"Woi tungguin gue, mau sekolah kan yaudah tungguin" cerocos Daneil yang baru bangun melihat kedua sahabatnya yang udah seger karena mandi"Gue gak ke sekolah"
"Gak sekolah"
Ucapan berbeda namun serempak kedua manusia tersebut membuat Daneil linglung sejenak.
"Hah?!"
"Kalian emang mau kemana?"
"Ada urusan"
Masih serempak dan sama membuat Daneil geram
"Yodah sono pergi Lo pada, pagi-pagi bikin kesel Lo berdua" oceh Daneil yang udah muak meninggalkan kedua manusia yang saling berpandangan
"Lo gak sekolah mau kemana Sya?" Heran Dalbert
"Lo sendiri?"
"Orang tanya itu di jawab bukan di tanya balik"
"Yaudah gue mau ke rumah, Lo kemana?"
"Oh, gue ke rumah kakek" ujar Dalbert yang udah jalan duluan meninggalkan Asya yang bingung
"Dalbert punya kakek? Semenjak kapan?" Gumam Asya lalu menyusul langkah Dalbert yang sudah duluan keluar rumah Daneil
-----------------
Sepi rumah, sesuai perkiraan Asya, namun hal yang tak terduga saat Asya baru ingin melangkah tangga di arah berlawanan Branden menatapnya.
Tanpa banyak kata, mereka berdua melewati dengan ekspresi berbeda.
"Kak" panggil Branden membuat langkah Asya berhenti
"Makasih untuk yang kemaren" ujar Branden santai
"Hmm" jawab Asya tenang lalu melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang
"Papa mana Ma?" Tanya Branden melihat mamanya dengan santai
"Udah berangkat" ujar Mama Asya singkat
"Ma" panggil Branden tanpa ada jawaban
"Ma, Branden minta maaf untuk yang kemarin, Branden tau Branden salah janji gak di ulangin" ujar Branden membuat mamanya yang sedari tadi diam menatap tersenyum lalu mengangguk puas
"Itu baru anak Mama" ujar Mama Asya puas
Sementara Asya yang diam-diam menguping di atas akhirnya lega, masalah keluarga selesai tanpa banyak terlibat terlalu perkara. Akhirnya ia bisa santai di kasur empuk miliknya, pikiran yang sudah berkeliling ke mana-mana namun buyar saat sebuah panggilan telepon membuat ia menoleh.
Melihat nama yang tercantum Asya menghela nafas kesal tapi masih mengangkatnya.
"Woi El!! Gue minjem motor Lo, gue udah di basecamp Lo, Lo nya kagak ada!! Anak tongkrongan Lo juga gak ada!! "
"Lo ke sini coba"
"Woi Ell!!"
"Fuck lah, El gak usah kacangin gue!!"
"Anj...."
"Bacot, 10 menit otw" umpatan yang akan di lontarkan oleh Vanon di bungkam oleh kata sederhana Asya sebagai jawaban dari ocehan sepupunya itu
Tut....
Sambungan di putus oleh Asya yang sudah kesal, namun sebuah fikiran membuat ia tak kesal lagi melainkan tenang, menggantikan jaket tanpa menggantikan baju Daneil yang ia pakai dan mengambil celana jeans lalu memasuki kamar mandi.
Keluarlah sosok sombong mendominasi, tanpa pikir panjang Asya mengambil sepatu kets yang lain, model yang sama namun warna yang berbeda dari yang kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penguasa Jurusan [END]
Novela JuvenilDi SMA kehormatan yang memiliki jagoan mistis keseluruhan dan angkatan.Si jagoan MIPA yang pendiam dengan sejuta kemisteriusan dan si jagoan IPS yang humble pada beberapa siswa basket yang terkenal fanatik motor racing di arena balapan, serta humbl...