#14•старый особняк
Andre-asisten pribadi Rhys Giovinco mengabarkan kepada Laura bahwa Rhys ada di kediaman. Segera Laura menyuruh Necker dengan cepat mengantar dia kesana karena melihat tabiat paman Rhys, pria itu gatal berdiam diri di rumah walaupun hanya sebentar. Rhys Giovinco adalah pembunuh bayaran pengelana, dia suka berkeliling dunia dan mengarungi lautan. Hobinya sering membuat jengkel seluruh keluarga Giovinco menyadari betapa sulitnya mencari keberadan dia. Terlebih dia sulit dihubungi.
"Bisakah kau lebih cepat Necker?! Aku harus menyampaikan masalah Megan Malonti padanya." Perintah Laura duduk di samping kursi kemudi.
Tanpa berpikir panjang Necker menginjak gas dan menyetir lincah menyalip semua kendaraan. Betapa gilanya Laura hanya memberikan dia waktu setengah jam untuk tiba di kediaman Rhys Giovinco yang berjarak lebih dari tiga puluh kilometer. Tidak ada Giovinco yang tidak gila.
Dengan kecepatan lebih dari seratus sepuluh kilometer perjam akhirnya mereka tiba di kediaman Rhys Giovinco. Luara beranjak dari mobil dan berlari ke dalam rumah masih dalam keadaan terhuyung.
Laura langsung bertemu Andre yang sudah menunggu kedatangannya, "Dimana paman Rhys?"
"Dia ada di kamarnya bersiap untuk pergi."
"Dasar paman sialan!" Laura berlari kencang menciptakan kegadugan mansion karena berulang kali menabrak vas bunga hingga jatuh dan pecah. Sontak Laura membanting lebar pintu kamar paman Rhys sambil tersengal hebat, bahkan dia sampai dibanjiri keringat.
"Kenapa kau berisik sekali Laura!" Bentak paman Rhys yang masih terlelap di ranjang. Persetan dengan Andre, kenapa dia membohonginya. Demi Tuhan dia akan memberikan perhitungan pada pria tua bangka itu.
Tanpa melepas sepatu Laura menaiki ranjang dan menarik selimut paman Rhys sekuat mungkin sampai tergeletak di lantai. "Paman Rhys bangun! Aku harus memberitahumu bahwa Megan Malonti memiliki orang di belakangnya. Dia mengawasiku."
"Aku sudah tau." Sahut Rhys masih memejamkan mata meringkuk kedinginan karena dia tidur bertelanjang dada.
"Kalau begitu kenapa kau masih memberikan kasus ini padaku. Aku bisa mati paman." Entah bagaimana dia menjelaskan bahwa yang mengikuti dia bukanlah orang biasa, alias sulit untuk di tangani.
"Semua orang bisa mati Laura. Berhenti mengangguku. Aku mengantuk."
Bukannya pergi, Laura duduk bersila di samping paman Rhys dan membuka iPadnya untuk menunjukkan rekaman proses persidangan kemarin. "Lihat paman, orang ini sangat aneh. Aku mau mengurus masalah Megan kalau kau menyingkirkan dia. Aku sungguh tidak tenang. Megan mengatakan kalau keluarga Giovinco akan dihancurkan satu persatu." Nada suara Laura rendah menandakan kalau dia agak bergidik ngeri sambil menunjuk gambar seorang pria asing di pojokan ruang persidangan dengan hawa kehadiran yang tipis. Bahkan wajahnya tertutup oleh topi.