BAB 28

455 22 3
                                    

Sekitar tiga puluh menit Fira menangisi kepergian Fahri. Badannya kini masih lemas tak berdaya. Kedua sahabatnya pun membujuk agar masuk ke ruangan Fahri terlebih dahulu, untuk melihat Fahri yang terakhir kalinya. Akhirnya pun Fira menyetujui ajakan sahabatnya. Dengan dipapah Fira memasuki ruangan Fahri, dan ketika pintu dibuka.

Teeeeetttt

Dilihatnya ruangan sudah penuh dengan balon-balon. Ruangan yang seharusnya penuh tangis itu malah berubah suasana menjadi bahagia. Disana juga ada pria tampan yang berdiri dengn mmeegang bucket berisi snack. Ya dia itu Fahri, sebenarnya ketika dokter memeriksa itu Fahri telah siuman dari komanya.

"Fafa, kamuuu...," ujar Fira penuh kebingungan.

"Happy Anniversary sayang, maaf kadonya cuman snack. Soalnya malem-malem toko bunga tutup jadi tadi titip Farida deh buat beli dulu do minimarket," kata Fahri sambil memeluk erat Fira.

"Ihhh lo mah becandanya gk lucuu," ucap Fira sambil menangis bahagia.

"Maafin umi ya nak, ini semua juga permintaan dari suami mu ini. Dia siuman pertama kali yang ditanyakan adalah tanggal, eh ternyata hari ini anniv kalian yang ke 1. Semoga pernikahan kalian panjang umur ya nak, kalo ada masalah diselesaiin baik-baik yaa, jangan pake emosi," kata Fatimah panjang lebar

"Yeeeyy selamaat, udah satu tahun aja nih pernikahan lo," ucap Bela memberi selamat.

"Iya nih gue aja lupa, wkwkwk" balas Fira dengan senyum bahagia.

Mungkin kalian penasaran bagaimana Fahri yang seharusnya sudah tidak ada malah menjadi bangun kembali. Tenang saja author akan ceritakan kokk.

"Sabar ya pak, tenangkan hati anak bapak sudah melewati masa komanya. Sekarang anak bapak proses siuman, tolong jangan ditanyai yang berat-berat dahulu," dokter tersebut menjabar kan dengan gamblang.

"Ini seriuss dokk?" tanya Fauzan dengan raut wajah yang tak dapat diceritakan lagi.

"FAHRII ANAKKU," Fatimah mengeluarkan air matanya. Emosinya menggebu gebu.

Setelah masuk ke ruangan Fahri, Fatimah memeluk dengan erat. Air matanya yang jatuh di pipi Fahri membuat Fahri terbangun dari tidurnya. Fahri pun mengerjapkan matanya dan muncul senyuman manis dibibirnya ketika melihat wajah umi dan abinya disisinya.

Setelah mungkin lima belas lamanya, Fahri menanyakan tanggal kepada uminya. Betapa kagetnya ternyata hari ini adalah anniv pertamanya dengan Fira. Tanpa menunggu lama Fahri meminta uminya untuk menelpon Farida agar segera membawa perelngakapan seadanya. Untung saja Farida masih mempunyai balon milik anaknya dan dia membeli snack di minimarket sebagai kado sederhana untuk Fira.

"Ihhh lo tuh baru siuman udah nakal aja, kamu berarti denger dong gue nangis didepan tadi," ucap Fira kesal kepada suaminya.

"Wkwkkw, aku udah tahan tawa dari tadi, maaf ya udah buat kamu nangis lagi. Aku janji ini terakhir kali aku buat kamu nangis, insyallah kedepannya aku akan buat kamu tertawa," kata Fahri serius dan mengecup lembut kening Fira.

"Acieee, baikan nih ceritanya," kata Rani dan Bela bersamaan.

"Lo berarti nanti sudah boleh pulang??" tanya Fira

"Belum sayang, kata dokter tiga hari lagi aku akan dicek, kalo udah membaik nanti dibolehin pulang. Tenang nanti kamu pulang bareng aku kok," ujar Fahri sampil menyentil pucuk hidung Fira.

"Ihh apaan sih," Fira menahan malunya.

***
Tiga hari sudah berlalu, kini Fahri sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya. Fahri pulang bersama Fira dengan supir pribadinya, sedangkan Fauzan dan Fatimah mereka akan ke toko cabang jadi tidak bisa bersama. Dengan sangat bahagia Fahri dan Fira duduk berdampingan sambil bercanda ria. Kini cinta benar-benar telah menyatu. Tak ada lagi kata musuhan dalam pasangan Fahri Fira ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sholeh Dan Calon Sholehah (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang