Seulgi terdiam lama di sungai tempat kejadian dinihari tadi, yang lain sudah bergerak beberapa saat lalu, sementara dia belum memutuskan akan kearah mana, dan memilih merekonstruksi kembali apa yang dikatakan wendy melalui sekelabat bayang bayang dalam benaknya,
pagi ini air Sungai mengalir pelan, arus saat malam hari akan deras dan riakan yang ribut itu mungkin saja memudahkan penculik Irene bergerak bebas dalam senyapnya malam, dibeberapa bebatuan masih menyisakan tetesan darah yang sudah kering dari luka Wendy,
jika ada yang mencoba menyerangnya, Irene tak mungkin pingsan begitu saja dengan satu kali serangan, Intuisi Bae Joo hyun itu sangat tajam, pemegang sabuk hitam yang sudah menguasai banyak jurus, tiga orang yang menyerangnya akan sangat sulit untuk membuat kuda kudanya bergeser, bahkan Ia pun mengaku kalah, barangkali Mereka datang dari seberang sungai, bisa saja Wendy akan melihatnya jika sosok itu datang dari arah yang sama dari tempat mereka,
Apakah ia dibius dan berusaha membela diri sebelum benar benar tak sadarkan diri, batu batu besar itu memudahkan persembunyian mereka sebelum menjatuhkan Irene dan menyerang Wendy, katakan saja mereka tidak sendiri,
Simpulan-simpulan itu masih samar, tidak ada petunjuk apapun membuat kepala Seulgi nyaris pecah, Intuisinya menjadi tumpul, dikepalanya cuma ada pertanyaan kenapa mereka menculik Irene?? Kenapa harus Irene?? Apakah Revelhouse tahu kejadian yang menimpa regunya??
Tak ingin membuang-buang waktu, Seulgi menuruti intuisinya menyeberangi Sungai, menyusuri hutan, mengingat tak ada jejak basah dan becek disepanjang pinggiran sungai di sisi yang mereka tempati, feelingnya kuat untuk menyisir hutan di seberang,
Langkah panjangnya menggaris semak belukar yang rapat dan menyesakkan, hutan yang belum tersentuh sama sekali tapi ia yakin ada sesuatu yang dapat ditemukan didalamnya, hanya feeling saja,
Ia mengeratkan carrier dipunggungnya menyusuri hutan terus ke dalam semakin ditelan rimbunnya hutan, celah-celah matahari yang minim dari daun pohon pohon yang lebar dan tinggi membuat dingin dan lembabnya suasana tersebut meremangkan bulu kudukya, ia juga tak peduli matanya mulai panas dan berair karena tak tidur sejenak pun.
Asal tahu saja, tadi itu, baru saja Irene menyentuh pipinya, baru saja! tidak berselang 10 menit dari teriakan Wendy,
jika Irene tak menolak ditemani olehnya mungkin saja mereka sudah mengabiskan segelas coklat panas yang mereka bagi berdua secara diam diam, melanjutkan pertempuran dengan regu lain dan berjuang membakar api unggun bersama regunya,
entahlah apa yang regu lain lakukan sekarang dan apa yang sekolah rencanakan pada mereka saat ini, kenapa sepertinya mereka diam saja.
ia pun tak dapat berbuat banyak, arah yang ditujunya belum tentu akan menemukan Irene, teman regunya yang lain apakah akan berhasil menghadang mereka, apa yang akan menimpa Irene jika mereka terlambat menyelamatkannya, baik baik saja kah Irene?Apakah ini ulah ayahnya?? Apakah menyangkut hubungan panas pemerintah dengan pihak opisisi, sampai separah itukah situasi pemerintahan hingga membuat Ia dan Irene jadi sasaran, Seulgi mengepalkan tangannya emosi, menggeleng tak percaya, ia menggigit bibirnya merasa kecewa, tiba tiba saja ia merasa sedih, kenapa tak dari dulu salah satu dari mereka tidak disekolahkan disana??
seulgi menggeleng tak ingin percaya, tak mungkin, ini bukan dari pihak mereka
Ia menyeka setitik air mata yang berhasil lolos disudut matanya, ia merasa begitu terpukul , perasaan saling mencintai namun tak bisa bersama ini terlalu membebani hatinya,Selesai dengan monolog melankoliknya, Seulgi mempercepat langkahnya terus menyurusi hutan, meski semakin dalam ia susuri dan semakin nihil hasil yang ia bayangkan, ia tak mau menyerah, kontur pijakan hutan yang menanjak dengan akar akar besar ditanah kadang membuatnya nyaris jatuh, belum bebatuan tajam membuatnya memutar mencari jalan lain yang lebih lapang atau sesekali memanjati akar untuk mencari pijakan menyamankan kakinya melangkah,
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEULGI x IRENE] THE HEIRS || FINALLY END
Fiksi Umum"SELAMAT DATANG DI SEKOLAH PARA PEWARIS" sekolah asrama wanita yang misterius, romantisme yang tak terelakkan, pesona pesona para pewaris yang bergelora,