pt. 9 - Musim Semi

569 106 50
                                    

Today's soundtrack is

Red Velvet - I Just

***

"Jiyeon, kenapa kamu melamun terus dari tadi? Ada apa?"

"G-gak apa-apa kok! Mana sini orangnya biar aku yang rias lagi."

"Sudah pergi."

"Ah, kenapa?"

"Kamu daritadi aku panggil malah melamun! Untung ya lagi di acara yang ga begitu mendesak, kalo iya aku potong leher kamu!"

Jiyeon masih merasa tidak percaya dengan kehadiran Cha Eunwoo yang mendadak ini. Selama menjadi fansnya, Jiyeon memang selalu berharap bisa bertemu dengannya secara langsung mengingat Eunwoo belum pernah mengadakan acara hi touch yang biasa dilakukan oleh idol.

Jantungnya berdebar-debar kencang dengan kedua tangan yang gemetaran. Sangking gugup dan senangnya dalam satu waktu, dia bertingkah aneh hingga kehilangan fokusnya.

Dia membereskan peralatan makeup yang dia bawa setelah selesai merias satu persatu artis dan idol yang datang hari ini. Tangannya terasa agak sakit karena terus menerus bergerak, memoleskan makeup pada wajah para public figure itu.

Dia mengambil plester hangat dan menempelkannya di pergelangan tangannya. Setelah itu dia dipanggil oleh atasannya untuk segera menemui dirinya.

"Kenapa?"

"Kau diminta oleh manajernya Eunwoo untuk meriasnya lagi. Kudengar, Eunwoo sendiri yang memintanya."

"H-hah?! M-masa aku?? A-aku ini masih a-amatiran, n-nanti kalau wajahnya kenapa-kenapa bagaimana??!!"

Meskipun dia bilang begitu, sesungguhnya dia sangat senang karena bisa sekali lagi melihat Eunwoo lebih dekat lagi. Sebagai fans, Jiyeon sangat mengagumi Eunwoo. Sekarang Jiyeon hanya melihat Eunwoo sebagai idolanya, bukan sebagai teman semasa kecil hingga SMA itu.

"Eunwoo memilihmu berarti dia merasa nyaman dirias olehmu. Kau tau sendiri 'kan kalau Eunwoo itu paling tidak suka dirias oleh perempuan. Aneh memang tapi itu kenyataannya."

"M-mwo? Kenapa kedengerannya kayak dia punya phobia sama cewek..." Balas Jiyeon.

Tapi kalau memang Eunwoo phobia terhadap perempuan, mana mungkin dia menyatakan cintanya pada Jiyeon.

Atau jangan-jangan karena perasaannya digantung oleh Jiyeon, Eunwoo jadi phobia terhadap perempuan?!

"Mati aku!"

"Mati kenapa? Sudah cepat pergi ke sana! Bawa peralatannya juga!"

"Tapi aku akan dapat bayaran 'kan untuk yang ini?"

"Astaga, kenapa kamu malah mikirin hal itu? Cepat pergi, waktunya mepet!"

Bahu Jiyeon merosot sambil membuang napasnya dengan berat. Sekarang dia diserang berbagai macam spekulasi yang aneh-aneh karena terlalu parno, padahal apa yang dia pikirkan itu belum tentu benar.

Dia berjalan menuju ruang tunggu Eunwoo. Pintunya tertutup rapat, rasanya seperti akan masuk ke ruangan BK untuk mendapatkan ceramahan dari guru BP. Tangannya terangkat dan menarik knop pintu tersebut, begitu dibuka dia melihat Eunwoo sedang duduk di kursi depan meja rias sambil memainkan ponselnya. Side profile anak itu memang tidak main-main, sorot matanya yang tajam, hidung mancung dan tajam, rahangnga yang tegas serta bibir merah mudanya terlihat sangat seksi.

Boyfriend✔ || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang