18•

521 91 9
                                    

***Pagi ini Jeongwoo sudah duduk nyaman di kursinya setelah mengantarkan Dahyun ke kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Pagi ini Jeongwoo sudah duduk nyaman di kursinya setelah mengantarkan Dahyun ke kelasnya. Ia memainkan hpnya mengescroll beranda instagram.

Haruto dan May memasuki kelas. Jeongwoo melirik sebentar dan kembali fokus ke hpnya. Haruto duduk disamping Jeongwoo lalu menyenggol lengan Jeongwoo.

"Ngapain lo nyenggol-nyenggol gue?" Ketus Jeongwoo sambil mengalihkan pandangannya ke arah Haruto.

"Wony mana?" Bukannya menjawab Jeongwoo, Haruto malah kembali bertanya.

"Ngak tau gue, lo pikir gue cenayang," Sarkas Jeongwoo sedangkan Haruto udah ngejitak kepala Jeongwoo.

"Ngapain lo ngejitak gue? Ngajak gelud ya lo," Jeongwoo udah ancang-ancang mau mukul balik sebelum suara Doha mengalihkan perhatian mereka.

"Hari ini kita pulang lebih cepat karena kelas 12 ada try out," Ucap Doha diiringi teriakan gembira oleh anak kelas. "Sohye, catet Wonyoung sakit. Tadi dia ngechat gue," Teriak Doha agar terdengar oleh Sohye yang duduk dibelakang.

"HA SAKIT?" Teriak Jeongwoo sedangkan Haruto yang disampingnya langsung menutup telinganya.

"Lah emang lo ngak dikasih tau?" Tanya Doha, Jeongwoo hanya menggeleng sambil mencari kontak Wonyoung.

"Sakit apaan Do? Lo tau?" Tanya Haruto sedangkan Doha hanya menggeleng.

"Jangan-jangan tadi malam Wony pergi ke rumah sakit?" Gumam Haruto dalam hati.

Jeongwoo mencoba untuk menelfon Wonyoung, terdengar suara dering yang menandakan telefonnya masuk. Namun, guru kimia lebih dahulu masuk mau tidak mau membuat jeongwoo memutuskan panggilan.

Mereka mencoba fokus ke materi yang disampaikan meskipun pikiran mereka berkelana memikirkan Wonyoung.

•••

Ditempat lain, Wonyoung baru saja terbangun dari tidurnya. Sudah tersedia semangkok bubur dan obat-obatan diatas nakas. Wonyoung menatap tak minat makanannya lalu beralih mengambil hpnya.

Baru saja ia akan mengangkat telfon dari Jeongwoo namun bibi lebih dulu masuk sambil membawa sebaskom air hangat.

"Non dimakan dulu buburnya," Ucap bibi sambil menyodorkan semangkok bubur.

"Nanti aja bi, Wony ngak nafsu makan," Jawab Wonyoung dengan suara serak. "Wonyoung mau tidur lagi aja."

"Makan dulu non, kalau ngak makan ngak bisa minum obat," Paksa bibi sambil menyodorkan sesendok bubur.

Dengan terpaksa Wonyoung membuka mulutnya menerima suapan bubur dari bibi meskipun di lidahnya terasa pahit.

Setelah itu, Bibi membantu Wonyoung untuk menyusun bantalnya agar lebih nyaman lalu menyelimuti Wonyoung. Ia mengompres dahi Wonyoung hingga Wonyoung terlelap.

Angel |wonruto|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang