Halo teman - teman ! Bagaimana ni kabar kalian ? Kali ini aku dateng dengan cerita baru yang beda genre ya. Selamat membaca, semoga suka ☺️
🪐
Gemuruh menggema diseluruh ruang kelas sekolah menengah atas, tanda para siswa sedang belajar keras.
S
eorang siswi menyelipkan headset ke telinganya dan mulai merapalkan kosa kata bahasa Inggris dengan santai. Tak lama, teman - teman sekelasnya berlari ke balkon ketika terdengar teriakan.
Ia mengikuti teman - temannya ke depan. Begitu tau apa yang terjadi, jantungnya berdebar. Matanya memaku sesaat. Lalu ia berlari turun menuju halaman.
Sambil menahan sesak, ia menguatkan kaki dan matanya untuk mendekati objek perhatian seluruh siswa itu.
Ia berhenti sambil menetralkan nafas dan degupan jantungnya, ia berjalan lemah lalu menanggalkan jaketnya menutupi mayat sahabat baiknya yang beberapa detik lalu menjatuhkan diri dari lantai tiga, lantai kelasnya.
Tak ada yang berani mendekat kecuali dirinya. Ia menangis lirih menggenggam tangan yang berlumur darah itu.
🪐
Seorang gadis berparas lembut terbangun dari tidurnya dengan keadaan rumah yang tenang. Tak ada bisinb dari mama atau ayahnya. Ia mendudukkan dirinya ditepi ranjang. Menit selanjutnya dia sudah cantik lalu berangkat ke sekolah.
Ia berjalan santai sambil menggumamkan kosa kata bahasa Inggris. Lagi.
Fenomenanya sudah dimulai.
Jika mengingat kemarin, ia terlalu paham mengapa sahabatnya memilih jalan mati seperti itu, ia sudah tak kuat. Ia tak ingin merasakan lagi di kunci di toilet, rambut dijambak kasar, dipukuli wajah dan perutnya. Ia menyerah dengan itu semua.
Sahabatnya adalah salah satu korban pembulian.
Setelah menghabiskan waktu istirahatnya di kantin, gadis headset yang terkesan dingin itu masuk kedalam kelas. Seluruh pasang mata siswa di kelas fokus kearahnya saat ia berjalan ke kursinya.
Tentu saja, mereka sudah menyiapkan kejutan. Segerombol anak dipojok kelas menyeringai puas ketika melihat gadis itu menatap kursinya.
Telur busuk dan tepung bercampur jadi satu di kursinya. Padahal pelajaran segera dimulai sampai akhirnya guru datang dan mempersilahkan semuanya untuk tertib. Namun gadis itu masih diam memandang kursinya tanpa ekspresi.
"Lia, kenapa masih berdiri ?"
Lia, ya. Namanya Lia.
Ia berbalik menatap guru itu masih dengan wajah datarnya. "Maaf bu, saya minta izin untuk membersihkan kursi saya."
"Ada apa ?"
Lia mengangkat kursinya dan memperlihatkan pada gurunya agar bisa melihatnya sendiri.'apa yang akan dilakukannya ?', batin teman sekelas.
"Entah hewan macam apa yang buang kotoran di kursi saya. Namanya juga hewan, pasti tidak tau tata krama."
Satu siswa perempuan yang berada di pojok merasa tertohok. Ia melunturkan seringaiannya karena ia merasa harga dirinya jatuh karena gadis yang ia buli itu.
Berarti dia bukan saingan biasa, batinnya.
🪐
Untuk pemanasan dulu ya updatenya. Terima kasih sudah baca. Jangan lupa voment. See you, guys !
KAMU SEDANG MEMBACA
BE BETTER [Lee Know ♡ Lia]
FanfictionGadis ini jatuh pada rasa sepi, kecewa, sakit dan hampa, tiba sang Adam datang membawa sinar hangat pembawa senyum masa depan. "Hai tampan ! Aku ingin selalu berada dalam dekapan mu. Aku menginginkan mu di kehidupan ini." "Aku tau. Makanya jangan pe...