Chapter 23 - Love or What?

881 117 7
                                    

Satu Minggu lalu sebelum Photoshoot

"Chi? Kau sudah tidur?"tanya Win perlahan. Sejak kedua ayah mereka secara resmi bersatu kembali, Win dan Papinya sementara tinggal di rumah Gun. Gun yang memaksa mereka untuk tinggal bersama daripada menetap di apartemen mahal. Makanya saat ini Win tidur bersama Chimon di kamarnya.

"Hm belum,"jawab Chimon kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Win. "Memangnya kenapa Phi? Kau belum bisa tidur huh?"

Win menarik nafasnya. "Aku hanya kepikiran.."

"Kepikiran soal?"

"Entah aku juga bingung kenapa aku kepikiran seperti ini,"ujarnya sembari memanyunkan bibirnya.

"Kuliah? Kerja? Hm atau seseorang?"di kata terakhirnya, Chimon bisa melihat ada yang aneh dari Phi-nya itu. "Ah.. berarti seseorang ya?"godanya.

"Ck kau ini,"decih Win kesal karena pemuda di sampingnya ini bisa saja menebaknya. Win pun membalikkan tubuhnya menghadap Chimon. "Kau pernah merasakannya juga huh?"

Ekspresi Chimon langsung berubah seketika. 

"M-maafkan aku.."ujar Win sesegera mungkin ketika ia menyadari perubahan pada Chimon.

"Eii Phi! Kau tidak perlu minta maaf eum? Aku pikir semua orang punya pengalaman yang menyedihkan soal cinta. Bahkan Papa dan Papi Off juga merasakannya bukan?"sahut Chimon lalu membalikkan tubuhnya menghadap langit-langit. 

"Well, aku belum hehe. Aku makanya bingung kalau apa yang kurasakan ini cinta atau tidak,"ucap Win yang kemudian membalikkan tubuhnya ke arah yang sama. 

"Sederhananya, jatuh cinta itu ketika kau merasa jantungmu berdebar lebih keras saat menatap matanya, bertemu dengannya, atau mendengar namanya. Kau juga bisa mengingat memori tentangnya setiap kau mau tidur, dan akhirnya berimajinasi bagaimana jika kalian bersama. Tapi kau juga akan merasakan sedih dan sakit apabila kau melihatnya bersama orang lain, atau saat tahu kalau mereka tidak merasakan hal yang sama denganmu,"jelas Chimon dengan raut sedihnya. "Aku kebetulan merasakan itu semua. Cinta pertamaku begitu menyakitkan,"

"Chi~"lirih Win yang ikut merasakan kesedihan Chimon. "Aku yakin suatu saat kau akan bertemu dengan seseorang yang mencintaimu seperti kau mencintainya,"lanjut Win yang dijawab dengan anggukan lemah dari Chimon.

Seketika Win jadi mengingat rencana Papi dan Papa Gun-nya yang mau pindah ke Amerika. "Kau benar-benar mau kuliah di Amerika kan? Aku punya beberapa teman loh disana, mau aku kenalkan dengan mereka?"lanjut Win menggoda adik kecilnya.

"Ish Phi!!"seru Chimon protes. Win pun ikut tertawa.

"Haha namanya Joss dan Luke! Mereka berdua tampan! Kau bisa memilih salah satu dari mereka kalau kau memutuskan untuk berkuliah disana,"

"Hei! Lalu Phi? Pasti Phi Win suka dengan pria bernama Bright itu kan? Yang menculik Phi Win sewaktu di Phuket?"

"Ish aku tidak diculik!"sergah Win. 

"Auh. Tapi bagian Phi Win yang jatuh cinta dengan Bright itu berarti benar kan??"goda Chimon dengan tatapan nakalnya.

"Uh! Sudah tidur sana!"hardik Win setengah malu. Ia melempar boneka Captain America versi imut milik Chimon ke empunyanya lalu membalikkan tubuhnya supaya tidak kelihatan pipi memerahnya.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang