Chapter 14 - True Happiness

1.3K 175 13
                                    

"apakah terlihat Mon?"tanya si anak lebih tinggi pada anak laki-laki disebelahnya yang sedang memakai teropong untuk melihat ke sebuah kamar dari resort.

"Aihh jangan menggangguku! Lagi seru tau!"

"Memangnya mereka sedang apa?"tanya anak itu dengan polos. "A-apakah mereka sedang bercinta di kolam renang?"tanyanya lagi dengan semburat merah di pipinya.

"Ntahlah aku hanya melihat Papa merokok, dan mereka sepertinya sedang berbicara serius,"jawab si anak lebih muda sambil memakan keripik kentangnya. "Seharusnya aku memasang mikrofon tersembunyi disana jadi aku bisa mendengar apa yang mereka bicarakan,"ucapnya lagi lalu mengerucutkan bibirnya.

"Huft andai saja aku punya kekuatan pendengaran super seperti Superman, atau setidaknya aku memiliki kemampuan telepati seperti Profesor X,"sahut si anak yang lebih tua. "Kau pikir apakah kita akan berhasil mempersatukan mereka kembali?"tanyanya kembali.

"Aku harap sih berhasil,"jawab Chimon. Namun ia sendiri menghela nafasnya. "Aku yakin mereka masih menyimpan perasaan cinta itu sampai sekarang,"lanjutnya.

"Kenapa kau bisa seyakin itu?"tanya Win yang bergantian melihat teropongnya.

"Cinta pertama sangat sekuat itu. Aku yakin di dalam lubuk hati mereka masih tersimpan nama mereka masing-masing,"

"Tapi kan sudah lama mereka berpisah. Jujur aku hanya ingin mereka memperbaiki kesalahan mereka saat itu. Mereka berpisah karena kesalahpahaman, dan mereka perlu meluruskan semua itu. Kesalahpahaman itu membuat Papiku terluka berat. Ia bahkan sempat melakukan percobaan bunuh diri berkali kali. Aku tidak yakin jika mereka bisa benar-benar bersama lagi,"jelas Win lalu menaruh teropongnya dan membuat Chimon tertegun. Ia mengambil alih teropong itu dan menaruhnya di tas.

"Papaku juga. Dia bahkan menghiraukan Mamaku selama satu tahun. Setelah ia tahu bahwa Papimu sudah memiliki anak, ia baru mau membuka hatinya. Tapi ia menjadi perokok berat,"jawab Chimon lagi. Ia membalikkan tubuhnya dari resort yang dari tadi ia pantau. "Ia pasti merindukan satu sama lain dan sangat ingin bersama lagi, atau setidaknya mereka bisa berteman seperti biasa. Tapi aku yakin jauh di lubuk hati mereka pasti mereka sangat ingin bersama lagi, bukankah cinta pertama itu sangat kuat?"

"Kau ini sangat ahli ya dalam cinta pertama ini. Kau sudah punya pacar huh?"

"Cinta bertepuk sebelah tangan,"jawabnya dengan lesu. 

"Well sudah kupikirkan sebelumnya. Cinta itu memang belum tentu akan membahagiakan,"sahut Win menanggapinya

"Chim! Sini! Kau sedang apa disana huh? Jangan-jangan kau mengintip Papamu?"sahut seorang pria dari lantai bawah secara tiba=tiba.

Kini Chimon dan Win sedang berada di rumah Tay dan New yang juga merupakan salah satu resto dan bar di dekat resort tempat Off dan Gun menginap. Oleh karena itu Chimon dan Win dapat mengintip kedua orang tuanya dari lantai atas resto.

"Auh Paman New!"sahut Chimon. "Memangnya makanannya sudah jadi eoh?"

"Tentu saja sudah! Aku langsung memasakkan makanan kesukaanmu saat kau bilang akan ke Phuket,"

"Paman New yang terbaik!!"ucap Chimon lalu berlari menuju pria itu. "Phi! Ayo cepat!!"

"O-oh baiklah,"sahut si anak yang lebih tua dan mengikuti Chimon. Jujur Win sangat merasa canggung. Setelah mereka berjanji ketemu di resort dan mendesain kamar kedua orang tua mereka, Chimon langsung mengajaknya ke bar dan resto ini. Win yang memang tidak tahu kemana akhirnya mengikutinya saja. Entah kenapa Win tidak menemukan kecurigaan pada anak yang baru ditemuinya ini.

Setelah sampai disitu, Win menemui dua pria yang tidak asing dari buku harian Papinya. Mereka adalah Tay dan New. Kedua sahabat dari Papi dan Papa Chimon. Win tidak tahu menahu soal keberadaan mereka berdua, tapi yang jelas mereka punya cerita yang berbeda dengan Papinya. Chimon menceritakan padanya bahwa mereka berdua sudah menikah. Meskipun mereka dapat bersama tapi mereka juga mengalami tragedi yang menyedihkan. Tay harus kehilangan kemampuannya berjalan yang akhirnya membuatnya harus duduk di kursi roda karena kecelakaan yang dibuat oleh keluarga New. Hal itu dilakukannya karena mereka tidak menginginkan salah satu keluarganya menikah dengan seorang pria. Namun setelah kejadian itu, New tetap ingin bersama Tay meskipun pada akhirnya ia juga harus dihapus dari kartu keluarganya.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang