6. Datuk

100 8 0
                                    

  Di dalam rumah sudah ada Eko dan Bagas, tetangga sekaligus teman Sima yang kebetulan ada di rumah Datuk Pasak Bumi. Dengan wajah kelihatan capek, tidak lain karena mereka berdua baru selesai latihan Silat bersama di kediaman Datuk. "widiiih, ada orang Jakarta nih" kata Eko sambil menjulurkan tangan ingin bersalaman. "Master dah pulang merantau ni, kayaknya dah gak kekantongi uangnya ni" ucap Bagas juga ikut menjulurkan tangan bersalaman. "Bagaimana di Jakarta, betah" sahut Eko. "Yo pasti lah, tiap hari banyak orang dan kendaraan mondar mandir gatau mau kemana hahha" sahut Sima. "tapi ga tenggelam ama banjir kan?" celoteh Bagas sambil sedikit tertawa. "kan udah persiapan pelampung, lagipula ga perlu jauh ke kolam. Di halaman aja udah bahagia maen aer, hahha". Mereka pun serentak tertawa bersama.

  "Sima, kamu pasti lapar, tapi Datuk gak masak apa-apa cuma ada nasi". Tapi tiba-tiba Eko mengeluarkan sebuah rantang yang cukup besar. "udah tenang, aku bawa tempoyak sama pinang". Tempoyak adalah salah satu makanan khas Jambi yang berupa sambal durian, kalau tak terbiasa/cocok nantinya kita malah muntah. Sedangkan pinang kalau di pulau jawa hampir menyerupai sup ayam, Cuma bahannya agak beda. "dah lama aku ga makan tempoyak, di Jakarta susah cari ini". Sahut Sima. "karena Eko udah bawa makanan, mending kita langsung makan saja" kata Datuk mengajak. Mereka berempat pun makan di ruang tengah diiringi angin Sore yang sejuk.

  Waktu itu menunjukan Sekitar jam 21:39 setelah Eko dan Bagas pulang, kini tinggal Datuk dan Sima yang tersisa. Mereka duduk di kursi ruang tengah yang memang ruangan paling besar di rumah Datuk. Dan Inilah saat yang tepat untuk menanyakan semua pertanyaan yang ada di pikiran Sima. "Datuk, saya ada sesuatu yang ingin ditanyakan". Ucap Sima mengawali pembicaraan. "yaudah, kamu mau bicara apa?" jawab Datuk. Pertama-tama Sima menanyakan perihal mimpi buruk yang sama dan berkali-kali menghantui di dirinya. "Sebelum aku pulang, sekitar sepekan aku selalu bermimpi buruk, tapi anehnya mimpi itu sama dan berkali-kali Ba".Kata Sima sambil serius menatap Datuk. "Emang kamu mimpi apa?" jawab Datuk Pasak Bumi." Dikejar Harimau di sebuah hutan yang sepertinya hutan itu gak asing bagiku" timbal Sima. Datuk pun sontak saja cukup terkejut mendengar penjelasan Sima.......

                              BERSAMBUNG........

Cindaku - The Rise Of LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang