"Rubyjane Jennie Kim?? Nuguya???"
Jisoo mengernnyit bingung, dibawah namanya tertera nama yang begitu asing, Mereka bertiga berpandangan penasaran didepan Layar besar yang telah memunculkan jadwal pelatihan dasar dan regu yang telah di bagi lewat website sekolah,
"Ahh.. kali ini penentuannya berdasarkan DOB ya...?"
Hirai Momo berceletuk menemukan tanggal lahir Jisoo tertera tepat disebelah, penentuan regu biasanya di acak, hal yang selalu menarik rasa penasaran karena mereka tak akan pernah tahu masuk di regu mana,
pelatihan dasar tingkat 2 ini bersifat semi militer, yang akan diakhiri dengan acara api unggun bersama, meskipun sangat mengerikan untuk mereka jalani namun termasuk bagian dari kegiatan sekolah yang paling mereka tunggu tunggu, kali ini urutan regunya di bagi sesuai bulan lahir, pelajar yang lahir di triwulan pertama menjadi satu regu, dan itu berarti,
"OHWW SHITT!!"
...
...
...
"Ibu harap kau akan betah disini, ini tidak akan lama,"
Mata sendu yang terlihat tak peduli itu tetap saja membuang pandangan malasnya ke jendela, bunga sakura yang berhamburan pelan tertiup angin musim gugur begitu indah, ia tersenyum sekilas meski perasaanya tampak kacau dari malasnya ia menyela pembicaraanya ibunya tentang tetek bengek kemewahan sekolah ini dari awal perjalanan,
pucuk mension yang dari tadi di ceritakan oleh sosok paruh baya disampingnya itu akhirnya menyembul setelah beberapa saat lamanya gerbang kokoh itu terbuka otomatis,
seluas apa sekolah ini??
Dadanya makin kacau dengan detak jantung yang tak beraturan, akhirnya tiba saatnya ia benar benar akan terisolir dari dunia luar, berakhir sudah kehidupan bebasnya sebagai remaja populer di seluruh paris, kini ia harus menjalani sekolah konservatif yang begitu cupu khas sekolah khusus perempuan, tahun tahun berikutnya sudah pasti bagai di Neraka,
Pintu mobil sudah dibukakan dari tadi, namun ia tak mau turun, hawa dingin khas bangunan batu marmer yang menyapa wajahnya membuatnya meremang seketika, matanya mulai basah dengan hidungnya yang merah menahan tangis, dengan sabar ibunya tetap menunggu di dekat tangga untuk ditapaki bersama putrinya yang akan memasuki sekolah,
"Jennie...
....please~"
Dengan hati yang kacau mau tak mau Jennie yang di panggil ibunya dengan sabar akhirnya turun, koridor koridor kokoh yang menawan terlihat begitu menyeramkan seakan hendak mencengkramnya meremukkan tubuh mungilnya, mereka berbelok menuju ruangan kepala sekolah, bagaimanapun ia menghiraukan semua yang tersuguhkan dihadapannya, bangunan ini indah dan prestisius membuat Jennie beberapa kali berdecak kagum dengan kemegahannya,
tapi kemana semua murid muridnya?
Jennie menarik diri dari obrolan ibunya bersama seseorang yang bernama Tiffany Young, ia tak sengaja membaca ukiran nama itu tercetak kokoh dari batangan emas kaku yang dingin dan terlihat classy, tapi melihat ruangan ini penuh dengan hiasan beludru lembut dan sutra yang nyaman dengan ornamen berwarna pink, sedikit banyak ia mulai merasa relaks,
ia sudah masuk disekolah ini, merengek meminta ikut ibunya pulang adalah hal kekanak kanakan yang tak akan pernah ia lakukan meski terbersit dipikirannya beberapa saat lalu,
"Akan ku ajak berkeliling sekolah dengan president student Revelhouse, Park SooYeong!,"
Sosok dengan senyuman cerah memperlihatkan kharisma yang menawan namun tetap lucu itu entah darimana tiba tiba muncul di hadapan mereka,

KAMU SEDANG MEMBACA
[SEULGI x IRENE] THE HEIRS || FINALLY END
General Fiction"SELAMAT DATANG DI SEKOLAH PARA PEWARIS" sekolah asrama wanita yang misterius, romantisme yang tak terelakkan, pesona pesona para pewaris yang bergelora,