11

441 42 3
                                    

"Eh woi, Lo tau guru baru gak? Kata anak MIPA seru woi ngajarnya"

"Masa sih!"

"Gak percaya Lo, muda lagi"

"Cewek atau cowok?"

"Cewek, katanya modis tapi galak"

"Yahh, gue kirain cowok"

"Amit-amit otak Lo"

"Kayak Lo gak pernah aja"

"Kayak guru BK berarti?"

"Apanya?"

"Galaknya"

"Galaknya mungkin iya, tapi yakali guru baru yang  modis di samain sama guru senior yang montok"

"Anjir bahasa Lo"

"Kenyataan kalik, ngomong fakta gw tuh"

"Kedenger orangnya mampus Lo"

"Gak lah, santui"

"Ngomong-ngomong guru baru yang kata Lo  modis itu cuma ngajar MIPA?"

"Kayaknya iya, tapi yakk gw denger dari orang yang lagi ghibahin itu guru di lorong, dia bakal ngajar kelas kita"

"Lah bisa gitu?"

"Woi, ikutan ngeghibah woii"

"Sini buruan"

"Gak tau juga, tapi kan guru mapel kita matematika lagi cuti, gue sih yakin kalo dia yang gantiin"

"Jadi dia ngajar matematika?"

"Iya, kayaknya sih gitu"

"Gak asik donk.... matematika mah gak asik, bosenin, dari gue jaman SD aja ngebosenin"

"Nah gue setuju sama Lo"

"Tapi yah gays, siapa tau ini guru beda"

"Gak ada beda-bedanya kalo masih nyangkut matematika"

Celoteh-celoteh 11 IPS 5 pagi-pagi ngeghibah  yang terdengar oleh telinga Asya, tapi tak ia hiraukan seperti biasanya, ia menuju tempat duduknya lalu dengan kegiatan biasanya, handphone dan headset adalah benda yang paling wajib ia bawa terkadang.

" DI HARAPKAN FIEL RAFASYA DI TUNGGU DI RUANG DEKAN"  pengumuman otomatis dari cerobong suara menghentikan gerakan Asya di tempat

"2 Mapel" lontar Asya berkata pada Jeremi lalu meninggalkan kelas

"Heh pak ketu, maksudnya apa?" Tanya salah satu anggota kelas

"Kenapa emang?" Heran Jeremi

"Tanya doank emang gak boleh!?" Kesal anggota kelas yang menanyakan

"Maksudnya 2 mata pelajaran dia gak di kelas, gak dispen berarti izin mutlak" ujar Jeremi menjelaskan dengan sabar

"Oh, lagian 2 kata gitu siapa yang bisa ngerti, eh orang gak normal doank yang ngerti bahasa begituan" gurau yang bertanya tersebut

"Terserah, tugas jangan lupain di kumpul" geram jeremi

RUANG DEKAN|pagi
Ding

"Masuk" instruksi seseorang  sehingga orang yang di maksud masuk ruangan

"Fiel Rafasya, Alasan tidak mengikuti Program Golden day?!" Tanya Dekan langsung to the points pada yang bersangkutan yang sudah di depannya

"Tidak tertarik pak" ujar Asya sopan dengan hormat

"Alasan kamu untuk memasuki kelas sosial? bukan melainkan kelas ipa?" Tanya dekan membuat  Asya terdiam untuk sementara waktu tidak menjawab

"Apapun alasan tertentu adalah jawaban pribadi" ujar Asya masih sopan dengan hati-hati

"Kamu terlalu cerdas untuk menghindari lubang yang curam, tapi...kamu masih kurang, masih dini, dunia luar tidak setenang pemikiran kamu sekarang FIEL RAFASYA, lagi? pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya memang tidak tertarik untuk program Golden Day?" Ujar kepala Dekan dengan sopan, namun tak urung terjawab ia langsung meneruskan

"2 hari bapak, berikan kamu untuk menjawab, jangan jadikan alasan pribadi untuk menutupi perkembangan yang bagus, silahkan keluar" terang Kepala Dekan dengan diangguki oleh Asya

Langkah menuju terhenti dengan tenang Asya berbalik
" Keputusan hanya satu pilihan, licik adalah jalan pembuka anda Pak!!" Kesal Asya sambil terkekeh lalu meninggalkan ruangan kepala Dekan

------------

"Woi KAN buruan, tuh ada cewek tuh lewat" usul salah satu rombangan pada seseorang

"Lo kira nama gw ikan? Manggil yang jelas bege, ALQAN woi bukan Ikan" geram  Alqan lalu menghampiri mangsa yang bukan di tunjuk temannya

"Eh , gue mau ngomong bentar" ujar Alqan pada orang di depannya namun orang tersebut memicingkan matanya curiga pada Alqan

Seakan mengerti, akhirnya Alqan langsung cepat cepat berbicara
"Lo tau gak? Bedanya coklat sama Lo?" Tanya Alqan namun tak urung ada jawaban jadi ia melanjutkan

"Kalo coklat cuma manis doank, kalo Lo manis trus pedes kayak cabe  rawit merah di pasaran, jadikan enak di pandang" lanjut Alqan lalu berbalik menuju kerumunan teman temannya

"Bilangin temen Lo, manis sama pedes cuma bisa di rasain gak bisa di pandang, goblok" ujar Lian lalu berjalan menuju tujuan awalnya, meninggalkan temen temen Alqan yang menertawakan bosnya

"Woi bos, Lo dikatain goblok donk, anjim" ledek temen Alqan pada bosnya di iringi gelak tawa

"Diem Lo gembel" geram Alqan mendengus, tapi tawa tawa mereka terhenti saat laki laki menghampiri mereka

"Kenapa kak?" Heran salah satu teman Alqan mewakil pertanyaan di kepala teman yang lainnya

" Lo Alqan kan? Lain kali jangan mainin cewek gue, walaupun Lo bad boy di angkatan lo bukan berarti gue gak bisa habisin Lo" terang Epano menunjuk Alqan tidak menghiraukan teman-teman Alqan bahkan Alqan sendiri cengo

"Eh..."ucapan teman Alqan terpotong saat melihat Epano yang mulai menjauh

"Ada cowok segitunya?" Gumam Alqan heran lalu geleng geleng

"Woi cabut ke kelas, gak ada acara bolos hari ini, kalo ada dari kalian gue abisin di jalanan" tandas Alqan tenang dalam mood setengah baik dan buruk lalu berjalan pergi di ikuti oleh teman sekolahnya

Masih inget Alqan? Itoloh.... Torik Alqan jurusan MIPA, yang dapet julukan bad boy  termasuk licik dan penyandang generus dari Adam Fakela jurusan IPS, mantan bad boy SMA KEHORMATAN yang sekarang jadi  pasukan tentara, btw Alqan itu masih kelas 10 dan Adam itu jelas alumni yeh!!



































































Hedeh, akhirnya author updete, heh!! Author update gegara mood jelek because film action mengandung bawang, gak tau kenapa  kalo mood jelek itu bawaannya keinget cerita  sendiri xixixi
See you next part gays👾

Penguasa Jurusan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang