#20•атаковать
Ervo Bulfighter menyesap rokoknya dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan. Semua pekerjaan terlihat berjalan rapih sampai ia kembali untuk memeriksa, sangat disayangkan dia tak bisa menjadikan salah satu Giovinco sebagai anak buahnya.
"Keahlianmu semakin terasah." Ervo Bulfighter berseru bangga walaupun pujian ini jarang dia berikan pada orang lain.
Setelah menikam tawanannya, Darcy bangkit sambil melepaskan sarung tangan kulit yang dia gunakan agar tidak meninggal jejak bau darah di kedua tangannya. Dia harus lebih berhati-hati karena Laura tak menyukai aroma bekas pembunuhan dan wanita itu memperingatkan sebelum dia pergi. Darcy memberikan sarung tangan kotor pada Marcus. "Setiap pengalaman akan meningkatkan kemampuan serta teknik. Bukan hal yang istimewa." Balas Darcy muram.
"Aku sangat terkejut. Aku baru saja kembali dan ternyata kau membereskan masalah dalam waktu singkat. Padahal kau mengatakan akan menuntaskan ini kurang lebih dua hari. Bravo." Ervo Bulfighter memberikan misi pada Darcy untuk membereskan pihak pengkhianat dalam kelompoknya. Tentu bukan dalam jumlah sedikit. Dari awal Ervo memang tak mempercayai siapapun, peran mereka sengaja dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai serikat perdagangan dan bila semua urusan selesai dia akan menyingkirkan mereka. Karena ada hal mendesak Ervo harus menyingkirkan mereka secepatnya.
"Menjijikan. Sanjungan yang kau berikan membuatku ingin muntah." Darcy mengikuti perkataan yang persis dikatakan Laura bila diposisi dirinya. "Cepat berikan aku informasi itu."
"Kenapa harus terburu? Kau bisa menikmati banyak hiburan di Kolombia. Atau kau ingin kita pergi ke Las Vegas?" Seperti biasa Ervo hanya ramah pada serigala pemburu satu ini. Hampir semua pembunuhan suruhannya tak memiliki keakraban dengannya, lebih tepatnya mereka semua membosankan.
Darcy berjalan keluar dari ruangan melewati Ervo lalu mengganti jaket kotornya. Dia tersenyum miring menyatakan bahwa ada hiburan yang lebih menarik di rumahnya sendiri tanpa harus pergi jauh ke Las Vegas.
"Sudah lama kita tidak berjudi bersama. Kalau perlu aku akan memesankan tempat serta meminta wanita-wanita menarik untuk menghiburmu. Aku tau para Giovinco berbakat dalam menikmati malam bersama kematian di pagi hari." Maksudnya adalah Ervo mengerti bahwa Darcy hobi membunuh wanita setelah ia tiduri. Klimaks yang fantastis. Walaupun Darcy pendiam dia tetaplah serigala yang buas.
"Baiklah. Aku akan memilih wanita yang paling menarik dari mereka.." Darcy menyeringai.
"Kau pantas menerima bayaran lebih.." Ervo mempersilahkan Darcy berjalan menuju ke mobil. Mereka akan segera berpindah tempat.
••••*••••
Laura hanya bisa pasrah mengetahui Emma Austen membatalkan janji temu mereka karena urusan pekerjaan, padahal dia sudah menunggu selama satu jam di kedai kopi. Meski ada sedikit kekecewaan, Laura mencoba memahami situasi serta kondisi kehidupan temannya itu.