"Hallo, kamu dimana?", tanya Sandra dengan seseorang di seberang sana.
"Abang lagi di caffemu dengan yang lain, segera datang",
"Oke, 15 menit sampai di sana", jawab Sandra
Panggilan singkat itu di matikan oleh Sandra, gadis itu melihat kearah para sahabatnya.
"Ayo, kak Vino dan yang lain sudah menunggu", kata gadis itu yang segera beranjak dari meja makan, dan disusul oleh para sahabatnya.
"Indah yang nyetir ya", ujar Caca
"Iya deh", pasrah gadis tomboy itu.
"Kalo di mobil ini Fira yang nyetir", kata Tania mengangetkan Fira
"Kok gue?, jangan ah gue lagi males nyetir", keluh Fira
"Ya udah biar gue aja", kata Sandra yang langsung dihadiahi tatapan aneh oleh para sahabatnya, sebab gadis ini jarang mengemudi bahkan hampir tidak pernah.
"Gue gini-gini jago nyetir ya", balas Sandra dengan kalimat angkuhnya.
Gadis itu pun mengambil ahli kursi pengemudi, di dalamnya terdapat Sandra, Fira, dan Tania. Sedangkan, mobil yang dikemudi oleh Indah ada Yeirens dan Caca.
***
Saat kedua mobil itu sampai di parkiran 'Auristela Caffe', enam gadis turun dan berlari ke arah pintu utama Caffe yang sangat megah itu.
"Gila Sandra nyetir ngajak mati yok", heran Fira
"Iya betul tu, gue aja hampir nangis", tambah Tania
"Untung aja gue gak sama kalian", ujar Caca dengan senyuman sok imutnya.
"Betul banget, nyetirnya ngalahin Indah", kata Yeirens
"Gue aja tadi ketinggalan. Untung aja jalanan sepi jadi gak ada kecelakaan.
"Shuttt, udah gosipnya ini udah nyampe di depan ruangan", tegur Sandra
Mereka berlima pun diam tanpa suara.
Pintu ruangan VIP pun terbuka, dari pandangan para gadis, keenam pria tampan itu sedang asik dengan kesibukan mereka, Vicky yang menikmati cola, ada Rangga yang memakan pizza, ada Ranzel yang sangat sibuk dengan pudding jagung kesukaannya, ada Kenzo yang sedang menelpon seseorang, ada Kevin yang sedang memakan BBQ, dan terakhir ada si tampan Vino yang sedang berkutat dengan leptop berlogo apel di gigit.
Pandangan keenam pemuda itu mengarah ke arah pintu yang terbuka.
"Eh udah datang rupanya", ujar Vicky
"Sini duduk, Sandra duduknya dekat abang sini", tambah Vicky dengan senyum tanpa dosa.
Perkataannya sontak membuat Vino melihatnya dengan tatapan dingin. Melihat tatapan mengerikan itu Sandra pun memilih duduk di samping kekasihnya itu.
Vino hanya bisa tersenyum atas perlakuan gadis itu, sangat peka. Senyum itu terlihat sangat manis walaupun hanya tipis. Hanya Sandra yang dapat melihat senyuman itu.
"Oke, jadi langsung aja ya", Sandra bersuara.
"Kita mulai dari mana?", tanya gadis itu lagi.
"Sepertinya mulai dari hidupan kelam bu Yani", jawab Kenzo
"Maksudnya?", tanya Sandra heran
"Ranzel akan jelasin", sambung Vino
"Jadi gini, berdasarkan info yang kami dapat dari orang kepercayaan Vicky, ibu Yani memiliki masa lalu yang kelam. Yani Sartika adalah seorang anak sulung dari keluarga terpandang di Surabaya. Ayahnya seorang pendiri perusahaan batik terbesar di Indonesia, dan ibu seorang dokter gigi di Singapore. Yani Sartika menempuh pendidikan di Universitas Pajajaran di Bandung. Semasa kuliah bu Yani memiki banyak teman, dari info yang kami dapat bu Yani menjalin hubungan dengan teman sejurusan bernama Dino. Dan fakta yang lebih menarik lagi Pak Ilham adalah teman kuliah bu Yani", terang Ranzel
KAMU SEDANG MEMBACA
Six Sence [REVISI]
HorrorIni adalah cerita tentang gadis yang memilik banyak teman di dunia tempat ia tinggal dan di dunia lain. Jangan takut ini bukan apa-apa, ini hanya sebagian dari apa yang terjadi pada "gadis ini". Sudah banyak cara ia lakukan untuk menghindar dari dun...