chapter 7

1.2K 155 18
                                    

Maaf baru update:') niatnya mau update bulan kemarin tapi tiba tiba hpku terjun bebas ke air jadi rusak deh maaf ya:")
Happy reading semua(≧∇≦)/

____________###_______________###___________

Wei Wuxian POV

Malam ini seperti yang telah ku janjikan aku menghadiri pesta yang Linsi adakan. Kalau bukan karena tatapan matanya yang begitu memelas seakan akan ingin mengatakan be my friend. Aku takkan mau menghadiri pesta itu.

Aku gugup, mungkin juga resah. Bagaimana tidak gugup dan resah, ini adalah pesta Linsi dan tamu yang di undang pasti anak anak sekolah, ya anak anak sekolah yang memusuhiku.

"Apa wei Gongzi baik baik saja?" tanya pak Luo setelah beberapa kali melirik ke arahku dan menemui pemandangan yang sama, di wajahku yang terlihat resah.

"Apa aku terlihat aneh, paman?" tanyaku padanya

Paman Luo menggelengkan kepalanya dan berujar

"Tidak, wei gongzi terlihat manis."

Seharusnya aku senang mendengar jawaban pak Luo, tapi kenyataan nya aku malah semakin resah. Karena yang sebenarnya adalah bahwa aku buruk, yah aku orang yang buruk dengan tumpukan lemak di badan. Lalu aku terlihat manis atau tampan dari segi mana? Dari sudut mana? Aku pasti terlihat manis atau tampan jika di lihat dari atas menara Eiffel atau dari menara shanghai??

Aku tidak meneruskan pertanyaan ke Paman Luo. Kini aku sibuk memikirkan kemungkinan yang terjadi. Mungkin kah mereka akan menyambut ku dengan senyum?

Author POV

Wei Wuxian terlalu sibuk memikirkan kemungkinan yang terjadi. Hingga dia tak sadar kalau di belakang mobil yang dia tumpangi ada montor yang mengikutinya, yups siapa lagi kalau bukan kakak tersayang wei Wuxian Luo Binghe, dia merasa khawatir pada adiknya, ia merasa jikalau dia tidak mengikuti adiknya pasti akan terjadi suatu masalah. (Aaa kakak yang pengertianO(≧∇≦)O)

"Wei gongzi, kita sudah sampai" kata pak Luo menyadarkan wei Wuxian dari lamunannya

"Ah ya, terima kasih paman" jawab wei Wuxian seraya keluar dari dalam mobil

"Di jemput jam berapa, gongzi?" tanya pak Luo lagi, wei Wuxian bingung mau menjawab apa.

"mmm, nanti aku telfon."

Pak Luo mengangguk lalu masuk ke dalam mobil dan pergi menghilang. Tinggal dia saja yang masih berdiri di depan gerbang. sepertinya aku sudah terlambat, gumam wei Wuxian. Hingga ada seorang satpam yang menghampirinya.

"Apa tuan muda tamu undangan?"

Ia mengangguk kan kepalanya, lalu satpam itu mengantarkan wei Wuxian masuk.

Wei Wuxian POV

Jantungku berdebar kencang (ati ati nanti copot('∀')), aku bingung harus bicara apa sampai aku tak sadar kalau aku sudah berada di pintu masuk pesta Linsi.

"Silahkan masuk." kata satpam itu sambil membuka pintu, masih dengan kegugupan ku ku langkah kan kakiku ke dalam.

Ternyata Linsi menempatkan pestanya di tempat terbuka, di taman dengan kolam renang berada di tengah nya.

