Volume 1 : Satu Awal Epilogue

149 12 0
                                    

Epilogue : Satu Awal yang Berakhir

“ Kenapa, Va-trio ? “

Tetesan darah mulai menitik membasahi tanah dimana Pertempuran Sarvial pernah berlangsung. Clara membalikkan badannya dan melihat Vatrio dengan pedang yang masih tertancap di dadanya.

“ Apa kamu tidak mencintaiku ? Apa semuanya hanya pura-pura ? Katakan padaku, Vatrio… “

“ Tidak, aku memang mencintaimu. Namun, perasaan dendamku punya andil yang lebih besar. Untuk mengalahkan dia… aku butuh kekuatanmu. “

Clara berjalan pelan ke arah Vatrio. Sedikit demi sedikit pedang yang tertancap di dadanya itu mulai bergeser hingga akhirnya lepas dengan sendirinya. Bersama dengan jejak darah yang dibuat Clara, dia semakin mendekati Vatrio hingga kini ia tepat berdiri depannya. Clara memegangi kedua pundak Vatrio. Napas Clara mulai pelan. Darah yang keluar dari lukanya tidak juga kunjung berhenti.

“ Sebenarnya kamu memiliki kebaikan dalam dirimu, Vatrio. Namun, balas dendam telah membutakanmu. Aku harap kamu tidak menyesalinya. “

“ Kalau begitu, Clara, ini perpisahan kita. “

Vatrio menusuk Clara tepat di jantungnya dengan tangan kanannya. Dengan begitu, Clara jatuh terbaring tak bernyawa. Dari tubuh Clara keluarlah sebuah titik hijau. Vatrio segera mengambilnya. Reyna masih shok melihat kejadian itu. Rio segera bangkit dan mengerahkan seluruh kekuatannya mengambil halberd Reyna. Rio melihat ke segala arah memastikan seluruh pasukan Lasilas dan Para Sentinel yang berada di area itu. Di hatinya sekarang terselip keinginan jika Para Sentinel, tidak, Kalion membantunya, semua itu sudah lebih dari cukup. Namun apa daya, semuanya terlihat sibuk.

Rio mulai berjalan perlahan ke Vatrio.

“ APA YANG KAU LAKUKAN VATRIO ! KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA INI ! CEPAT KATAKAN ! “

Kemarahan Rio tidak lagi terbendung. Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Clara, salah seorang “iblis” yang terus dia perjuangkan hidupnya itu terkapar tak bernyawa di depan matanya.

“ Ini semua salahmu, Holy Sentinel. “

“ Apa ? “

“ Ayahku terbunuh karena orang-orang mengira ayahku adalah Holy Sentinel. Juga adikku kau sakiti. Kau sumber masalah dari semua ini. Kau menghancurkan keluargaku ! Kami tidak salah apa-apa kenapa harus menerima ini semua ? “

“ Adikmu ? Aku tidak pernah menyakiti seorang pun ! Meskipun ku akui bahwa ayahmu korban dari kesalahpahaman tentang diriku, tapi aku tidak bermaksud apapun ! “

“ Kalau begitu bagaimana kau menjelaskan tentang adikku, Fania ? “

“ Adikmu, Fania ? Fania Aklis maksudmu ? Setahuku dia hanya mempunyai saudara laki-laki yang bernama Edward Aklis. “

“ Selamat, kamu bertemu dengannya sekarang. “

“ Bagaimana mungkin ini bisa terjadi ? “

“ Setelah ayahku meninggal, dan ibuku juga telah lama meninggal, aku tinggal bersama adikku di panti asuhan. Lalu aku diadposi oleh keluarga Barmius. Semuanya baik-baik saja hingga adikku berubah menjadi iblis tepat di depan mataku. Kau mengubahnya menjadi iblis ! “

Tier 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang