5

3.1K 418 19
                                    

Kotak yang disasar Jisoo rupanya membawa mereka untuk memilih truk dengan tujuan distrik pangkalan udara Korea selatan, semuanya turun dengan ketegangan yang mencekam, hentakan aba aba tegas yang diberikan mayor beberapa detik setelah kaki mereka menginjak area itu membuat mereka bungkam,

Barisan dirapihkan, hukuman awal dari ketidakdisiplinan regu serta barisan yang kacau harus rela mereka terima begitu memasuki pangkalan udara, keringat dingin membanjiri punggung mereka dalam keadaan cuaca peralihan musim yang lembab ini, nafas memburu yang sesak karena hukuman scottjump dan push up puluhan kali itu mereka telan mentah mentah,

pasrah, mereka pasti akan menemukan hal mencekam macam begini cepat atau lambat, yang lebih sadis akan mereka temukan di hutan belantara khas pelatihan dasar jamuan selamat datang dari Revelhouse,

Pasukan baru bernomor inisial 0116 dengan nafas yang memburu dan panik tampak berusaha sekali menyembunyikan ketakutannya yang mencekam, Umpatan umpatan khas untuk menekan emosi dan rasa dongkol mereka sudah di lancarkan dari tadi, salah tidak salah akan tetap mendapatkan hukuman membuat dada mereka makin bergemuruh ngilu,

tapi karena teman-teman seregunya tak bergeming, maka dengan tekadnya yang sedikit ciut ia berusaha untuk tak menundukkan kepalanya, meski air matanya sudah hampir tumpah dari tadi dan sudah ribuan kali ia meraung raung memanggil nama ibunya di dalam hati, ia akan tetap mengikuti  teman temannya, meski jauh dari lubuk hatinya ia menyerah dan mengakui dirinya memang pengecut untuk hal seperti ini,

tak menyangka akan seperti ini neraka yang ia temukan di Revelhouse, ia sudah rela mau menyulam lusinan switer di musim dingin sebagai tugas akhir di sekolah yang ia kira akan menjadi mata pelajaran paling favorit di sekolah perempuan elite sekelas Revelhouse,

Mempersiapkan dirinya untuk mati bosan dalam belajar menyeduh teh secara profesional seperti kebanyakan sekolah sekolah elit perempuan di prancis, ikhlas belajar tatakrama klasik khas wanita bangsawan yang dianggapnya akan membuat ia kehilangan karakter sebagai kaum millenial,

0116 salah kaprah,

tidak ada yang seperti itu Revelhouse, ia tak bisa lari, yang harus di lakukan sekarang hanya menguatkan hatinya untuk sesuatu yang lebih buruk nanti, melihat teman temannya tak gentar dengan segala macam tekanan dan betapa susah payahnya mereka untuk tetap melanjutkan pelatihan ini bersama, ia percaya bahwa semuanya akan baik baik saja,

...

...

...

Regu 1 digiring untuk segera masuk di kabin pesawat setelah memasang parasut di punggung masing masing, tidak kuasa menahan betapa menegangkannya hal yang akan terjadi nanti membuat mereka terbirit birit ketakutan, tak ubahnya seperti cadet junior disebuah akademi militer, mereka pasrah akan di terjunkan kemana, peralatan terjun sudah melekat erat, pintu kabin di tutup dengan debuman keras, deru mesin akan lepas landas membuat nyawa mereka seperti akan meninggalkan raganya begitu saja,

sudah tidak ada yang berani berkomentar, semuanya pucat pasi bagai manusia tak memiliki harapan hidup, pelatihan dasar di semester lalu tidak seperti ini dan mereka tak memiliki pilihan lain bahkan untuk pulang,

"Kau baik baik saja??"

Jennie membaca raut pucat pasi Irene yang duduk di hadapannya, bibirnya biru, ia kehilangan separuh nyawanya begitu melangkah masuk ke dalam kabin, Irene menggeleng lemah, cengkraman di celananya tercetak jelas, ia sangat takut,

"0103!!"
"0116!!"

"Andwae!"

"...!"

Nomor identitas Jenie dan Jisoo di sebut lantang, Jisoo mencicit Ketakutan, dia juga sangat takut ketinggian sama seperti Irene, luntur sudah wajah ceria nan energic yang ia bawa dari tadi, Seulgi yang menyadari kawan karibnya phobia pada ketinggian hanya menepuk punggung Jisoo pelan, mereka tak ada waktu untuk berlama lama saling mengkhawatrikan satu sama lain,

[SEULGI x IRENE] THE HEIRS || FINALLY ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang