Chapter 14: Kakak Raisa

11 2 0
                                    

Ruang tamu terasah sangat canggung, pasalnya dua bersaudara sedang beradu tatapan yang sangatbsengit.

Tatapan mematikan dari sang kakak membuat sang adik tak berkutik dari tempat duduknya.

Tuan Vicky tampak terlihat gelisah dengan tatapan mematikan dari sang kakak.

Wanita itu terus-menerus menatap adik bungsunya dengan tatapan antimidasi.

"Kenapa Caca ada di sini gak bilang sama kakak?", tanya Raisa sinis.

"Buat apa sih bilang? Kan udah gak ada hubungan apa-apa lagi", kesal pria itu.

"Emangnya, harus ada apa-apa baru berkabar? Kakak itu rindu banget sama dia. Tiba-tiba aja dia menghilang, terus gak pernah muncul-muncul lagi", Wanita itu tampak sedih.

"Ya udah, kan udah ada di sini tinggal ketemu aja susah banget", sirik Vicky.

Raisa sangat kesal dengan adiknya ini, ingin rasanya ia menyangkal adiknya itu.

Wanita itupun naik ke lantai dua, mencari gadis yang sudah 2 tahun ia rindukan.

Setelah sampai di lantai dua, wanita berumur 23 tahun melihat seorang gadis tinggi dan pria berbadan tegak sedang berbincang di depan pintu kamar.

"Fira"

Gadis pemilik nama itu berbalik dan melihat wanita yang ia temui di butik tadi.

"Kakak Raisa"

Raisa tersenyum ke arah Fira.

"Baru sampai kak?", tanya Fira.

"Udah dari tadi kok", jawab wanita itu yang menatap kedua orang yang berada di depannya.

"Kok, ngobrol depan pintu?", tanya Raisa penasaran.

"H-ha, tadi gak sengaja aja lewat terus dia ajak ngobrol deh", kata Fira gugup.

"Udah ngomelin Vicky belum kak?", tanya Kevin penasaran.

"Udah, keterlaluan banget dia"

"Udah, tahu kakak rindu banget sama Caca eh malah gak di kasih tahu kalo Caca ada di sini", kesalnya.

Sekarang Fira paham kenapa Vicky sangat panik tadi saat diberi tahu Kevin kalau kakak Raisa ingin datang ke menssion.

Ternyata alasannya adalah Caca, Fira baru sadar jika Caca dan Vicky pernah menjalin hubungan. Dan nampaknya Caca sangat dekat dengan kakak Raisa.

Kevin tertawa terbahak-bahak mendengarkan omelan kakak sepupunya itu.

Raisa sekarang kekesalannya berlipat ganda, wanita lalu menarik tangan mulus Fira dan membuat gadis itupun mengikuti langkahnya.

"Aihh, kak kok malah bawah Fira sih. Masih mau ngobrol", Kevin kesal setengah mati.

Raisa tak menggubris ucapan Kevin.

Mereka berdua sampai di depan pintu berwarna putih.

Raisa membuka pintu perlahan.

"Hallo guys"

Raisa masuk dan menyapa para gadis di dalam kamar bernuasa putih.

Para gadis yang melihat Fira dengan seorang wanita cantik pun merasa heran. Tapi, tidak bagi Caca.

Gadis itu sangat mengenal dengan jelas siapa wanita yang berdiri di depan Fira.

"Kak Raisa", lirih Caca.

Raisa yang mendengar namanya di sebut pun langsung menoleh ke sumber suara.

Wanita itu pun berjalan ke arah Caca.

 Six Sence [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang