Chapter 12: Jealous

16 2 0
                                    

Sekarang di sinilah Sandra berada, di sebuah coffe yang di rekomendasi oleh Caca.

Coffe and the Garden, tempat kopi yang dikelilingi oleh tanaman hijau dengan berbagai jenis bunga. Tempat Coffe dengan aroma wangi khas bunga mawar dan beberapa bunga lainnya.

Tempat yang menarik untuk Sandra, tempat ternyaman untuk menikmati segelas coffe latte yang di pesan gadis berambut panjang itu.

Sekitar satu jam yang lalu, Sandra harus berdebat panjang dengan kelima saudaranya, walaupun Vino sudah mengizinkan dirinya. Namun, tetap saja kelima saudaranya itu memaksa untuk ikut dengan mereka. Walaupun begitu, Vino memberikan batas waktu jam 9.00 malam, lewat dari jam itu maybe pria dingin itu akan memberikan hukuman!

Dan akhirnya perdebatan itu dimenangkan oleh Sandra, dan ia tidak menyesal. Kali ini otak Caca dapat berguna untuk mencari tempat dengan nuasa yang membuat siapa saja akan betah.

Di sini menyediakan dua tempat yaitu outdoor dan indoor. Sandra memilih tempat outdoor yang semakin dekat dengan tanaman-tanaman hijau yang menjadikan suasana semakin sejuk.

"Guys, katanya barista di sini ganteng-ganteng loh", seru Caca heboh

Hancur sudah anggapan Sandra yang mengira Caca mengajak mereka ke sini karena tempatnya yang nyaman. Tapi, semua itu hanya perkiraan Sandra yang mustahil. Sebab gadis imut itu mengajak mereka ke sini karena barista yang katanya tampan.

"Permisi kak, ini pesanannya", kata seorang pria dengan seragam yang bertulis Coffe and the Garden.

"O-oh iya", jawab Caca gugup. Kalima gadis itu hanya memandang Caca aneh. Mungkin kah gadis itu sedang grogi?

Pria itu pun meletakkan pesanan cake, dan ia tersenyum tulus lalu berjalan meninggalkan meja Sandra dan yang lain.

"Oh my God, dia manis sekali", kata Caca histeris di tempat duduknya.

"Gila keknya ni orang", kata Indah yang mengerutkan kedua alisnya.

"Bukan teman gue", tambah Tania

"Ah, kalian gak seru banget sih", rengek Caca

"Habis ini kita kemana lagi?", tanya Yeirens

"Kita ke taman balai kota, di sana banyak banget pepohonan. Sejuk pokoknya", jawab Caca sambil memakan cake.

"Dan lebih penting banyak cogan di sana, apalagi banyak geng motor yang selalu bersantai di sana", tambah gadis itu antusias.

"Cogan mulu", cibir Indah

"Biarin wlee", kata Caca dengan nada mengejek.

"Ah, malas kalo banyak anak geng motor. Nanti mereka jahatin", keluh Sandra

"Iih gak ndra, mereka baik-baik kok, gue ada kenalan juga anak geng motor", kata Caca menyakinkan

"Terserah deh", kata Sandra pasrah.

"Gak apa-apa kan ndra?", tanya Fira

Sandra hanya mengganguk tanda setuju dengan rencana Caca. Lagian kata gadis mungil itu, tempatnya sangat sejuk dan penuh dengan  pepohonan. Sandra suka tempat seperti itu.

"Eh, kayanya dari tadi barista itu liatin ke arah sini deh", kata Yeirens menyadari itu.

Caca menoleh ke arah pandang Yeirens, dan benar saja ketiga barista yang berdiri di tempat kasir sedang melihat kearah mereka.

"Mereka lihatin siapa?", tanya Caca

"Gue gak tahu goblok, kalo gue tahu gue gak nanya", ujar Yeirens gemas sendiri.

 Six Sence [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang