bisa menebaknya? Tebak saja dulu, akan tahu menjelang ending.
Zahra heran, lelaki itu saja tidak pernah melihat wajahnya, bagaimana bisa jatuh cinta? Apa yang ia lihat?
"Perempuan harus berada di dalam rumah saat-saat matahari terbenam. Sudah tahu kan alasannya?" kata seorang pria di belakang Zahra.
Zahra menoleh ke sumber suara. "Aku suka senja."
"Tetapi, jangan jauh-jauh dari rumah. Aku takut ada orang yang berniat jahat kepada calon-"
"Allah selalu bersamaku."
***
Fauz senyum-senyum sendiri ketika menatap layar ponselnya. Hm, mencurigakan. Tumben sekali, biasanya menatap benda itu tanpa ekspresi.
"Lagi chatingan sama mantan gue, ya?" tuding Fandi. Ada yang cemburu, nih. Ada yang panas, tapi bukan api.
"Dih, apaan! Ogah banget gue chatingan sama mantan lo. Cewek lain banyak kali, lagian gue nggak minat sama dia. Tenang, gue bukan tipe orang yang senang ngambil punya sahabat," sangkal Fauz.
"Terus, lo sekarang ngapain?"
Fauz berpikir, ia harus jujur atau berbohong? Sebenarnya, ia tersenyum akibat melihat hasil rekaman tadi malam.
"Mau tahu saja, atau mau tahu banget?" Fauz bertanya seraya menggerakkan kedua alisnya.
"Eh, bentar ... kayaknya tadi pagi gue lupa mau ngomel-ngomel ke lo, deh," kata Fandi. Gara-gara dapur amburadul, jadi lupa kan! Untung bukan karena mikirin mantan.
"Udah, lupain saja, lupain!"
Perasaan waswas melanda Fauz, takut misi rahasianya kemarin malam diketahui Fandi. Ah sebentar, bukannya video itu memang untuk mengancam Presiden buaya darat? Mengapa ia harus takut? Dasar Fauz!
Fandi memegang kepalanya. "Lupain omel, lupain omel, lupain omel! Argh! Nggak bisa!"
"Lo niruin Acha?" Fahri menyadari bahwa kalimat serta intonasi yang digunakan Fandi seperti Acha di film Mariposa.
"Lo kemarin pasti sengaja, kan?!" Fandi berucap setengah-setengah. Bikin bingung saja.
"Sengaja apa, Fan?" tanya Fahri, sepertinya ia juga ikut penasaran. Kalian juga, kan?
"Lo kemarin pasti sengaja nyuruh kembaran lo nakut-nakutin gue, kan? Ayo, ngaku! Nggak lucu sama sekali. Untung gue nggak pingsan."
Kembaran Fauz? Maksudnya kuntilanak? Atau malah ikan paus?
Baik, setelah mengetahui kejadian semalam ketika Fandi keluar membeli nasi, di tengah perjalanan, ia berjumpa sesosok perempuan berbaju putih dengan rambut panjang yang digeraikan. Jika dilihat dari perawakannya, sudah dipastikan memiliki suara tawa mirip Fauz.
"Gue nggak punya kembaran," balas Fauz. Memang nyatanya, sih.
"Wah, tega banget lo, Uz! Masa melupakan mbak Kunti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditikung Lagi, Mak!
HumorMasygul, itulah julukan untuk Rafa Fauzan Athalla. Dan anehnya, julukan itu sama sekali tidak tergambar dalam dirinya. "Ditikung Lagi, Mak!" Bagi yang sudah mengenalnya, pasti tidak asing lagi dengan ucapan itu. Inilah kebiasaan aneh Fauz ketika di...