Ternyata Linsi menempatkan pestanya di tempat terbuka, di taman dengan kolam renang berada di tengah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurang lebih kaya gitu ya( ' ▽ ' )ノ cuma lebih mewah dan rame maklum anak horkay(/^▽^)/

Di dalam sana sudah banyak orang yang berkumpul. Sebagian ku kenal karena sering berjalan di depan kelas selebihnya tidak. Semua terlihat menawan di balik baju baju yang di pakai mereka, ahhh ingin rasanya aku kabur dari sini, gerutuku

Seorang gadis yang selalu tampak cantik dan sempurna itu, Linsi ia terlihat berjalan ke arahku bersama dua orang gadis lainnya yang slalu menjadi ekor linsi. Mereka adalah Eun jun dan Jia li, aku sering menyebut mereka sebagai ekor linsi

"Hai, ternyata tamu undangan yang paling kita inginkan datang juga." linsi menyambut ku dengan ramah (idih paling ada mau nya tu orang(¬_¬)ノ)

"Ayo..." katanya lalu menggaet lenganku.

"Hallo semua!!!!" teriak linsi ketika kami berada di tengah ruangan. Semua mata memandang ke arah kami.

"Karena tamu undangan yang spesial ini sudah datang, maka kita sudah boleh memulainya!!!!"

Linsi terus mengandeng lenganku sambil berkata kata hal yang tak jelas di telingaku karena sibuk dengan pikiranku sendiri.

"Nah, jadi intinya adalah, tidak ada yang mau memiliki badan seperti dia kan, benar?" kata linsi sambil mendorong tubuhku ke depan. Dia mendorongku terlalu keras hingga aku akan jatuh namun

Brukh!!!!

"Kau tak apa?" tanya seseorang yang menolong ku. Awalnya aku menunduk namun aku memberanikan diriku untuk menatap orang yang telah membantuku.

'Shen Qingqiu' adalah nama ketos di sekolahku. Dia terlihat dingin dan cuek namun rumornya dia baik hati.

"I iya a aku tak a apa." jawabku gugup

Setelah bertanya hal itu Shen Qingqiu berjalan menuju linsi, linsi yang merasa takut pada Shen Qingqiu berjalan mundur, hingga di depan linsi Shen Qingqiu mengangkat tangannya lalu......

Plak!!!

Ia menampar linsi dengan keras (wow Qingqiu kau benar benar berani ya╮(─▽─)╭)

"Jika kau tidak menyukainya, maka jangan mengundang nya." ujarnya dengan mimik wajah datar

Semua tamu undangan diam termasuk aku, beberapa saat kemudian kesunyian itu menghilang karena kedatangan Bing gege

"A Xian!? apa kau baik baik saja?" tanyanya dengan nada khawatir.

Aku yang saat ini masih sedikit syok hanya mengangguk kan kepalaku. Bing gege tidak terima dengan perlakuan linsi yang mempermalukan adiknya. Ia berjalan menuju linsi dan berkata.

"Apa maumu, Linsi!?" ucapnya dengan nada mengancam. Linsi dia tersenyum sinis lalu berdiri dengan tangan memegang pipi yang tadi di tampar.

"A aku hiks hanya mau hiks mengatakan bahwa tidak a ada hiks yang mau memiliki tubuh sepertinya kan?" ucapnya dengan nada bergetar dan sedikit menangis. (Dasar ratu dramaಠ_ಠ).

Semua tamu merasa kasihan degannya, mereka semua mulai menghibur linsi yang pura pura menangis. Kepalaku pusing pendengaran ku mulai kacau, penglihatan ku mulai mengabur, kalimat yang di ucapkan semua orang tidak terdengar termasuk teriakan bing gege yang khawatir. Pandanganku semakin kabur, tubuhku yang tadinya berdiri menjadi lemas seperti kehilangan kekuatannya untuk berdiri, sedetik kemudian tubuhku limbung terhempas ke tanah mungkin. Aku masih sempat melihat bing gege dan ketos yang memanggilku dengan suara khawatir, sebelum aku pingsan sepenuhnya aku sempat melihat linsi yang tersenyum sinis dan aku menutup mataku dan terbang entah kemana.

TBC......

*********#********#****

Ih bener bener dah gua ga suka linsi(¬_¬)ノ

Rasanya ingin ku bunuh, mana kasian lagi sama wei Ying yang pingsan gara gara syok('・_・') Ahhh udahlah maaf baru up buat kelanjutannya nanti siang ato sore aku publikasikan ya

See you next chapter |( ̄3 ̄)|

Fatty CowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang