pt. 24 - Rilis

360 56 21
                                    

***

Sesibuk apapun dirimu, jika sedang dalam sebuah hubungan yang serius, maka komunikasi yang tetap terjaga adalah yang paling penting meskipun terhalang jarak yang jauh.

Jiyeon sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaannya sebagai make-up artist yang mana, atasannya ini senang sekali menendang Jiyeon demi pekerjaannya ke tempat yang jauh, seperti luar kota sehingga Jiyeon terpaksa harus berhubungan jarak jauh dengan Eunwoo. Padahal Jiyeon ini MUA pribadi kekasihnya, tapi sialannya gara-gara pekerjaannya itu posisinya harus diganti oleh orang lain.

Untungnya yang mengganti posisi Jiyeon sementara itu cowok yang agak gemulai. Jiyeon agak berpuas diri karena bukan perempuan yang kemungkinan besar akan menggoda kekasihnya. Hell no, Jiyeon tidak akan membiarkan hal itu terjadi!

"Ugh... Nyebelin banget sih! Modelnya gak abis-abis, dateng terus! Mana gak diem pas lagi dirias!" Gerutunya kesal sambil membenarkan riasannya di toilet.

Grace terkikik geli karena teman satu profesinya. Memang benar, model yang terkenal dan merasa lebih tinggi daripada MUA akan bersikap seenaknya sehingga hal seperti Jiyeon barusan itu sudah wajar. Bukan Jiyeon saja yang sering mengeluh, tetapi Grace sendiri juga sering.

"Terus kenapa aku harus diusir sejauh ini coba?! Pulau Jeju! Mana Cha Eunwoo mau comeback dua minggu lagi! Aku gak mau ketinggalan showcase comebacknya! Huh, ini semua gara-gara si nenek lampir yang seenaknya memerah tenaga aku yang udah overwork selama 1 bulan penuh! Gara-gara dia juga aku gak bisa nge-fangirl dengan leluasa! Nyebelin banget!"

"Buset dah, itu ngomel apa pidato? Panjang bener." Ejek Grace sambil tertawa pelan.

"Ya habisnya waktu aku buat nge-fangirl harus dipake ngerias muka model centil itu! Huh! Kesel banget! Pengen makan orang!"

"Udah udah, daripada marah-marah terus lebih baik kita pergi ke luar buat cari angin, cari makan, terus cuci mata." Sahut Grace.

Jiyeon mengernyitkan dahinya. Cuci mata? Itu bukan hal yang sering Jiyeon lakukan karena selama ini Jiyeon mencuci matanya dengan memandangi foto kekasihnya dan berhalu ria (padahal dirinya itu sudah menjadi kekasih dari idolanya sendiri). Well, seorang fans tetaplah seorang fans, dan sebagai tukang halu sejati, Jiyeon terus berhalu ria dan melupakan fakta tersebut.

Aneh memang. Tapi mau bagaimana lagi? Rasa bucin Jiyeon sebagai fans lebih besar dibandingkan sebagai kekasih. Untungnya Jiyeon bucin pada satu orang yang sama. Kalau tidak, Cha Eunwoo pasti akan uring-uringan.

"Nyari makan kemana? Rame banget tau di sini."

"Liat-liat aja dulu, siapa tau nemu makanan favorit." Ujar Grace.

Jiyeon mengibaskan tangannya asal dan menggelengkan kepalanya. "Aku sih suka semuanya. Terlebih lagi kalo makanan gratis."

"Ooohh maksudnya ini kamu pengen aku traktir gitu?" Balas Grace menoleh pada Jiyeon dengan alis yang terangkat sebelah.

"Ya itu juga kalo kamu mau."

"Biasanya orang yang pengen ditraktir itu suka malu-malu pas mintanya, tapi kamu kayak gak punya malu gitu."

Jiyeon tertawa mendengarnya dan merangkul bahu Grace gemas dan mencari stand makanan yang menurutnya cocok untuk jadi pengisi perutnya yang kosong. Setelah puas memilih makanan yang akan mereka makan, Jiyeon dan Grace segera mencari tempat duduk yang kosong dan mulai acara makan makan siang mereka ditemani obrolan ringan seputar pekerjaan atau hal lain. 

Well, terkadang mereka juga membicarakan obrolan yang biasa para gadis lakukan di setiap perkumpulan. Tentu saja mereka bergosip ria. Mulai dari membicarakan atasan mereka yang menyebalkan dan selalu kentut sembarangan sampai membicarakan salah satu model papan atas yang sudah terkenal dan mulai Go International tetapi mempunyai kekurangan yaitu kakinya yang super bau sehingga perempuan ribet itu selalu merepotkan asistennya, belum lagi saat umpatan yang perempuan itu keluarkan kepada asistennya, mampu membuat gendang telinga Jiyeon sakit. 

Boyfriend✔ || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang