Chapter 6 : Kemasukan

16 3 2
                                    


Flashback on

"Pokoknya saya mau istrinya menderita, saya mau dia seperti mayat hidup hanya berbaring di atas kasur," Perintah seorang wanita yang sedang berada di sebuah rumah serba hitam.

"Itu sangat mudah Priska, yang penting ada bayarannya," jawab wanita yang memakai pakaian serba hitam dan terdapat banyak kalung di lehernya.

"Ini sebagian dulu, kalau berhasil saya akan transfer sebagiannya dan jangan lupa rencana kita selanjutnya" kata Priska dengan wajah yang angkuh.

"Oke, malam ini saya akan selesaikan kerjaan saya seperti yang kamu minta" Kata dukun wanita itu.

"Bagus, saya permisi dulu" balas Priska lalu berjalan meninggalkan rumah yang angker itu, seperti tak layak di huni.

***

Keadan jalan yang sangat sepi, tidak ada lampu jalan dan hanya lampu mobil yang menerangi jalannya kendaraan beroda empat.

"Sayang sepertinya kita tersesat" ujar seorang wanita paruh baya yang berada di sebalah kursi pengemudi.

"Iya sayang, kenapa jalur ini yang kita lewati terus" jawab pria paruh baya

Mereka adalah Jhon dan Sara. Kedua pasang suami istri yang sedang melajukan mobil agar sampai ke rumah mereka, tapi keadaan berbanding terbalik.

Tiba-tiba saja mereka tersesat padahal mereka sudah sangat hafal jalan menuju rumah mereka.

"Itu kan pohon beringin yang tadi" ujar Sara

"Seperti kita harus berhenti dulu" 

Jhon menepi mobilnya di depan pohon besar yang selalu menjadi pusat perhatian mereka berdua. Jhon meraba sakunya mencari benda pipih, kemudian memencet nomor sekretarisnya. Tapi itu sia-sia karena dilokasi itu tidak ada jaringan.

"Sayang, lebih baik kita lanjutkan jalan saja, dari pada harus berhenti di depan pohon ini itu membuatku merasa ketakutan" ujar Sara

Jhon pun hanya mengangguk, lalu menjalankan mobilnya. Tapi yang meraka lakukan hanyalah mengelilingi jalan itu saja, tanpa melihat adanya rumah ataupun lampu jalan.

Hingga pada akhirnya ada sosok perempuan yang sangat mengerikan, menggunakan pakai serba merah dan melayang, ya melayang.

"AAAAA...."

Kemudian karena kaget, dan takut menabrak sosok itu, Jhon membelokkan mobilnya hingga menghantam pohon besar yang tadi sempat mereka singgah.

Akibat hantaman yang sangat kuat membuat mobil rusak hingga terjungkal dan mengeluarkan asap, keadaan Sara dan Jhon sangat memprihatinkan banyak darah yang keluar dari bagian kepala dan lengan Sara karena kaca-kaca mobil yang hancur. Sedangkan Jhon hanya luka ringan di bagian tangan dan wajah.

Mereka berdua tak sadarkan diri, hingga pada jam 3.45 pagi, ada seorang pria yang mengendarai motor bersama temannya.

Mereka melihat ada mobil terjungkal dengan asap yang keluar. Ya, sedikit lagi mobil itu kan meledak.

Tanpa banyak bicara, kedua lelaki itu menghampiri mobil itu, dan menemukan dua orang yang sedang terluka dan tak sadarkan diri.

"Bagaimana ini?" tanya pemudah yang memakai jeket kulit

"Hmm, keluarkan saja mereka dari mobil karena sedikit lagi mobil ini akan meledak. Setelah itu baru kita telfon ambulans" usul pemudah yang memakai hoodie biru.

 Six Sence [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang