3

986 97 6
                                    

Mulai hari itu baekhyun bertekat membantu kesembuhan chanyeol. Ada saja hal2 baru yg di temui. Mulai rumah menjadi ramai dan berantakan, suara teriakan dan juga bahkan tangisan chanyeol, ah dasar anak 5 tahun

"chanyeolie ayo belajar bersama nuna, nuna akan mengajarimu membaca"

"ist nuna gimana sih chanyeolie bisa baca tau, berhitung juga bisa"

Baekhyun menepuk jidatnya, lupa kalo pria ini pernah sekolah bahkan sampai kuliah, jadi baekhyun menganggap chanyeol kurang ilmu tapi tunggu kurang ilmu? Nyatanya chanyeol bisa menyelesaikan soal aritmatika dan logaritma. Jadi baekhyun menyimpulkan chanyeol itu anak usia 5 tahun yg cerdas tapi unik. Banyak bicara untung tak cadel

Seorang anak yg hanya tau makan tidur dan bermain hhh lucu saja tubuh sebesar itu hanya tau hal2 itu

Baekhyun jadi ikut berbaur, sudah pernah diajaknya petak umpet, main polisi penjahat, kejar2an juga tentu saja dia tidak hanya berdua tapi dgn tante irene paman supir dan seluruh maid di rumah ini. kkk baekhyun jadi teringat masa kecilnya dulu, itu menyenangkan. Ya jadi anak2 itu isinya hanya bahagia

Hari ini chanyeol lebih banyak diam, tidak banyak bertingkah bahkan sedari pagi tidak mau keluar kamar, makan juga tidak mau itu cukup membuat panik seluruh isi rumah

"tuan muda tidak mau makan" bibi lisa mendatangi baekhyun dgn myka murung

"kenapa?"

"tidak tau nona baek, bahkan tadi sempat menangis, Nyonya juga sudah membujuknya tetap tak mau, nyonya jadi pusing"

"biar ku  coba membujuknya, mana makanannya?" bibi lisa menyerahkan makanannya pada baekhyun

Ceklek

Ternyata pintu kamar tidak di kunci sehingga memudahkan baekhyun masuk, hal pertama yg di lihat adalah betapa berantakan kamar itu lalu sayup2 terdengar suara rintihan dari atas kasur. Chanyeol di atas kasur menutup seluruh tubuhnya dgn selimut, baekhyun mendudukkan dirinya di tepian kasur, meletakkan piring di atas nakas, lalu menggoyangkan tubuh chanyeol

"chanyeolie bangun, makan dulu yuk, nuna suapin"

"mamau hiks" baekhyun merasa geli dgn suara bass yg serak

"kau menangis? Kenapa? Bolehkah nuna tau?"

Srek

Chanyeol menyibak selimutnya sedikit mengintip baekhyun dari balik selimutnya "sakit nuna"

"sakit? Chanyeolie sakit apa? Beritahu nuna siapa tau nuna bisa bantu"

"gigi chanyeolie sakit nuna huwaa" astaga tangisnya mengelegar seisi kamar

"wow cup cup berhenti dulu nangisnya, kenapa bisa sakit gigi? Chanyeolie rajin sikat gigi tidak" tanya baekhyun sambil memeluk baju chanyeol pelan

"ani" jawabnya dgn masih menangis

"coba nuna lihat"

"mamau sakit" chanyeol menutup kembali selimutnya menutupi kepalanya, baekhyun jadi iba mengelus punggung chanyeol dari atas selimut

"kalo di biarkan akan semakin sakit chanyeolie, ayo di obati dulu" baekhyun menarik selimut chanyeol perlahan2 mulai dari kepalanya hingga sebatas dada "ayo ikut nuna, nuna tau cara menghindari sakit gigi" pria besar itu menghentikan tangisnya, perlahan bangun dari tidurnya "ayo turun, cara mengatasinya ada di kamar mandi, chanyeolie mau kan?" chanyeol mengangguk lesu, melirik makanannya di atas nakas

"mamau makan"

"iya"

Baekhyun menggiring chanyeol masuk kamar mandi di dalamnya ada dua ruang, wastafel dgn kaca besar di depannya dan 1 lagi ruang kamar mandi. Baekhyun menghadapkan chanyeol di depan cermin mengambil sikat gigi dan menuangkan pasta gigi di atasnya, baekhyun tersenyum melihat pasta giginya, pasta gigi anak2 rasa pisang

Baby ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang