CHAPTER 7 "PERSEPSI SANG RAJA"

162 14 0
                                    

Ketika jeki berjalan menuju depan kelasnya..Ia pun berdiri di sudut kiri papan tulis..Dan ketika jeki berdiri..Felicya pun mengangkat tanganya..

"Pak...Saya juga tidak membuatnya...Apakah saya boleh jika berdiri seperti orang itu??," ujar felicya

"Hah?bukankah kau baru masuk hari ini....Kenapa kau ingin berdiri di sana??," ujar lelaki paruh baya yang berdiri di dekat meja paling depan.

"Aku ingin berdiri saja pak...Selain karna aku tak membuat pekerjaan rumah..Itu agar aku bisa melihat pekerjaan rumah ini di bahas dari dekat..!,"ujar felicya sembari berdiri kemudian berjalan mendekati jeki yang berdiri di depan.

" Jika kau berpikir begitu..Ya lakukan saja..!,"ujar lelaki paruh baya itu.

Ketika gadis itu berdiri di samping jeki...Jeki pun mulai mendapat perkataan yang merendahkanya dari murid-murid yang ada di sana..

"Hei..Coba lihat itu..Kenapa si " Malaikat itu",mendekati si sampah yang merupakan seorang penghancur keluarganya sendiri??,"ujar salah seorang murid berbisik dengan teman sebangkunya sembari menatap jeki dengan perasaan merendahkan.

"Sampah itu duluny adalah tuan muda yang sekarang telah bangkrut...!!seharusnya gadis itu tak mendekatinya...,"ujar salah seorang gadis di kelas itu berbisik dengan teman di dekatnya.

Jeki yang melihat itu...melihat tatapan yang merendahkanya di sertai perkataan yang mengatakan semua kebodohan dirinya yang sebelumnya..Merasakan energi negatif yang sangat kuat yang mulai berkumpul di dekatnya..

" Ho??sepertinya perasaan dendam aku yang sebelumnya sungguhlah mendalam...Rasa sakit yang di deritanya bahkan bisa mendatangkan energi negatif sebanyak ini??,"gumam jeki melihat banyaknya energi negatif yang berkumpul di dekatnya.

"Baiklah...Sekarang sebaiknya aku memulai penerobosan pengumpulan aura..Yang akan memasuki pengumpulan aura tahap awal raga aura..!," ujar jeki kemudian memejamkan matanya lalu berkonsentrasi menyerap aura negatif yang sedang banyak berkumpul di dekatnya.

Ketika jeki memejamkan matanya dan berkonsentrasi..Pelajaran pun di mulai..Dan pekerjaan rumah sedang di bahas di papan tulis...Para murid yang di tunjuk mulai memindahkan jawabanya dari buku mereka ke papan tulis di depan..

Felicya yang tadi melihat ke papan tulis..Melirik ke arah jeki..Dan sedikit terkaget melihat jeki yang memejamkan matanya dan sedang melakukan sesuatu..

"Hei...Sedang apa orang ini??di saat pembahasab pelajaran..Orang ini malah memejamkan matanya??dan kenapa aku merasa ada tekanan menakutkan di sekitarnya yang samar-samar??," ujar felicya menatap jeki keheranan.

Di saat para murid yang di tunjuk telah selesai memindahkan jawabanya ke papan tulis..Lelaki paruh baya yang menjadi guru yang mengajar di saat itu..Melihat ke arah jeki yang memejamkan matanya dan merencanan sesuatu..

"Baiklah..Karna jawaban telah di buat semua...Maka harus ada seseorang yang memeriksanya..," ujar lelaku paruh baya itu kemudian melirik ke arah jeki.

Felicya yang melihat guru lelaki paruh baya itu me lirik ke arah jeki..Mengetahui maksud dari guru itu..

"Hei..sepertinya bapak ini..Ingin menunjukmu untuk memeriksa jawaban-jawaban itu..Apakah kau mengerti??," ujar felicy membisikan sesuatu ke arah jeki yang memejamkan matanya.

Jeki hanya terdiam memejamkan matanya..Dan tak menjawab pertanyaan felicya..

"hah??kenapa orang ini diam saja?," ujar felicya keheranan.

"Hei jeki...Silahkan kau memeriksa jawaban di papan tulis itu..!," ujar lelaki paruh baya sembari memegang bahu jeki yang sedang memejamkan matanya.

Jeki pun tetap terdiam memejamkan matanya..

"Hei bocah...!!," ujar lelaki paruh baya itu memaki jeki.

Jeki pun tetap tak bereaksi..

"Hei bocah bajingan...!!Apa kau menantangku??," ujar lelaki paruh baya itu meneriaki jeki dengan perasaan kesal.

Jeki pun tetap diam memejamkan matanya..

"Pak..Sepertinya orang ini memiliki suatu masalah pak..Biarkan saya saja yang memeriksanya..!,"ujar felicya membela jeki.

" Hei sialan...Apa kau dengar???,"ujar lelaki paruh baya itu memaki jeki dengan suara yang sangat keras.

Kemudian jeki pun membuka matanya..Dan menatap tajam lelaki paruh baya itu..Dengan mengeluarkab sedikit aura membunuh yang lansung menjalar ke tubuh lelaki paruh baya itu..

"Hei??Aku ini bukan tuli....Apa kau tidak bisa tidak berteriak??Karna sejujurnya..Aku muak mendengar ocehanmu orang tua..!!!," ujar jeki menatap tajam lelaki paruh baya itu dengan mengeluarkan aura membunuhnya.

Mendengar perkataan jeki yang melawan guru yang di kenal sangat menakutkan itu,para murid di sekitarnya seakan tak percaya akan yang di lihatnya..

Kemudian lelaki paruh baya itu terpental mundur..dan merasakan perasaan takut ketika melihat jeki,yang mengeluarkan aura membunuhnya..

"Akh...Hah???Apa..Apakah yang terjadi??aku terpental mundur??Bocah sialan ini??apa yang dia lakukan..Kenapa tekanan bocah ini seperti bukan manusia??," gumam lelaki paruh baya itu melihat ke arah jeki yang sedang mengintimidasinya.

"Ehemz...Coba kau periksa jawaban di papan tulis..Jelaskanlah pendapatmu mengenai itu..!," ujar lelaki paruh baya itu membalikan badanya.

"Aku harus berhati-hati dengan bocah yang satu ini..Entah apa yang terjadi kepadanya..Namun tekanan yang di keluarkanya saja bisa membunuh seseorang..Apalagi kekuatan aslinya??,"gumam lelaki paruh baya itu dengan perasaan cemas.

" Aku tak perlu memeriksanya begitu lama,karna itu merepotkan..Jawaban yang benar hanya jawaban nomer 3,4,dan 2...Berarti jawaban yang nomer 1,5 adalah jawaban salah..!,"ujar jeki tanpa melihat ke arah papan tulis.

Mendengar perkataan jeki..Murid-murid yang lain pun secara spontan menertawakanya..

"Hahaha....Kalian dengar itu??si sampah ini bahkan berbohong..Sedari tadi ia bahkan tidak melihat papan tulis..Hahaha...Sampah ini mencoba menjadi sok pintar rupanya...!," ujar beberapa orang murid yang menertawakan jeki dengan merendahkanya.

"Hei sialan bisa diam......!!!," ujar lelaki paruh baya itu meneriaki murid-murid yang lain yang tertawa.



LANJUT BAB 4.....!!!

REINKARNASI RAJA SETAN(KING DEVIL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang