chapter 6

1.4K 159 30
                                    

"Ada yang tidak beres"

Happy Reading。◕‿◕。

#####_______#######__________#####


Perempuan yang tadi sempat menjabat tangan ku, memiliki logat yang terkesan canggung di tambah matanya yang berwarna biru (semoga itu bukan softlens) meyakinkan ku bahwa dia bukan berasal dari China.

"A Xian, coba kemari." Ucap sanren melambaikan tangannya ketika ia sadar bahwa Wei wuxian sudah tidak mengandeng tangannya.

Wei wuxian berjalan pelan mendekatinya dengan wajah tertunduk. Aku yakin mama mengerti dengan apa yang sedang ku rasakan saat ini Krisis PD ku muncul lagi. Cepat cepat Nana merangkulkan tangannya di bahuku dan sesekali membelai rambutku.

"A Xian suka yang mana, hm??." Tanya sanren dengan lembut.

Aku menatap mama tanpa memberikan jawaban, saat ingin menjawab tiba tiba A Yuan berkata.

"Popo, Popo saja yang milih mama bial sama a yuan ya." Ucapnya dengan puppy eyes. A Yuan mencoba menghilangkan kemurungan ku. Aku hanya tersenyum mendengar kata kata A Yuan. Sementara wanita itu tanpa sepengetahuan mama sesekali dia mencuri pandang ke arahku dengan tatapan sinis. Aku tau dia benci pada kehadiran ku mungkin saat ini dia berfikir apakah aku benar benar anggota keluarga itu??, Huh dasar wanita jahat. Wajahnya sebenarnya cukup baik tapi karena kejahatan yang ada di otaknya, wanita itu malah terlihat seperti nenek sihir.

Mamaku sedang sibuk memilih baju, papa dan Gege ku sedang sibuk memilih pakaian untuk A Yuan, saat ketika gadis cantik yang mengenakan rok pendek jauh di atas lutut dengan baju berleher ketat memasuki butik dimana kami berada. Gadis itu memeluk wanita bule lalu wanita bule itu mengenalkan pada aku, mama, dan papa dengan gadis yang baru masuk itu. Jangan tanya soal Bing Gege, Bing Gege dia sedang sibuk memilih baju untuk A Yuan.

"Lindu, ini madam sanren salah satu teman bisnis yang sering mama cerita kan." Kata wanita itu sambil merangkul bahu si gadis.

"Halo... Madam Sanren, saya Linsi." Kata gadis itu menjabat tangan mama.

"Hai....." Kata mama membalas jabat tangan gadis itu.

"Ini putra putra madam sanren."

Gadis itu menatapku dan terkejut sama seperti yang di lakukan ibunya sebelumnya padaku. Tapi, rasa terkejut itu bukan hanya untuk ketidak miripanku pada keluarga ku tapi juga karena aku adalah teman sekelasnya. Yah, aku teman sekelasnya, kalian ingat tidak peristiwa di Kantin kemarin saat ada seorang gadis yang berbisik lumayan nyaring seperti ini "Heran, kok bisa bisanya sekolah ini menerima orang OB kayak dia?" Nah, gadis itulah yang saat ini di depanku.

Gadis itu adalah Kim Linsi yang dalam tubuhnya mengalir darah Korea dan China. Anak anak di sekolah memberinya julukan Prefect women karena punya wajah yang cukup cantik tubuh yang memiliki tulang kecil dan ramping, luwes, pintar, dan punya alpha yang juga menjadi favorit di sekolah. Tidak ada yang kurang darinya kecuali sifatnya yang sombong, tapi setelah di pikir pikir, aku rasa Linsi cukup pantas memiliki kesombongan karena  hidupnya memang sempurna. Para wanita dan omega berlomba-lomba menjadi temannya sedang para alpha berlomba menjadi pasangannya.

Linsi, seingat ku tidak pernah ramah padaku. Yah, apalagi kalau bukan karena kekurangan ku itu. Dan sekarang aku takut dia akan mengatakan pada keluarga ku kalau aku adalah siswa paling menyedihkan dan paling dihindari di sekolah. So, supaya si perfect women itu nggak buka kartuku aku pun memasang Senyum ku yang paling manis dan ramah.

Fatty CowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang