16

918 91 3
                                    

Baekhyun memasuki apartemannya, lelah rasanya sehabis mengitari mall dan belanja bulanan, tubuh letihnya dia bawa ke sofa depan televisi

"capek nanti saja menatanya dalam kulkas" perlahan tangannya memijit kakinya yg berdenyut. Sudah 1 minggu ini baekhyun menempati apartementnya, ingin menenangkan diri katanya, hpnya tidak di aktifkan, dan 1 minggu ini juga dia tak membuka fimanya. Rasanya damai tanpa gangguan.

Iya, sehabis dari pengadilan dia jengah dgn gangguan dan ancaman dari pacar suaminya itu. Bayangkan saja gadis itu mendatangi Baekhyun ke fimanya, tidak hanya kata2 kasar tapi juga membuat keributan di fimanya, tak berhenti di situ saja jenny pernah menyerangnya saat barkhyun lagi jln2 sendirian tanpa sahabatnya, tiba2 pipinya di tampar lalu menjambak rambut Baekhyun dgn keras hingga gadis itu kesakitan, beruntung orang2 di sekitarnya menolongnya. Jadi baekhyun memilih menghindar, anggap saja bersembunyi.

Sambil memijit kakinya, matanya melihat ruang dapur, matanya memicing heran seingatnya saat di tinggalkan semua lampu dia matikan. Lalu dia mengedarkan semua ruang ternyata semua ruang dalam keadaan terang, artinya lampunya hidup

"apa aku lupa mematikannya?" baekhyun mencoba mengingat2 sebelum dia meninggalkan aparteman "ah mungkin aku lupa" finalnya, lalu berdiri menuju ke arah dapur, mau mengambil air minum dalam kulkas karena haus

Glek glek glek

"DORRRR"

byurrr

Baekhyun menyemburkan air seketika "astghjdfjuyGhg" umpatnya kaget "kau?"

"NUNAAAAA, yeyy aku menemukanmu"

grep

Baekhyun di peluk oleh tubuh basah hasil semburannya "chanyeolie?"

"hehehe"

Cup

"yak" chanyeol mencium pipi baekhyun

"akhirnya ketemu"

Baekhyun mendorong tubuh Chanyeol agar terlepas, tapi tenaganya kalah kuat alhasil masih berpelukan "ba bagaimana kau bisa masuk?"

"tentu saja bisa"

"kau pasti ilusi, ya ilusi. Lagian hanya aku yg tau kode pasward rumahku setelah kuncinya ku ganti" Chanyeol sedikit menjauhkan tubuhnya

Clekit

Chanyeol mencubit pipi baekhyun gemas "awww sakit tau" aduh baekhyun menggosok pipinya menyamarkan nyerinya

"itu tandanya aku bukan ilusi nuna" baekhyun mengerjap2 bingung "tadi, aku mengacak semua nomer yg berhubungan dgnmu, ceroboh sekali kau menggunakan tgl pernikahan kita nuna"

"kau mengingatku? Apa kepalamu terbentur lagi?"

"apa maksudmu tentu saja aku ingat, kau park baekhyun istri dari park chanyeol"

"oh kau...mau apa kesini?" baekhyun melepas paksa pelukan chanyeol, baekhyun mengerti di depannya ini adalah sosok chanyeol dewasa, pria ini berbohong

"menemuimu"

Baekhyun berhasil melepas paksa dari pelukan chanyeol, dan terkejut dgn verband yg menempel di kepalanya, ada rembesan darah yg keular dari verbannya

"kau kenapa? Kepalamu? Astaga Kenapa bisa terluka begini?" baekhyun menarik paksa chanyeol duduk di kursi ruang makan, berlari mengambil P3K. Menghapus darah yg masih merembes, lalu membetulkan verbannya "ini terbentur di mana?"

"kecelakaan di jalan saat menuju ke sini"

"Ya tuhan, bagaimana bisa?"

"aku menyetir sambil ngantuk, jadi menabrak trotoar. Mobilnya penyok sedikit dan jidatku terbentur setir. Mobilku sudah di derek ke bengkel. Aku di tolong orang dan di bawa ke rumah sakit, di sana aku memaksa pulang dari rumah sakit"

Baby ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang