16

954 176 10
                                    

Koridor dengan gawangan klasik dan pilar pilar tinggi menjulang mencetak bayangan dari teriknya matahari pukul sembilan di Revelhouse,

Barisan Tingkat satu mendongak bingung ke beberapa arah, ada yang tak biasa dari sekolah mereka pagi ini, Revelhouse mungkin sekolah dengan tingkat keamanan paling tinggi diseluruh benua, tapi beberapa orang berseragam dengan senjata lengkap terlihat berjaga-jaga di beberapa sudut dan menara, penembak Jitu juga turun mengamankan rooftop milik revelhouse,

"Auchh!"

Yeji terkantuk sedikit, Seulgi didepannya tiba tiba berhenti,

"Kau tidak papa?"

"Ah.. nde aku tidak apa-apa sunbaenim"

"Kedengaran aneh Hwang Yeji"

Mereka berdua terkekeh, lalu berjalan kembali dengan barisan yang teratur menuju Hall, beberapa orang berseragam yang membuat jalan mereka berhenti tadi mengikuti dengan gestur dingin mengapit Irene, Wendy, Rose dan Jisu.

Yeji bisa dengan Jelas mendengar Helaan jengkel Seulgi di hadapannya, hari ini semuanya terlihat aneh, semua putri kepala negara dikawal dengan ketat mulai pagi tadi, acara puncak akan diselenggarakan malam nanti dan sepertinya para orang tua ingin menunjukkan gengsi dan powernya di Sekolah ini.

...

...

...

Tribun mulai bergemuruh begitu dua tim yang masuk di babak final pertandingan bola Volley keluar menuju lapangan, tidak seperti pertandingan Lain, hari ini semua penghuni revelhouse tumpah ruah memadati Tribun penonton untuk menyaksikan pertandingan terakhir, tak ada pertandingan lain yang dilakukan hari ini selain Volley, sementara pertunjukan musik klasik akan dilaksanakan malam nanti dengan seluruh tamu maha penting yang akan datang,

"Kau baik-baik saja??"

Rose menoleh ke arah Yeri yang pucat,

"Aku sepertinya menyesal harus melakukan revenge"

Lisa membusungkan dadanya percaya diri,

"Jangan biarkan bola mati dilapangan sendiri, ayoo kita kejar sampai bangku tribun!!"

"NDEEE!!!!"

PRRRRIITTTTTT!!!!

Peluit panjang tanda dimulainya pertandingan volley juga memulai panasnya suasana di Tribun penonton, pendukung kini terbagi menjadi dua, yang mendukung peraih point terbanyak adalah yang paling ribut serta paling bersemangat dan yang mendukung dengan kemapuan bermain hanya bersorak seadanya karena diisi oleh anak anak kepala negara yang tengah dikawal ketat oleh pengawal mereka

Lawan dari tim asrama lantai dasar sudah unggul 3 point hanya dari serve keras yang tajam, tribun makin padat dan panas, begitu bola akhirnya kembali kearea lawan semuanya berteriak histeris, pagar defense milik lawan yang kokoh bisa dibobol oleh umpan tosser cantik yeri yang langsung mendapatkan smash keras dari Joy.

Permainan alot dengan set yang panjang itu belum berakhir, menjelang akhir set ketiga tim jihyo sudah unggul 5 point, 13-18

wajah ngos ngosan mereka tampak putus asa, sudah beberapa kali pergantian pemain untuk menyesuaikan pola bermain tim dengan pagar defense yang menyeramkan itu tapi tetap saja mereka begitu mudah mencetak poin,

"Sampai kapan kita harus menahannya??"

Sangat terengah Joy menyeka peluhnya mulai pesimis, ia bermain 3 set penuh dengan Yeji yang juga sudah mulai lelah

"Ini tidak imbang sama sekali"

Jisoo menatap arlojinya gelisah, harusnya Yuna dan Seulgi sudah selesai dengan lukisannya

[SEULGI x IRENE] THE HEIRS || FINALLY ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang