Di meja makan, si kembar Lucas memperhatikan Darcy yang sedang menyantap lahap sandwichnya. Mereka sama sekali tidak mengenal pria asing itu. Pria tersebut memiliki wajah sangar, pakaiannya serba hitam dan senyumannya juga aneh. Sedangkan kedua orang tuanya tak mengatakan apapun tentang pria itu.
"Siapa kau?" Andreas bersuara sambil menunjuk diri Darcy tanpa takut. Berbeda dengan Andrew masih berusaha menjaga sikapnya agar orang tua mereka tidak marah.
"Jangan mencoba mengenalku." Darcy mengunyah kasar makanannya membuat Andreas berprasangka kalau itu semacam gertakan.
"Aku tidak takut padamu." Andreas membalas lantang memenuhi ruang makan.
"Terserah kau mau berkata apa." Darcy memilih mengabaikan karena cepat atau lambat Emely dan Alexander akan menendang dia dari rumah ini.
Penuh berani dan spontan, Andreas melempar garpu ke arah Darcy. Dia anak paling nakal melebihi kembarannya yang masih memiliki sebutir rasa takut. Namun mudah bagi Darcy menghindar serangan lemah itu. Membuat Andreas terkesiap menilai kalau Darcy sama sekali tak menggubris tantangannya.
"Jangan mencari masalah. Kau akan dihabisi oleh ibumu." Darcy mengambil kesimpulan bahwa darah Giovinco mengalir deras dalam diri Andreas. Seorang yang agresif dan sulit mengontrol emosi, bagaikan kuda liar yang harus dijinakkan.
Detik itu juga Andreas langsung diberi tatapan tajam oleh Emely, membuat dia sontak menundukkan kepala. Selama ini andreas tak pernah dimarahi oleh orang tuanya meskipun dia dan Andrew membuat kekacauan di manapun tanpa terkecuali di meja makan.
Darcy mengecap sisa saus pada jarinya kemudian meneguk segelas air hingga tandas. Diapun bangkit keluar dari ruang makan.
"Kau mau kemana?" tanya Emely waspada. Selama berada di kediamannya siapapun berhak ia disiplinkan. "Jangan mencoba mengganggu Laura. Meski aku tidak mengerti masalah kalian. Untuk sekarang jangan mengganggu ketenangannya."
Langkah Darcy masih berlanjut, dia pergi sambil menampilkan wajah kelam seolah dia hanya memikirkan keinginannya sendiri sedangkan orang lain pantas untuk jadi pelampiasan.
..............//................
'Reticulatus' Sebuah lambang ular mematikan dengan bobot berkisar 100 pon. Tidak seperti ular lain yang memiliki bisa beracun di mulutnya, meski bergerak lebih lambat karena dia mengincar mangsa besar namun predator ini memiliki kemampuan melilit mangsa hingga meremukkan tulang lalu menelannya secara utuh ke dalam perutnya.
Sebenarnya siapa yang perlu dia jadikan musuh dan siapa yang pantas menjadi sekutu? Hanya keyakinan dalam diri menentukan dan memberikan jawaban.
Ini bukan mimpi, terlalu nyata untuk bau amis dan menjijikan dari tetesan air limbah merembes dari langit-langit. Dia menoleh ke kedua tangannya dimana sedang mencengkram jeruji besi tua berkarat. Lalu kembali melihat sesosok orang asing menjulang tinggi dengan jubah hitam kemerahan sambil sekilas memamerkan senyuman terkutuk.