Prolog!

33 5 0
                                    

Pintu kamar terbuka dengan munculnya pria tampan yang membawa napan berisi bubur ayam dan segelas susu coklat buatannya sendiri.

"San, bangun sayang makan dulu ya" Kata Vino dengan lembut, sambil menaru napan di atas meja. Ia mengelus-ngelus rambut hitam tebal dan panjang milik sang kekasih.

"Sayang bagun"

Gadis cantik itu terbangun karena suara yang sangat femiliar di gendang telinga yang terus saja memanggil namanya.

"Vino?!" Sandra terkejut karena wajah sang kekasih terlihat dihadapannya.

"Sarapan ya," ujar Vino

"Sarapan apa itu?" Gadis itupun duduk.

"Bubur ayam dan susu coklat kesukaan kamu sayang."

Tanpa berkata apa pun Sandra hanya mengganguk pasrah karena gadis cantik itu kurang suka bubur, tapi jika dibanding dengan bubur ia lebih memilih meminum susu coklat yang sangat ia suka.

Sandra pun disuap oleh Vino dengan pelan dan penuh kasih sayang. Lalu Sandra menghabiskan susu coklat kesukaannya.

Vino menyadari sesuatu, setelah merabah dahi milik kekasihnya itu.

Ternyata Sandra demam tinggi. Tanpa berkata apa pun, ia segera keluar dari kamar Sandra dan kembali membawa wadah berisi air dan handuk kecil. Ia gunakan untuk menghompres Sandra.

Sandra sudah sadar akan hal itu dan dia tahu kalau pacarnya ini sedang sangat khawatir padanya.

"Kamu demam, 39°c", cibir Vino

Sandra hanya tersenyum dalam hati karena ia sangat suka moment ini,  moment dimana Vino sangat khawatir padanya dan juga bersikap romantis.

Ya, walaupun Sandra tahu bahwa pria itu hanya bersikap begitu padanya. Karena Vino adalah pria yang paling  dingin dan tidak peduli dengan urusan orang lain, selama tidak bersangkutan dengan Sandra dan keluarganya ia tidak akan peduli.

***

Di hari jumat ini, Sandra tidak ke sekolah kerana sakit, Vino pun izin untuk menjaganya. Bagaimana dengan nyonya Elizabeth? Beliau pergi ke sekolah untuk mengizinkan putri dan keponakannya itu. Kemudian nyonya besar itu harus berangakat ke Paris.

Di rumah hanya ada Sandra dan Vino juga pelayan-pelayan rumah megah itu yang berjumlah 21 pelayan, bodyguard, satpam dan petugas lainnya.

Vino menatap Sandra dengan rasa cemas yang mendalam, "Kenapa kamu juga memilik kemampuan itu San?" Kata Vino dalam hati.

Sandra yang sudah dikompres, merasa demamnya juga sudah turun dan istirahat 2 jam sudah membuatnya bisa berdiri dari kasur.

Sandra melihat Vino yang mengutak-atik leptop berlogo apel digigit, pria itu masih setiap menemaninya. Bahkan ia izin sekolah hanya untuk menjaga gadisnya itu.

"Kamu udah makan?" tanya Sandra membuat Vino sedikit terkejut dan menaruh benda yang ada dipangkuan ke atas meja belajar.

"Sudah" jawab Vino singkat

Sandra tersenyum, "Aku bosan disini, ayo kita ke taman hirup udara segar," ajak Sandra

"Kamu sudah membaik?" tanya Vino

Sandra hanya mengangguk dan menarik tangan pria pemilik hatinya itu.

Sekarang mereka berdua sedang berada di bangku taman milik rumah megah itu.

"Vin, kenapa mereka selalu menghampiriku, aku takut."

Perkataan Sandra sontak membuat Vino menghadap ke arah gadis itu dan memuluknya dengan erat, "kamu harus kuat sayang, aku di sini selalu bersamamu. Aku takkan meninggalmu."

Dibalik pelukan yang hangat itu Sandra sangat terkejut karena arah pandang gadis itu tertuju pada sesuatu yang menurutnya 'seram'.

Sosok perampuan yang belum pernah dilihat Sandra sebelumnya. Sosok itu berdiri di dekat pohon besar ditaman itu. Sandra pun merasa takut dan memeluk Vino dengan erat. Sosok itu pun terlihat sangat menyeramkan dan terus melambaikan tangan ke arah Sandra.

Vino yang peka dan merasakan ada sosok yang beraurah negatif. Dengan cepat membalikkan badannya dan memilhat sosok perampuan itu, ia pun melirik ke arah Sandra yang ketakutan dan gemetaran. Dengan sigap pria itu langsung membawa Sandra masuk ke dalam rumah.

Sesampainya di ruang tamu, Vino menduduki Sandra di sofa yang terlihat sangat empuk dan mahal itu. Pria itupun membalikkan badannya dan berbicara secara batin pada sosok yang menjaganya untuk menghalang sosok perampuan yang terlihat di taman tadi agar tidak masuk ke dalam rumah.

"Aku takkan membiarkan kau menganggu ratuku". Ujarnya dalam hati


###

Hallo guys gimana prolognya? Kalian belum tegang yah aku Sengaja pendekin prolognya supaya kalian penasaran karena di chapter berikutnya bakal seru lagi loh :).

Btw, jgn lupa vote and comennya yah!!, agar aku semangat nulisnya aku terimah comen apa pun dari kalian kok, jadi jgn sungkan-sungkan untk vote dan comennya. Oke jangan lupa juga follow my whattped and my Instagram

@puja_efruan

                                                            Xoxo.

 Six Sence [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang