76' Sadar

2.6K 414 232
                                    

Halo semuanya 👋👋

Apa kabar? Masih semangat baca buku ini kan? 😊

Aku mau minta maaf kalau misalnya disini ada readers yang sekolah di jurusan kesehatan atau yang mengerti tentang cerita di part ini, kalau ada kekurangan maafin aku ya, aku udah search juga di google tapi takutnya ada yang kurang, aku mau nanya sama orang yang lebih paham tapi sayangnya aku gak punya teman yang paham, jadi mohon maaf ya, kalau ada yang salah komen aja nanti aku perbaiki 😔😊🙏

Jangan lupa komen dan vote di part ini ya, aku tunggu😊

Selamat membaca 😊😆

Pagi ini Jihoon sudah di pindahkan ke ruangan rawat inap kelas VVIP, jangan tanya ini permintaan siapa? Yang pasti ini kemauan Jennie, dia gak mau anaknya dapat perawatan biasa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Jihoon sudah di pindahkan ke ruangan rawat inap kelas VVIP, jangan tanya ini permintaan siapa? Yang pasti ini kemauan Jennie, dia gak mau anaknya dapat perawatan biasa saja.

Dan sekarang Jihoon lagi santai di atas ranjangnya sambil nonton tv.

Tadi pagi dia baru sadar dan orang pertama yang dia tanya bukannya Hanbin, Jennie atau saudara yang lain tapi Karina.

Flashback

Tiba-tiba jari Jihoon bergerak dengan perlahan, karena Jennie sekarang ini sedang berada didalam ruangan laki-laki itu tanpa pikir panjang wanita itu segera menekan tombol call nurse untuk memanggil perawat yang ada di rumah sakit.

Tidak lama kemudian dokter datang bersama beberapa perawat padahal sekitar satu jam lalu perawat datang ke kamar untuk mengchek keadaan laki-laki itu.

Jennie pun mundur beberapa langkah ke belakang untuk memberikan akses pada dokter dan perawat itu itu.

Jennie berdoa di dalam hatinya agar Jihoon tidak mengalami hal buruk. Dokter itu sigap memeriksa Jihoon mulai dari denyut nadinya, matanya dan lain sebagainya.

Dan kini Jennie mulai was-was karena dokter  tak kunjung selesai memeriksa Jihoon anaknya.

Tubuh Jennie gemetar, dia sangat takut sekarang. Bahkan sesekali ia melihat kearah Jihoon dan dokter yang sedang melepaskan beberapa alat yang ada di tubuh laki-laki itu.

Dan tidak lama kemudian, dokter itu berbalik menghadap kearah Jennie yang terlihat sangat panik

"Alhamdulillah pasien sudah sadar" kata dokter itu dan Jennie langsung mengucap syukur di dalam hatinya

"Alhamdulillah, makasih banyak ya dok" kata Jennie sembari menahan dirinya agar tak menangis.

"Iya sama-sama buk, dan sekarang pasien sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat inap. Dan silahkan ibu urus  administrasi untuk pemilihan kamar rawat inapnya, setelah itu pasien akan kita kontrol secara berkala sebelum di izinkan untuk pulang ke rumah" kata sang dokter

Daddy || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang