14. Patner Kecil

62 3 2
                                    

BUK!
Pukulan itu melesat tepat kearah paha Sima. Sima pun seketika berbalik arah kebelakang.
"Bayu bocah cenge!!" ucap Sima terkejut sambil tersenyum. Ya! Mereka adalah sahabat sekaligus Patner. Meskipun usia mereka lumayan terpaut jauh, tapi Bayu selalu mengerti disetiap apapun keadaan Sima bahkan Bayu selalu membantu Sima dalam berbagai hal. Dulu, Dia yang menjadi "Kurir" antara kisah cinta Sima waktu SMA. Tapi kisah Cintanya sangat menyedihkan, disaat sedih pasti Bayu selalu bisa membuat Sima tertawa bahagia kembali. Meskipun dulu Sima mempunyai sifat Arogan yang tinggi, Bayu seakan tidak kapok membuat usil terhadap Sima. Ditambah lagi, mereka berdua adalah detektif yang cukup hebat. Pernah suatu ketika Ayam bu Jani hilang, mereka pun melakukan investagi dan mencari barang bukti. Setelah semua barang bukti berupa bulu ayam di baju Bagas, dan ukiran sendal di kandang serupa dengan ukiran sendal Bagas. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa yang mencuri ayam itu adalah Bagas!. Dan Bagas mengakuinya, Dia pun diadili oleh ayahnya.
  Mereka pun diberi "Penghargaan" berupa makan di rumah Bu Jani. Itulah sedikit kisah mengenai persahabatan Sima dan Bayu. Dan mereka pun bertemu kembali setelah sekian lama tak jumpa.
"Gimana Bang hidup dijakarta? Pasti enak ya banyak cewek cantik disana, tempat nya juga ramai-ramai kan?" tanya Bayu dengan wajah yang terlihat Iri.
"Gak gitu Ceritanya Bayu! Jakarta tuh keras, kalo kamu nya lembek nnti kelindes Transjakarta. Hahahaha“jawab Sima sambil tertawa.
" tapi kalo Bayu liat di TV di Jakarta tuh ada Ancol, ada pameran, ada tempat bermain itu eeeeeuu, aduh apa itu namanya? Hahh! Timezone."
Cetus Bayu.
"Iya iyalah banyak Tempat-tempat hiburan, permainan juga ada mall, bioskop, tukang eskrim banyak di Jakarta". Jawab Sima sombong.
"Bang nanti kalo kesana ajakin Bayu dong, Bayu Bosen disini“. Pinta Bayu dengan wajah ingin dikasihani.
" Iya nanti kalo kamu udah bisa bangunin polisi tidur, baru abang Ajak, hehhe".jawab Sima.
"Ih gamungkin Bang lah, Bayu juga ingin ke Dupan Bang. Itu juga kelihatan Abang sering kesana". Timbal Bayu.
"Darimana kamu tau abang sering Ke Dupan?".tanya Sima terheran.
" Itu keliatan dari wajah abang yang udah kaya badut Ancol". Ucap Bayu dengan berlari sambil Kabur takut Sima Naik darah.
"masih berani kamu yak!" sahut Sima dengan wajah kesal sambil berlari mengejar Bayu.

BERSAMBUNG.......

Cindaku - The Rise Of LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang