12

437 42 2
                                    

" Sebelum Golden day di laksanakan, akan ada penerobosan dalam peringkat sekolah elit berbasis nasional di laksanakan di kehormatan, ada kejanggalan setiap pelaksanaan ini setiap Golden Day" ujar Bu Nia

" tahun saya sudah di punahkan lalu muncul kembali keanehan, kamu dan partner harap bisa memecahkan, rekor SMA KEHORMATAN akan mencapai lebih jika kamu dan dia bisa menyelesaikan" lanjut Bu Nia serius menatap siswa di depannya

"Jadi ini alasan di balik pemilihan?" Ujar seorang murid yang suka berfikir kritis

"Tidak ada pilihan, ini memang sudah di rencanakan Dekan dengan saya, setelah ini selesai kamu memutuskan bagaimana akhir dari ini" ujar Bu Nia pada murid di depannya

"Anda tahu sifat saya, jangan salahkan saya jika rencana anda berbelok, kutub yang berbeda tidak pernah bisa saling bergantungan" ujar murid ini lalu bergegas keluar ruangan Bu Nia, meninggalkan Bu Nia yang sedang tersenyum kecil

---------------------

"Eh besok mulai ujian, katanya pembagian kelas ujian di campur tahun ini"

"Tau dari mana Lo?"

"Kak permata buat SG, clue sih"

"Gilasih, bukannya itu bakal jadi bentrok?"

"Entah, mungkin iya tapi biarin waktu ngasih tau lah"

"Terakhir  para superstar ada persilisihan terakhir kali, yakin gak nimbulin kepedulian untuk bentrok?"

"IPS gak bakal maju kalo MIPA gak provokasi duluan"

"Anjir, pinter juga Lo"

"Heh woi, gue kayaknya bakal putus"

"Lah? Kenapa?"

"Lo tau lah, IPA sama IPS gak bakal bisa nyatu, sampe lebaran monyet juga gak bakalan, gak tahan gue, kalo lagi jalan pasti ada aja topik nyangkut jurusan belom lagi temen yang banyak gak dukung, baik dia maupun gue"

"Sabar, untung gue gak ngerasain"

"Saran kek"

"Kalo saran gue putus aja, soalnya kita juga gak ngalamin, jadi susah"

"Bener tuh, putus aja"

"Iye dah, eh besok mulai ujian bukannya masih seminggu lagi? Di cepetin kenapa?"

"Kayaknya ada program baru"

"Lah Lo tau?"

"Nebak doank, kan kalo di cepetin ujian pasti kalo gak tabrakan sama program yahh pasti acara nasionalan"

"Iya juga sih, berarti libur di majuin?"

"Ngomong libur aja gercep Lo, tadinya doank sedih mau putus dasar babi"

"Hahahaha enjoy sis, cari baru lah kalo putus"

"Awas Lo Nangis"

"Bodo"

"Kalo di majuin libur berarti  clasmiting gak ada?"

"Kemungkinan iya, gue juga bingung, nungguin berita akurat lah daripada nebak-nebak gak jelas"

"Eh, kita balik kelas yah dahh"

"Dah..."

Celetoh-celoteh sekelompok siswi berinteraksi, tanpa di sadari dari kejauhan 7 meter seorang siswa tersenyum sinis

"Woi, Alqan sama anak futsal kelas 2 baku hantam woi" teriak seseorang memicu sekeliling menoleh lalu mencari objek yang di bicarakan, mengikuti gerombolan menuju objek yang di cari

"Bangke, Lo mentang kakak kelas jangan ngira gue bakal takut" umpat Alqan menonjok Kakak kelas  tanpa ampun

"Lo yang songong duluan sama kita  bangsat" ujar kakak kelas yang dinyatakan termasuk anak futsal membalas menendang Alqan hingga Alqan terjatuh di meja kantin lalu meja tersebut retak

" Cih, segitu doank kekuatan Lo? Sini gue ajarin gimana baku hantam yang bener" ujar Alqan tersenyum sinis lalu menghampiri Kaka kelas yang menyuluti dirinya lalu terjadilah baku hantam dengan darah berceceran

"MINGGIR" ujar seseorang kesal memebelah kerumunan

"LEPAS" perintah orang tersebut pada Alqan yang masih ingin mematahkan tangan lawan

"Lo bos kakak kelas satu ini? Ajarin gimana berprilaku baik sama adik tingkat,  kalian dihormati jika kalian pantas dihormati" tunjuk Alqan pada lawannya berbicara pada Rafkan yang menghentikanya

"CABUT" instruksi Alqan pada geng sekolahnya lalu bergegas pergi dengan beberapa orang di belakangnya

"Bubar" teriak Rafkan membubarkan kerumunan yang sedang menonton

"Lo!! gak usah dateng di eskul Futsal di besok hari" ucap Rafkan pada orang yang di maksud

"Bawa dia ke UKS" perintah Rafkan pada orang yang mengikuti dia ke sini lalu membawa anak futsal tersebut ke UKS meninggalkan Rafkan yang mulai pergi di lain arah

"Cara Lo ngedidik NOOB" ujar seseorang pada Rafkan sekilas di jalan membuat Rafkan menoleh dan menyahuti

" Cara Lo ikut campur gak ada bedanya sama kayak siswa biasa" balas sinis Rafkan pada orang yang berjalan berlainan arah

" Imbangi sesuai kemampuan bukan memberikan kekuasaan untuk anak buah" ujar Asya berhenti lalu berjalan kembali meninggalkan Rafkan yang berbalik menatap  punggung dirinya  dengan tertegun

" Kak Rafkan, di panggil pak Apian di ruang guru" ucap adik kelas pada Rafkan, tanpa menoleh pada pemberi tahu, dia melangkah menuju ruang guru dengan emosi yang mulai menurun

RUANG GURU | Meja pak Apian
"Tau kesalahan kamu Rafkan?" Tanya pak Apian santai memandang siswa di depannya

"Tahu, saya jamin tidak akan terulangi lagi pak" ujar Rafkan

"Sebaiknya kamu belajar dari anak basket, bagaimana pemimpin mereka mengajarkan mereka, belajar dari pengalaman orang lain itu baik, jangan malu bertanya" ujar pak Apian di susul helaan nafas

" Hans memiliki potensi, tapi tidak pernah di pakai di club sekolah, kamu tau kenapa?" tanya pak Apian, membuat Rafkan yang sensitif dengan nama Hans mendongak

"Selain dia memiliki perselisihan dengan kamu, dia memang yang tidak pernah meminta walaupun di inginkan oleh saya untuk dia memasuki tim dalam lomba, dengan harapan membawa nama club sekolah, dia memiliki alasan tidak melakukan walaupun banyak desakan dari saya untuk dia bergabung" jelas pak Apian pada Rafkan

" Sebuah otoritas bisa di ambil alih oleh Hans jika dia mau, sayangnya dia tidak ingin mendapatkan otoritas yang kamu memiliki, belajarlah untuk mengendalikan futsal, jangan mengecewakan orang yang sudah memberikan kamu kesempatan" lanjut pak Apian menatap manik Rafkan dengan serius

"Kesempatan tidak datang kedua kali jika tidak ada yang namanya keberuntungan kamu sendiri, silahkan keluar" ujar pak Apian sopan lalu diiringi anggukan Rafkan dan langkah Rafkan yang meninggalkan ruangan

"Kapan maju kalo tidak menyadari, ckckck mungkin ini yang terbaik" gumam pak Apian setelah kepergian Rafkan

"DI HARAPKAN UNTUK PARA GURU MENUJU RUANG RAPAT SEKARANG" pengumuman otomatis membuat pak Apian tersadar lalu keluar ruangan menuju ruang rapat guru



































































Serius, rajin banget author 😭 ngibul sih, orang lagi males ini sebenernya bab kemaren yang ke pisah ngilang di catatan ehh ketemu...jadi ini ajadeng di Up fiks ini sebenernya bab kemaren juga

Salam author kembaran tebu~

Penguasa Jurusan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang