chapter 12

1.4K 135 46
                                    

Hallo author kembali, huwaaaaaaaaaaa author seneng baca komentar kalian, terharu author(╥﹏╥), Alhamdulillah author udah sembuh Yeay(≧▽≦), jadi author mau nyicil up kalo di up semua ga seru soalnya ehehehehehe ( ꈍᴗꈍ)

Hallo author kembali, huwaaaaaaaaaaa author seneng baca komentar kalian, terharu author(╥﹏╥), Alhamdulillah author udah sembuh Yeay(≧▽≦), jadi author mau nyicil up kalo di up semua ga seru soalnya ehehehehehe ( ꈍᴗꈍ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


______________________________________________

Ujian telah dimulai, semua siswa melakukan semua hal agar mendapatkan nilai bagus, kecuali beberapa anak yang memang pandai (kalo author ada ujian author sering begadang biar nilai bagus kalian gimana:3?)

"Hei linsi, apa kau sudah belajar?" Tanya salah satu temannya

"Huh?, Untuk apa belajar? aku punya banyak budak untuk ku suruh memberiku jawaban." Ucapnya bangga (nyontek kok bangga:<) bagi dia mendapatkan contekan adalah hal yang mudah, maklum lah sang perfect women, jadi ya gitu.

Di saat semua belajar, dia hanya duduk diam bermain handphone, dan menunggu untuk orang orang memberinya contekan. Berbeda dengan Wei wuxian dan juga Lan Wangji, mereka belajar dengan sungguh-sungguh, atau lebih tepatnya lan wangji lah yang belajar sungguh-sungguh dan Wei wuxian membaca bukunya dan sesekali menatap lan wangji.

Wei wuxian pov

'hmmm, kalau di lihat lihat wangji tampan juga, tunggu wei ying kau tidak boleh menyukainya. Sadarlah Wei ying kau tidak cocok untuknya yang sempurna.' gumamku dalam hati. aku menatap Lamat Lamat wajah wangji, lalu menatap tubuh ku.

"Haahhhgg, aku memang tidak cocok untuknya." Gumam ku pelan

Aku menghela nafas panjang dan memilih memutar balik kursiku agar kembali menghadap ke depan. Note: jadi posisinya tadi tu Wei ying muter kursinya ke belakang biar bisa nge hadap lan zhan mwehehehehehehe:3.

"Huh sudahlah, aku harus belajar agar papa dan mama bangga padaku." Gumamku bersemangat.

"Eh tunggu, tapi aku malas belajar huhuhuhu, andai aku sekelas dengan a Cheng aku pasti bisa mencontek dia." Gerutuku, karena aku merasa bosan jadi aku lebih memilih merebahkan kepalaku pada meja dan menunggu jam jam masuk berbunyi.

Normal pov

Bel masuk berbunyi, tanda bahwa para siswa dan sisiwi untuk berhenti belajar dan memulai ujian. Para siswa dan siswi mengerjakan dengan serius, kecuali 1 orang siapa lagi kalau bukan linsi. Linsi menatap lacinya yang terdapat contekan di dalamnya, tidak ada yang menyadari apa yang dia lakukan.

"Ada untungnya juga aku memberi janji pada si culun itu." Ucapnya dengan tersenyum.

Tak berselang lama, lan Wangji maju untuk menyerahkan lembar ujiannya yang telah selesai ia kerjakan.

"Gilak, dua sudah selesai!? Hebat." Gumam Wei Wuxian ternganga.

"Bagus, wangji kau bisa keluar." Ucap lan Qiren

Sebelum keluar wangji ia membisikan sesuatu pada lan Qiren, lan Qiren hang mendengar bisikan wangji merasa terkejut, namun ia tetap memasang wajah menyeramkan nya.

Fatty CowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang