Chapter 2 : Hantu perampuan

25 5 1
                                    

Pukul 04:10 pagi, Sandra terbangun dari tidur nyenyaknya. Suara jeritan tangisan dari luar kamar membuat Sandra gelisah.

Terlihat di sofa ada Vino yang tertidur pules, Sandra baru sadar kalau semalam dirinya ditemani Vino, karena laki-laki itu takut Sandra diganggu lagi.

Sandra enggan membangunkan Vino, karena ia tahu kekasihnya itu pasti lelah menjaganya.

Jeritan tangisan itu semakin lama, semakin besar membuat Vino terbangun.

Vino melihat Sandra tidak ada diatas kasurnya, membuat ia khawatir akan sosok hantu perampuan yang belakangan ini menggangu Sandra.

"San, kamu dimana sayang? " Panggil Vino yang berjalan mengelilingi kamar Sandra yang sangat luas itu.

Ketika Vino berada didepan lemari 12 pintu, pria pun seketika teringat masa kecilnya bersama Sandra, gadis kecil itu akan sembunyi didalam lemari kamar ketika merasa ketakutan.

Dengan cepat Vino membuka lemari itu, dan benar saja ada Sandra didalam sana. Sandra sangat ketakutan dan ia memeluk kedua lututnya.

"Ak-aku takut, dia datang padaku lagi." Kata Sandra dan meneteskan cairan bening miliknya.

Vino pun memeluk gadisnya dengan sangat erat, lalu membawa Sandra keluar dari dalam lemari yang besar itu.

Menggendong gadisnya ala bridal style ke atas kasur, mengelus-ngelus rambut panjang yang sangat wangi milik kekasihnya itu. "Kamu lanjut tidur aja, aku jagain kamu," Kata Vino menyelimuti gadis itu.

Vino, pun duduk disamping ranjang dan melihat kekasihnya yang sedang tertidur, "I love you."

15 menit kemudian, Vino kembali mendengar jeritan tangisan dari luar kamar Sandra. Ia tahu itu adalah suara tangisan sosok perampuan yang memiliki aura negatif, yang selalu menggangu Sandra.

"Tunjukan wujudmu padaku!!" Kata Vino dengan nada kesal.

Sosok itu muncul dihadapan Vino, dengan wujud yang sangat mengerihkan. Terlihat luka bakar di seluruh badan perampuan itu, bau busuk yang menusuk hidung juga banyak belatung pada wajah dan kedua tangan hantu itu.

Tapi, itu tidak membuat Vino ketakutan, ia pun berkata, "Kenapa kau menganggu Sandra terus? Apa yang terjadi? Apa yang ingin kan?" Tanya Vino dengan emosi.

"Tolong aku... Aku tersiksa... hihihihikss." Hantu itupun menjerit

"Tapi aku tak percaya padamu, karena aura yang kau keluarkan adalah aura negatif." Kata Vino

Tiba-tiba saja sosok hantu itupun menghilang. Vino sangat heran dan curiga pada sosok perampuan itu.

Sang surya pun terbit, terlihat Sandra sudah bangun. Pria itupun tersenyum kepada gadis dengan wajah baru bangun tidur. "Kamu mandi dulu habis itu ke bawah, kita sarapan." Kata Vino kepada Sandra lalu mencium keningnya dan beranjak ke bawah.

Sandra pun pergi ke kamar mandi dengan was-was karena ia takut hantu perampuan itu akan muncul lagi. Tapi tidak terjadi apa-apa membuat Sandra legah, dan segera mandi juga bersiap-siap.

Hari minggu ini mereka berdua merencanakan pergi ke taman dekat pusat kota. Agar menenangkan pikiran mereka.

Sandra pun turun ke bawah ia menurini tangga dengan sangat hati-hati. Terlihat sudah ada Vino diruang makan, yang kelihatannya juga baru selesai mandi.

Vino pun melihat gadisnya dengan sangat senang, tapi Vino juga melihat sosok perampuan itu, berada tepat dibelakang Sandra.

Pria itu tak memberi tahu Sandra karena ia takut gadis itu akan merasa ketakutan lagi.

Vino pun memberi kursi kepada Sandra dan mereka berdua menyantap sarapan pagi buatan Vino.

"Kita jadi ke taman?" Pertanyaan itu membuat Sandra menjawab, "jadi sayang, aku juga sudah menghubungi ke lima sahabatku. Mereka juga akan datang." Perkataannya hanya mendapat anggukan dari Vino.

Sebelum mereka pergi, Vino memanggil semua pelayan-pelayan rumah Sandra yang berjumlah 21 pelayan, 5 orang supir pribadi, 32 orang bodyguard, 6 orang satpam dan 5 orang penjaga ruang cctv. Sandra yang melihat hal itu hanya diam saja, karena ia tahu bahwa kekasihnya itu sangat jenius.

"Ok, terima kasih sudah berkumpul, saya dan Sandra akan keluar sebentar jadi saya minta kalian jaga rumah dengan teliti. Jika ada hal yang mencurigan langsung selidik saja, saya tahu kalian kuat dan cerdas. Dan satu lagi kalian harus memberisahkan setiap sudut-sudut rumah ini seperti tugas kalian setiap hari, untuk para pelayan, bersihkan juga seluruh taman, kebun, rumah kaca, kolam ikan dan kolam renang. Kalian paham?"

"Paham tuan muda," jawab mereka serempak.

Vino dan Sandra pun bergegas ke mobil dan melaju meninggalkan kediaman nyonya Auristela menuju taman.

Sesampainya di taman sudah ada kelima sahabat Sandra yang  sangat menyangangi gadis itu.

"Kalian berdua lama sekali," kata Caca yang mendapat anggukan dari yang lain.

"Maaf, tadi ada urusan dirumah". Jawab Sandra merasa bersalah.

Tanpa banyak bertanya, mereka memberikan tempat duduk kepada sepasang kekasih yang sangat langgeng itu.

Udaranya sangat sejuk membuat 7 remaja itu merasa betah dan nyaman.

Vino pun bersuara, "aku butuh bantuan kalian berlima." Perkataan itu sontak membuat mereka berlima kaget dan heren.

Vino pun menjelaskan apa yang terjadi dan kenapa ia meminta bantuan kepada kelima sahabat Sandra.

"Ini demi kesehatan fisik juga bantin Sandra," kata Vino kepada meraka.

Hari semakin siang, mereka pun memutuskan pulang. "Aku tunggu kalian di rumah Sandra," mereka berlima pun hanya mengganguk.

Di perjalanan pulang, Sandra berkata, "Terima kasih untuk semuanya, sayang" Vino hanya senyum dan mengelus-ngelus rambut panjang milik kekasihnya itu.

###

Hallo guys!!
Chapter 2 sampai sini aja yah!
Gimana kalian penasaran kan apa yang akan terjadi pada meraka bertujuh dan apa yang mereka lakukan agar menolong Sandra?
Semua akan terjadi di chapter selanjutnya. Kalian pasti juga penasaran siapa sosok hantu yang menggangu Sandra, apakah hantu itu juga yang menganggu Sandra di ruang piano? Akan saya jelaskan di chapter selanjutnya.

Btw, jgn lupa vote and comennya. Aku terima kok masuk kan dari kalian semua(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Jangan lupa follow wattped dan Instagram saya @puja efruan

xoxo.

 Six Sence [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang