Permintaan pisah baekhyun harusnya membuat chanyeol lega dan senang, tapi itu berbanding terbalik dgn hatinya, perasaan sedih dan kacau menyeruak begitu saja mengingat ucapan baekhyun, tapi itu tak bertahan lama saat jenny menghubunginya
Malam itu chanyeol membawa jenny makan malam di restoran mewah, selesai makan jenny mengajaknya ke suatu tempat
Chanyeol terkejut saat sampai di tempat yg di tuju "club?"
"kita bersenang2 kajja" ajak jenny bersemangat
"tu tunggu, kenapa harus ke sini?"
"ayolah oppa, kita sering keluar masuk club, apa oppa lupa eh" kepalang tanggung dia sudah berdiri di tempat itu dan mengikuti saja ajakan kekasihnya.
Di sinilah mereka duduk di depan bartender menatap jengah jenny yg sudah menghabiskan 1 botol wine, sementara chanyeol hanya memegang gelas berisi wine memutar2 dan memainkannya tak ada niatan untuk meneguknya, Ini sangat Aneh apa benar dia sering main di club? Menatap lekat gelasnya, wine? Kalo dia pernah meneguknya kenapa dia tak tau rasanya? Lalu dia mengingat dgn baik pesan daddynya "jauhi alkohol"
Sementara kekasihnya sudah mabuk dan terantuk2 "jen berhenti, astaga lihat dirimu"
"kau tidak minum chanyeol? Ini enak tau"
"ani, aku sudah kenyang sehabis makan di restoran tadi"
"haha sayang sekali untukku saja ya" jenny merebut gelas chanyeol dan meneguknya "sayang" gadis itu mengendus2 leher chanyeol, chanyeol jadi risih "ayo kita bercinta"
"astaga kenapa kau selalu mengajakku berbuat itu hm? Apa di otakmu hanya ada itu? Apa kita pernah melakukannya?"
"ih tidak mau tau aku ingin kau memasukiku, ayo perkosa aku"
"....?""kau mabuk jen, ayo pulang" chanyeol membawa jenny dgn cara menggendongnya di punggung, wanita itu sudah mabuk berat dan meracau tidak jelas, chanyeol sampai risih dgn ucapan2 mesum yg di lontarkan jenny. Lalu terfikir olehnya apa pacarnya ini dulu seperti ini? Chanyeol yakin benar selama pacaran dia tak pernah melakukan itu, Apa waktu 5 th tanpanya telah merubah sifatnya?
Sampai di apartement, chanyeol dejavu. Dia di serang jenny seperti waktu itu, ini lebih berani karena jenny sudah menanggalkan semua pakaiannya, chanyeol meneguk salivanya kasar. Dan memilih pergi agar tak terpancing berbuat dosa.
15 menit chanyeol menenangkan diri dalam mobil sebelum menjalankan kendaraannya, lalu teringat dompetnya tertinggal dalam apartement pacarnya. Dgn segala keberanian yg dia kumpulkan chanyeol kembali memasuki gedung apartemen. Sampai di lorong chanyeol terhenti, menatap seorang pria yg berdiri tepat di depan pintu apartement pacarnya, chanyeol memperhatikan lama lalu sebuah tangan menarik pria itu masuk. Chanyeol terkejut, kenapa pria itu masuk ke apartement kekasihnya? Dia siapa? Mau apa dia di sana sedang jenny dalam keadaan mabuk? Lalu chanyeol melebarkan matanya teringat kekasihnya dalam keadaan naked. Kaki jenjangnya membawanya mendekati pintu apartement, perasaan ragu muncul ketika tangannya ingin mengetok pintu. Apa yg harus ku lakukan? Apa aku tidak mengganggunya? Itu monolognya
Tanpa fikir panjang chanyeol meninggalkan tempat itu "kembali saja ke hotel, besok saja aku ke sini" ucapnya datar, tanpa kawatir terjadi sesuatu dgn pacarnya. Dia menyikapi datar dan biasa saja. Dia juga tak merasa kecewa cemburu atau kawatir, lalu terlintas di otaknya apa benar dia pacarnya? Dia merasakan rasa janggal dgn dirinya
Pagi hari chanyeol sudah berada di depan pintu apartement kekasihnya, dgn harapan pria yg kemaren sudah pergi. nyatanya itu hanya harapan, pria itu masih ada disana, chanyeol melihat mereka yg sudah segar selesai mandi
"dia hanya temanku" katanya gelisah, chanyeol mengangguk sambil memparhatikan seluruh penampilan kekasihnya, chanyeol tidak bodoh untuk mengartikan ruam2 merah di sekitar leher dan bibir tebal kekasihnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Park
RomantizmKetika baekhyun di hadapkan pada seorang pria dewasa terjebak dalam jiwa seorang anak 5 tahun Mampukah baekhyun membawa jiwa itu kembali pada usia yg sebenarnya?