Chapter 26 - Not a True Love

932 117 15
                                    

Chimon tidak perlu bertanya lagi tentang apa yang ia lihat saat ini. Bright ada di rumah Papanya, mendatangi Kak Win-nya dan membawakan sekotak coklat dan bunga untuknya. Jujur Chimon ingin menonjoknya.

"Untuk apa dia disini?"tanya Chimon langsung.

"Auh Chi! Bright membelikan coklat yang sangat banyak!"ujar Win menarik tangan Chimon yang baru datang ke ruang tamu, dimana di sana sudah ada Bright yang bersenda gurau dengan kedua ayah mereka.

Chimon terus menatap Bright sinis. Ia duduk di samping Gun, papanya. "Ada apa Chi?"tanya Gun yang heran dengan tingkah putranya.

Bukannya menjawab atau menatap ke arah Gun. Mata Chimon hanya tertuju pada pria di depannya. "Untuk apa kau disini?"

"Eum aku mau menemui Win. Win sepertinya salah paham tadi siang,"jawab Bright dengan senyumannya.

"Iya. Tadi aku yang menelponnya Chimon. Habisnya Win dari tadi sedih karena memikirkan Bright, iya kan?"goda Off pada anaknya sendiri. "Jadi aku memanggilnya supaya Win bisa tahu langsung dari sumbernya,"

"Tapi dia berbohong Paman Off,"ujar Chimon masih dengan tatapan sinisnya pada Bright. "Dia menyakiti seorang gadis untuk menipu Phi Win!"

"Hah? Bagaimana maksudmu?!"tanya Win bingung. Win baru saja mendapat ketenangan dimana Bright bilang bahwa ia dan Gigie tidak ada hubungan apapun. Tapi kenapa, kenapa Chimon justru mengatakan hal sebaliknya?

"Chimon. Aku yakin pasti kamu salah paham,"bela Bright. 

"Coba ceritakan dimana aku salah pahamnya hah?! Aku melihatmu bersikap kasar pada Phi Gigie karena ia memberitahumu kalau dia mengandung anakmu!"ujar Chimon. Ia tidak mau berlama-lama menyimpan  rahasia tersebut. Ia tidak mau Win dibohongi oleh pria di depannya.

"A-apa?"Win tidak percaya. "B-bukankah Phi Bright dan Gigie sudah tidak menjadi sepasang kekasih lagi?"

"Dia memutuskan Phi Gigie supaya dia bisa mendapatkanmu Phi Win,"ungkap Chimon. Ia menundukkan kepalanya. Ia rasa ia telah membuat kakak sambungnya itu merasa sedih. Namun kenyataan yang pahit lebih baik daripada kebohongan yang manis bukan?

"Ok. Cukup. Keluar dari rumah ini!"Gun berdiri mengusir Bright. Off menarik tangan Gun, memintanya untuk bersabar sedikit. 

"Tunggu dulu Gun,"ucap Off. 

"Apa? Kamu gak denger apa yang dibilang sama Chimon tadi Off?!"amuk Gun. "Kalau kamu gak percaya sama Chimon,  yaudah gapapa. Tapi kamu bisa percaya sama orang ini? Kamu yakin?!"

"Tidak. Tunggu dulu Gun,"Off berusaha menenangkan Gun. Ia menatap tajam ke arah Bright. "Apa benar yang dikatakan Chimon, Bright?"

Bright diam.

"JAWAB AKU BRIGHT!"suara Off semakin tegas. Gun sendiri kembali duduk karena Off sudah mulai serius. Gun tahu Off tidak mungkin tenang begitu saja jika anaknya terancam ditipu oleh seorang pria seperti Bright. Win sama seperti Chimon bagi Gun. Kebahagiaan putra semata wayangnya adalah prioritas utama dalam hidupnya.

Melihat Bright yang tetap diam, Win pun bertanya secara perlahan. "Apa benar itu Phi? Phi Bright memutuskan Phi Gigie yang sedang hamil karena aku?"tanya Win ulang.

Bright menghembuskan nafasnya dengan berat. "Iya,"

"A-apa?"tanya Win heran. Matanya kini mulai berkaca-kaca. "Kenapa Phi Bright melakukannya?"

"JAWAB WIN, BRIGHT!"seru Off yang mulai kesal dengan Bright yang terus berdiam diri.

"Aku harus apa? Cinta pertamaku datang setelah sekian tahun lamanya. Aku menunggumu terus Win! Aku sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu dulu di Amerika!"jelas Bright menggebu-gebu. "Aku mencintaimu Win. Aku menunggumu,"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang