BAB 1

3K 131 4
                                    


Fira mondar-mandir mencari keberadaan temannya karena mereka akan pergi bersama. Lima menit berlalu, wajah Fira mulai terlihat masam karena tak kunjung menemukan dua temannya. Tiba-tiba Fira dikagetkan seseorang dari belakangnya yang ternyata adalah kedua temannya.

“Darimana aja sih lo?” tanya Fira kesal

“Tadi gue sama Bela dipanggil sama Bu Dona katanya kalo kita mau lulus, skripsi kita gak boleh ada revisi.”jawab Rani dengan raut wajah ditekuk

“Gila tu dosen masuk kelas aja jarang, masak skripsi gak boleh revisi.” Fira ikut tersulut emosi

“Emang tuh dosen gila kali ya, terus gimana nih kita? gue takut dimarahin nyokap gue nih kalo harus ngulang lagi.” Bela mulai khawatir

“Gampang nanti gue bayar orang buat bikinin kita skripsi.” kata Fira setelah mendapat ide

“Mantul ide lo Fir, kalo gini kan tenang hati gue.” Jawab Rani dan Bela dengan tersenyum lebar

“Eh kita mau kemana nih” Tanya Fira

“Kalo karaoke enak nih kayaknya.” Jawab Rani

“Setuju gue dah lama gak karaoke nih.” Sahut Bela

“Oke kita berangkat.”

Tiga orang sahabat ini berangkat bersama menggunakan mobil milik Fira menuju tempat karaoke. Lima belas menit berlalu tetapi mereka belum sampai tujuan karena keadaan jalan macet total. Mereka sudah kesal dan mulut Bela yang tak berhenti mengomel.

“Gimana Negara mau maju kalo setiap mau pergi pasti macet mulu.” keluh Bela pada kedua sahabatnya

“Gimana Negara mau maju kalo lo terus terusan bolos kuliah mulu.” Canda Fira kepada Bela

“Eh ngaca dong lo kan juga sering Bolos kuliah.” Jawab Bela dengan kesal

“Udah udah pada bacot mulu nih berdua.” Sahut Rani

“Eh tadi waktu gue nungguin lo berdua gue ditabrak ama cowok.”Fira mulai bercerita

“Ganteng gak orangnya?” Sahut Bela

“Lumayan sih tapi kayaknya orangnya alim jadi gak pantes ama lo Bel.” Rani pun terkekeh mendengar omongan Fira

****

“Pak kertas HVS 1 pack ya.” ujar Fahr

“O ya, sama apa lagi?” tanya bapak penjaga fotokopi

“Stabilo dan spidolnya juga ya pak.”

“Ok siap.”

“Semua jadi berapa pak?” tanya Fahri kepada sang bapak

“Semuanya jadi Rp 50.000,00.”

“Ini uangnya pas ya pak.”

“Ok.”

Fahri langsung melanjutkan perjalanan menuju toko abinya. Karena dia mengambil jurusan bisnis, dia akan mengamati kinerja dari toko abinya. Dia mempunyai keinginan untuk bisa sukses mendirikan biro haji dan umroh. Setiap tahunnya Fahri juga berkeinginan untuk memberangkatkan beberapa fakir miskin untuk umroh. Belum selesai mengkhayal Fahri sampai di toko abinya. Dia meminta izin untuk mengamati kinerja dari toko abinya.

“Abi, Fahri minta izin untuk mengamati kinerja toko Abi boleh gak?” Fahri meminta izin kepada abinya.

“Untuk apa nak?” tanya Fauzan yang tak tahu menahu kalo tahun ini sang anak sudah sampai tahap skripsi.

“Untuk buat skripsi bi.” jawab Fahri dengan sopan

“Ooo buat skripsi, selama untuk kegiatan positif Abi bolehin.”

Sholeh Dan Calon Sholehah (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang