16

347 38 0
                                    

"Di harapkan untuk semua murid SMA KEHORMATAN berkumpul di lapangan Upacara!!"

"Sekali lagi Di harapkan untuk semua murid SMA KEHORMATAN berkumpul di lapangan Upacara!!"

Pengumuman dari toa kelas-kelas terdengar jelas membuat beberapa murid heran

"Kumpul emang ada apa sih?!"

"Entah, jangan bilang di suruh bersih-bersih kelas!!"

"Yakali tapi tumben OSIS nambah-nambah kerjaan doank!!"

"Gak tau juga, udahlah yokk biar cepet pulang mending kumpul!!"

"Yoklah!!"

"Eh anjir...kenapa sih di suruh kumpul?" Tanya heran seorang siswa pada temannya

"Mana gue tau, bahas Clasmiting kalik"

"Iya juga sih kan ulangan udah selesai besok"

"Woi!!! Ke lapangan Upacara!!! Denger bel pengumuman gak woi!!!" Geram ketua kelas pada anggota kelasnya akhirnya semua mengikuti rombongan ke lapangan dengan cepat sebelum ketua kelas mereka meledak

LAPANGAN UPACARA [10.14]
"Terima kasih atas kordinasi OSIS, saya selaku perwakilan ARM tidak sia-sia mempercayakan hal ini pada kalian" ujar Daneil pada ketua dan wakil OSIS di sebelah kanan yang usai mundur, sebagai sopan santun orang yang bersangkutan mengangguk sopan

"Di kumpulkanya siswa hari ini secara tiba-tiba, saya Daneil dari ARM meminta maaf atas ketidak nyamanan kalian" ujar Daneil tegas pada hamparan siswa yang sudah di lapangan

"Di sini, saya akan memberitahukan atas Clasmiting dan Libur tahunan" ujar Daneil lagi

"Seperti yang kita ketahui, sekolah kita setiap tahun memilki program entah itu akademik atau non akademik dengan beberapa sekolah" lanjut Daneil masih dengan suara tegasnya

"Tahun ini, bertepatan dengan Golden Day yang di adakan 5 tahun sekali memungkinkan untuk bertabrakanya jadwal Clasmiting seperti  tahun biasanya, di sini sudah jelas bahwa Clasmiting akan di adakan atau tidak" ujar Daneil seketika mendengar hal ini semuanya ribut

"Atas keputusan para guru dan perwakilan murid dan kebiasaan persatuan bertahun-tahun Clasmiting akan tetap di adakan, namun untuk di laksanakanya itu seteleh Golden Day dan program lainnya selesai" ujar Daneil tegas dan berwibawa seketika mendengar kelanjutan ini semuanya mulai suara berbisik-bisik namun berisik menjadi sedikit

"Adapun libur tahunan, sekolah kita menambahkan seminggu libur itupun Minggu depan sudah tidak ada siswa yang masuk sekolah" ujar Daneil lagi

"Raport pun akan di ambil besok beserta surat akan di berikan hari ini, untuk pengambilan raport surat ini masih penting, jika tidak memiliki maka raport kalian di tahan" ujar Daneil sembari menunjukkan sebuah kertas kepada hamparan siswa di lapangan

" Oh iya untuk besok jangan lupa untuk kegiatan biasa yaitu pembersihan kelas jika tidak ingin pendisiplinan, mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, saya selaku perwakilan ARM jika ada kata kurang dan lebih saya minta maaf sebesar-besarnya, saya kembalikan lagi dengan OSIS terimakasih" ujar Daneil pada hamparan siswa dan memberikan mic kepada ketua OSIS lalu dengan langkah tegap Daneil mundur perlahan dan menuju kelasnya

"Denger kan?! Apa kata ARM!! Untuk itu kelas jangan lupa di bersihkan kalau besok  tidak ingin di samperin sama ARM langsung, tolong kerjasamanya!! Kita di sini udah dewasa, perlu kesadaran bukan harus di tegur baru bergerak!!" Ujar ketua OSIS

"Itu aja yang dapat saya sampaikan, barisan di bubarkan" ujar ketua OSIS membuat siswa yang udah gak tahan panas-panasan langsung bubar dengan cepat

"Sya!!" Panggil Daneil setengah teriak

"Woi Asya!!" Teriak Daneil lagi tapi si pemilik nama tidak mendengarkannya melainkan terus berjalan santai

"Aish, Sya..." Teriak Daneil sembari menepuk pundak Asya, seketika tangan Daneil di pelintir oleh Asya membuat Daneil sendiri kaget

"Lah lo Dane?!" Heran Asya lalu melepaskan pelintirannya

"Sakit anjir, kalo siaga liat dulu kek orangnya" gerutu Daneil membuat Asya menatapnya datar nan malas

"Gue pulang bareng lo yak Sya? Motor gue di bengkel" ujar Daneil sembari tersenyum manis

"Miskin emang hidup Lo? Motor cuma satu?!" Heran Asya santai membuat Daneil mendengus

"Jangan ngomong kek gitu kek Sya, omongan adalah doa, masa Lo gak tau!!" Gerutu Daneil kesal tidak di hiraukan Asya

"Gue lagi kena apes, motor baru gue di jadiin bahan taruhan Dalbert balapan" curhat Daneil akhirnya

"Lo yang bawa" ujar Asya melemparkan kunci motornya dengan sigap Daneil menangkapnya dan membuat Daneil tersenyum

Bukan kenapa? Bayangin cowok di boncengin cewek rasanya tuh kek banci mungkin itu di isi kepala Daneil

" Sya, kalo misalkan lo cinta sama sahabat sendiri apa yang Lo lakuin?" Tanya penasaran Daneil saat sudah di parkiran

"Gak tau dan gue gak mau tau" ujar Asya membuat Daneil menatapnya kesal

"Kan misalkan Sya, MISALKAN" tekan Daneil lalu naik pada motor Asya

"Kalo misalkan bisa gak cinta sama sahabat sendiri, kenapa Lo repot-repot tanyain yang berlebihan? Kecuali emang Lo suka sama sahabat Lo?!" Tanya balik Asya membuat Daneil kicep

"Iye tau gue salah Sya, gak lagi dah, dah belom?" Tanya Daneil

"Udah" ujar Asya sembari memeluk netral pinggang Daneil

Yakali...motor KLX gak pegangan, bisa jatoh yang ada Asya

"Trio ikut program Study hukum tapi Dario enggak" cerita Daneil di sepanjang jalan

"Dario gak mau gue juga gak tau kenapa Sya, padahal yang paling minat hukum biasanya dia" ujar Daneil lagi

"Gue juga gak tau Sya, gimana ngomong sama Bokapnya Dario kalo gue di tanyain kenapa dia gak ikut" ujar Daneil lagi

"Dario akhir-akhir ini juga lebih deket sama Dalbert, biasanya kita bertiga enjoy barengan tapi sekarang gue rada rasa aneh, tapi menurut Lo gue gak homo kan Sya? Kayak ketertarikan sama sejenis?" Ujar Daneil membuat Asya yang sedari tadi nyimak diam jadi ketawa ngakak

"Kan nyesel emang gue ngomong sama Lo, malah di ketawain serius ini Sya" ujar Daneil membuat Asya mulai berhenti tertawa

"Lo emang kalo liat laki-laki selain Dalbert Dario, gimana?" Tanya Asya mulai serius menanyai

"Biasa aja sih, cuma yahh kagum, atau gak yahh iri tapi gue masih pede sih Sya, kan secara gue ganteng walaupun gak seganteng Shawn Mendes" ujar blak-blakan Daneil

"Kayaknya Lo emang homo Dane, mending ke psikiater" ujar Asya membuat Daneil terdiam

"Lo mau antiin gue gak Sya ke psikiater?  Kan gue malu ah gak jadi ah ogah gue, masa beneran gue homo" ujar Daneil

"Keknya otak Lo di ciptain pinter sia-sia" ujar Asya tiba-tiba

"Kenapa sia-sia?" Heran Daneil

"Statik nyata aja nihil Lo Dane, percuma hafal pasal-pasal kalo gini aja Lo goblok" kesal Asya membuat Daneil tidak menyahuti lalu berkata

"Kayaknya Lo bener deh Sya, gue nyia-nyiain otak pinter gue" ujar Daneil pada akhirnya

Tenggelamin Asya punya temen kayak Daneil😶

"Pantesan gue di jauhin Dalbert Dario, ternyata kepintaran dunia nyata gue menurun" gumam Daneil masih bisa terdengar oleh Asya, mendengar itu Asya hanya memasang wajah datar tanpa sepengetahuan Daneil











































Jangan lupa tinggalkan jejak, ily all😪

Penguasa Jurusan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang