Extra part

856 95 25
                                    

***Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah untuk haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah untuk haruto. Hari ini ia akan mengikat janji suci dengan kekasihnya, pujaan hatinya. Setelah berbagai rintangan yang mereka lalui. Akhirnya mereka akan terikat secara sah dan resmi sebagai sepasang suami istri.

Haruto sangat gugup, berkali-kali ia memandang dirinya ke cermin yang ada di ruangannya. Memastikan penampilannya sempurna.

Tuan watanabe dan nyonya watanabe masuk kedalam ruangan haruto. Sang ibunda tak bisa menahan air matanya, melihat putra bungsunya akan segera menjadi seorang suami.

"Gugup banget to?" Tanya sang papa menatap anak bungsunya yang kini menggigit bibirnya. Haruto mengangguk kecil dibalas tawa renyah milik tuan watanabe.

"Ruto, sekarang kamu bakal jadi kepala rumah tangga. Kamu punya tanggung jawab yaitu istri dan anak-anak kamu nantinya." Tuan watanabe mengelus pundak anak bungsunya.

"Papa mohon jadilah kepala keluarga yang baik. Bimbing keluarga kecil kamu, jangan sampai terpecah. Bahagiakan wonyoung, she worth it to be happy." Ucap tuan watanabe sambil menepuk punggung haruto pelan.

"Anak mama sekarang udah besar. Mama titip wony ya sayang, dia udah terlalu banyak ngelalui hal yang ngak seharusnya dia lalui. Jaga dia ya sayang, bahagiakan dia." Nyonya watanabe memeluk haruto sambil mengelus-ngelus punggungnya.

"Iya ma, pa. Doain ruto sama wony ya." Haruto menghapus air mata yang ada di pipi sang ibu lalu kembali memeluknya. Tuan watanabe ikut memeluk sang putra dan istrinya.

Jeongwoo dan hyunsuk masuk ke dalam ruangan milik haruto. "Kok aku ngak diajak sih?" Kesal hyunsuk di depan pintu.

"Kamu kan udah nikah, jadi ngapain papa peluk." Ledek sang papa diikuti tawa milik haruto dan sang mama.

"Om, tan. Tamunya udah pada dateng." Ucap jeongwoo, tuan watanabe dan istrinya berjalan meninggalkan ruangan haruto menuju tempat acara akan dilaksanakan.

"Wih, sahabat gue udah mau nikah." Jeongwoo segera memeluk haruto yang dibalas tawa renyah milik haruto.

"Awas aja lo sampai nyakitin wony, gue bawa kabur lagi." Ancam jeongwoo dibalas delikan oleh haruto.

"To, bahagiain wony ya, she deserve to be happy with you." Hyunsuk memeluk sang adik.

"Iya wo, kak. Doain gue sama wony terus ya supaya selalu bahagia." Sahut haruto.

Kini jeongwoo dan hyunsuk asik meledek haruto, berusaha membuat pemuda didepan mereka lupa akan kegugupannya.

•••

"Wony cantik banget sih, adek gue mau nikah hiks..." Ucap ryujin yang kini menatap wonyoung yang sedang duduk di depan meja rias.

"Ngak kerasa ya kalian udah mau nikah aja, perasaan baru kemarin gue sama jeongwoo ketemuin lo dengan haruto." Ucap dahyun sambil mengusap air mata yang turun dari matanya.

"Ih hyun, kak ujin. Jangan nangis. Wony jadi pengen nangis nih." Wony menggigit bibirnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Wony setelah ini harus bahagia sama ruto ya? Jangan sedih-sedih lagi. Kalau dia macam-macam, telfon aja gue." Ucap dahyun sambil memeluk wonyoung yang kini berkaca-kaca.

"Udah-udah ntar make up wony luntur. Huee adek gue mau nikah." Ryujin memeluk wonyoung erat sambil mencium sebelah pipi wonyoung.

Wonyoung terkekeh lalu mengusap air matanya yang turun. Ia tersenyum manis lalu memeluk sahabat dan kakak iparnya dengan erat.

•••

Haruto berdiri dengan gugup di depan altar, tangannya sedaritadi saling bertaut gugup. Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan wonyoung yang siap dengan tuan park disampingnya sebagai perwakilan.

Haruto terpana melihat betapa cantiknya wonyoung hari ini. Matanya tak terlepas dari mata wonyoung yang terlihat sangat jernih hari ini.

"Ekhem... Om tau kamu terpesona, tapi pegang dulu nih tangan wony." Goda tuan park dibalas senyum canggung oleh haruto.

Haruto menyambut uluran tangan wonyoung, lalu melingkarkan tangan wonyoung di lengannya. "Kamu cantik banget hari ini." Bisik haruto di telinga wonyoung membuat pipi wonyoung bersemu merah.

Tanpa mereka sadari, seseorang memperhatikan mereka dari belakang. Seseorang yang selama beberapa tahun mengawasi mereka.

Ia tersenyum melihat haruto dan wonyoung yang kini berdampingan di depan altar. Mereka tampak serasi seperti dugaannya.

Dirinya mengingat kembali beberapa tahun kebelakang. Saat dirinya pertama kali mengetahui wonyoung yang masih hidup dan koma di aussie. Ia segera menyusul ke aussie dan mengawasi gadis itu dari jauh. Tanpa henti selalu mendoakan gadis itu agar segera bangun dari tidur panjangnya.

Ia juga sempat bertemu dengan may sebelum kematiannya dan ikut memakamkan teman sekolahnya itu. Ia juga mengamati dari jauh saat operasi transplatasi jantung wonyoung dilaksanakan. Ia turut panik ketika wonyoung dalam masa kritisnya. Ingin rasanya memeluk gadis itu namun dirinya sadar, ia salah dan hanya bisa mengamati gadis itu dari jauh.

Selama beberapa tahun yang ia lakukan hanya mengamati wonyoung dari jauh, memastikan gadis itu baik-baik saja. Hingga akhirnya wonyoung bertemu kembali dengan haruto. Ia turut senang ketika wonyoung dan haruto menjadi sepasang kekasih, meskipun ada rasa sakit di hatinya.

Kini ia berdiri di sudut ruangan memperhatikan gadis yang menjadi cinta pertamanya mengucapkan janji suci dengan belahan jiwanya. Wonyoung terlihat begitu cantik dengan gaun putih yang membalut tubuhnya, sangat serasi dengan haruto yang kini memakai setelan jas berwarna hitam.

Mungkin ini saatnya ia melepaskan gadis itu. Ia sudah membayar rasa bersalahnya dengan menemani gadis itu selama beberapa tahun terakhir, meskipun ia hanya bisa melihat dari jauh dan membantu tanpa diketahui.

Pandangannya tak sengaja bertemu dengan gadis yang kini sudah resmi menjadi istri orang lain. Terlihat gadis itu terkejut melihat kehadirannya yang sudah menghilang selama bertahun-tahun, atau lebih tepatnya menyembunyikan diri.

Ia tersenyum lalu berucap tanpa suara kepada gadis yang kini menatapnya sendu. "Akhirnya lo ketemu dengan angel lo. Tugas gue udah selesai. Terimakasih udah jadi cinta pertama gue. Semoga lo selalu bahagia. Maafin gue."

Pria itu tersenyum lebar dan segera beranjak dari tempatnya, keluar dari ruangan yang kini menjadi saksi bisu kebahagiaan wonyoung dan haruto.

Wonyoung menitikkan air matanya berusaha tetap tersenyum di hari bahagianya. Ia tak menyangka seseorang yang selama beberapa tahun ini menghilang tanpa kabar, kini hadir pada hari pernikahannya.

"Terimakasih udah jagain gue. Semoga lo bisa nemuin orang yang lebih baik dari gue. Maafin gue kak jisung."

**END**

Haii semuanyaa

Ini extra part dari rara
Mungkin ini bakal jadi up terakhir rara di book ini.

Terimakasih semuanyaa
Rara senang banget ngelihat comment-comment kalian kemarin
Rara terharu bacanya😭

Thank youu
Sampai bertemu di book rara yang baruu

Love rara💙

Angel |wonruto|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang